Share

MAWAR LAYU DAN SEPUCUK SURAT

ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN

BAB 17

Niat hati setelah sampai penginapan Wilia akan beristirahat tapi pikirannya melayang. Saat tadi mereka pulang dari restoran Wilia masih merasa orang itu mengikutinya.

"Ayok tidur, Ma!" ajak Yusuf yang baru saja selesai mandi.

"Mama belum ngantuk, Pa. Papa tidur duluan aja," balas Wilia. Ia masih betah duduk di sofa di pojok ruangan, sedangkan Yusuf yang sudah merasa lelah langsung merebahkan diri di pembaringan.

Anak-anak mereka sekarang bersama Raysa dan ibunya. Wilia masih penasaran dengan orang yang selalu mengikutinya, apa orang itu orang yang sama yang mengikuti dirinya saat di Bali? Apa motif orang itu sebenarnya? Semua itu berkecamuk di pikiran Wilia.

Berjam-jam ia tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam dengan pikirannya yang melayang. Pukul 3 dini hari, Wilia baru beranjak untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sebenarnya sudah lelah itu.

Baru saja dua jam terlelap, Yusuf membangunkannya mengajak untuk shalat dua raka'at. Dengan mata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status