Share

Bab 15

Bab 15 - Tewasnya Bang Ramon

POV Bela

Mataku masih menatap tak percaya pada gundukan tanah di depanku. Air mata terus menetes tak bisa kubendung. Bang Ramon, bos sekaligus sahabat serta sudah kuanggap sebagai Abang sendiri, kini telah terbaring didalam kuburan yang kini sedang ditangisi oleh dua orang wanita.

Kak Asih masih terisak di sampingku, aku tahu pasti kalau kak Asih sangat terpukul dengan kepergian suaminya yang tiba-tiba itu.

"Sudah kak, jangan ditangisi terus. Kasihan bang Ramon, dia juga gak mau seperti ini," bujukku.

Kak Asih memelukku, tangisnya kembali tumpah membasahi pakaian yang kukenakan. "Kakak gak kuat, Dek. Lebih baik kakak ikut saja dengan bang Ramon, hiks!"

"Ya, Allah. Istighfar kak, jangan seperti itu. Kasihan Laras, dia masih kecil, masih butuh kasih sayang dari kakak!"

Kak Asih masih terus menangis, aku mengusap pelan pundaknya mencoba memberikan semangat. Aku menoleh pada mas Leon yang masih tetap berdiri pada posisinya seperti tadi.

Dia berdiri menatap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status