Share

KONDANGAN

Kesal rasanya ketika permintaanku ditolak. Padahal kan, aku hanya mencoba menghindar dari godaan mantan. Rasanya gemas melihat sikap suamiku ini. Nanti kalau aku benar-benar tergoda, awas saja menyesal, gerutuku dalam hati.

Aku lalu beranjak ke tempat tidur dan berbaring di samping anak-anakku. Percuma saja kalau pembicaraan ini masih dilanjutkan, yang ada malah kami akan bertengkar lagi. Sedangkan, ada hati yang harus aku pikirkan di sini, ada Ibu.

***

Keesokan harinya, Bapak dan Anjeli adikku datang untuk menghadiri hajatan saudara, sekaligus menjemput Ibu. Mas Pras sengaja berangkat lebih siang, agar bisa menyambut mereka.

Jauh hari, sudah kukirimkan pesan pada Anjeli mengenai Aa Hadi, agar dia ikut mewanti-wanti Bapak. Tapi sepertinya, Bapak juga rindu dengan Aa Hadi. Kulihat beberapa kali dia berpura-pura membuang abu rokok ke depan meski telah disediakan asbak.

"Bolak-balik terus Pak? Anjel pusing nih, mana lagi ngerjain tugas!" sungut adikku yang sibuk dengan laptopnya.

"Bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status