Share

Ala-ala Cemburu

"Mau pada dateng jam sepuluh, kerja dong! Kan sudah direserve kita cong rejeki jangan ditolak ya kan lumayan kan tipsnya gope, duduk manis." timpalnya dengan raut wajah senang dan mata yang berbinar-binar.

"Emberan cyin, cemungud ya." ia Menggoyang-goyangkan pelan kepalanya sambil bersenandung.

"Haus euy!" ia beranjak dari singgasana peraduan dan duduk di kursi, diraihnya botol pocari sweat dituang ke gelas.

Glek! Glek! Glek!

"Calon gak tidur nih."

"Sama lah."

"Aku makan setengah saja masih kenceng apalagi satu makanya kusimpan yang setengahnya lagi buat suamiku, dirimu neken satu kan?" Murti melirik ke arah Flower.

"Ho'oh." Flower mengerucutkan bibir mungilnya.

"Untung barangnya bagus coba kalau dapat yang jelek, kelar hidup!" Murti memberi kode gorok leher, mereka berdua cengar-cengir.

Jam di ruang tengah berdentang sembilan kali sempat membuat Murti kaget dia celingak-celinguk mencari sumber suara itu dengan raut wajah bingung.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status