Share

Melukai Harga Diri

Flower menyeka bulir-bulir bening yang membasahi kedua pipinya dengan telapak tangannya, dadanya terasa sangat sesak menahan tangis yang tertahan. Martin terdiam seribu bahasa karena tidak ingin memperbesar masalah mencoba mengalah pada wanitanya walau pun banyak yang ingin dia katakan.

"Sayang, mau mampir dulu gak ke Alfamart? Mana tahu ada yang mau kamu beli, untuk kamu dan anak-anak." ucap Martin mencairkan suasana yang tegang membuatnya tidak nyaman.

"Gak usah mampir ke Alfamart, masih banyak jajanan anak-anak di kulkas. Aku mau cepet sampe rumah aku mau istirahat, capek!" timpal Flower, suaranya jadi parau dan bergetar.

"Oh gitu, baiklah nyonya besar. Tapi kenapa suaramu kedengaran serak ya kaya orang habis nangis, aku gak salah denger kan?" tanya Martin, ia menoleh ke arah Flower.

"Mana ada, kupingmu salah denger kali!" sahutnya, ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.

"Coba nengok sini aku mau lihat, kamu jangan bohongin aku ya aku ini bukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status