LOGINDua tahun telah berlalu,kehidupan ningsi semakin bahagia dengan warung makannya yang semakin maju."Itu mama ningsi" tunjuk nada kepada dara anak gadis kecilnya."Eh anak mama" ucap ningsi saat melihat dara dalam gendongan nada."Kakak sendiri saja?"tanya ningsi sambil mengambil dara dari gendongan nada."Gak,kakak sama mas rafa,mas rafa sedang ngobrol di depan dengan beberapa temannya"jawab nada."Itu lah kak,selama ini banyak perusahaan yang bekerja sama mengambil makan siang di warung ku rata rata kenalan mas rafa"ucap ningsi."Mas rafa membantu promosiin saat rapat katanya,eh kamu bagaimana sudah ada dambatan hati?"tanya nada."Aku sedang memikirkan bisnisku kak,kakak silakan menikmati jamuannya ya! Aku mau main sama dara sebentar" kata ningsi sambil membawa dara berkeliling pembukaan warung ke tiganya."Sayang mama mau makan apa?"tanya ningsi kepada dara." beb,," eka memukul pundak ningsi."Jam segini meneger baru sampai?"tanya ningsi sambil memainkan tangan dara."Aku baru saja
Tiga bulan setelah melahirkan ningsi kini semakin menikmati kehidupan yang berlaku untuknya,dia sudah mulai mengikhlaskan kepergian anak nya."Ayo beb kita pulang!"ajak eka,sudah hampir satu jam lebih ningsi menatap pusara anaknya itu."Sebentar lagi beb ya!! Setelah tiga bulan dia meninggal baru ini aku pergi ke makamnya,"jawab ningsi sambil terus memandangi kuburan kecil yang sudah mulai ditumbuhi rumput,"Tidak bagus juga beb kalau kau terlalu berlama lama di sini,keadaan kau pun belum begitu sehat"kata eka,mencoba menasihati ningsi."Sayang,, mama pulang ya!, kalau sayang rindu sayang datang lah sesekali ke dalam mimpi mama"ucap ningsi sambil mengelus batu nisan anaknya itu."Assalamualaikum,muhammad rafi mama, "lanjutnya.Lalu ningsi bangun dari duduknya,dan melihat ke arah eka memberi kode kalau mereka sudah bisa pulang sekarang."Yok beb" eka memegang tangan ningsi.Lalu mereka berjalan meninggalkan pemakaman tersebut.Mereka pulang menggunakan sepeda motor eka yang di parkir d
"Euuum,,"eka terlihat kebingungan saat ingin mempersilakan tamu tamunya untuk duduk."Kenapa dek?"tanya nada yang menyadari kebingungan dari wajah eka."Putri di dalam kamarnya,jadi yang bisa masuk ke dalam cuma kak nada dengan mbak asih saja,dikarnakan putri sedang berpantang,mas sama bapak bisa duduk di ambal ini,atau kak nada sama mbak asih mau istirahat disini dulu pun bisa"jelas eka."Kami langsung ke dalam saja dek,kakak ingin langsung bertemu dengan ningsi"jawab nada."Betul bu,saya pun ingin melihat kondisinya yang sekarang"sambung mbak asih."Ya sudah kami duduk di sini saja" sahut pak karno.lalu pak karno dan rafa pun langsung duduk di ambal yang sudah di gelar oleh bu ani."Assalamualaikum" nada memberi salam saat memasuki kamar ningsi."Waalaikum salam kak"jawab ningsi,hendak duduk dari tidurnya saat melihat nada dan mbak asih telah sampai."Eh eh gak usah bangun!!"cegah mbak asih."Kamu tidur saja,kondisi tubuhmu belum begitu sembuh"ucap mbak asih."Iya dek,tidak usah ban
"Sayang,coba perhatikan mobil avanza hitam yang di belakang kita"ujar rafa kepada nada,di pertengahan perjalanan mereka.sementara pak karno dan mbak asih sedang ketiduran."Iya mas!! Memang nya kenapa mas?"tanya nada."Sepertinya dia ikutin kita deh"jawab rafa sambil memperhatikan mobil tersebut."Gak ah mas!! Mungkin itu perasaan kamu saja,"ujar nada."Coba ya,mas tes berhenti sebentar,"kata rafa,lalu meminggirkan mobilnya dan berhenti."Lihat sayang!! Dia pun berhenti,berarti betul dugaan mas kalau dia ikutin kita,ini kalau mas jalan dia pun ikut jalan mas samperin dia,siapa berani ngikutin mas," ucap rafa dengan perasaan kesalnya."Lebih baik mas bangunin pak karno,jadi kalau ada apa apa,mas tidak sendirian"usul nada."Aman sayang"" jawab rafa lalu dia melanjutkan perjalanannya,dia tetap memantau mobil yang mengikuti mereka.Sekitar lima belas menit rafa pun mencari tempat untuk mehentikan mobilnya lagi."Mas kenapa berhenti lagi?"tanya nada"Kayaknya yang di belakang itu cari masa
"Mass...kami sudah siap !!" Pagi itu Nada memanggil rafa yang masih duduk di taman bersama pak joel.menikmati secangkir kopi sambil bercerita satu sama lain sambil sesekali tertawa sampai terbahak bahak.,seakan mereka seumuran padahal rafa hampir seumuran sama anak pak joel yang pertama."Tuan,,itu"pakjoel memberi isyarah dengan menaikkan kedua alisnya."Apa pak"rafa menoleh kebelakang."Sayang sudah siap?"tanya rafa,saat melihat nada sudah berdiri tepat di belakangnya."Sudah mas,bahkan kami sudah menunggu mas sedari tadi di dalam,mbak asih fikir mas joging,karna pakek celana trening,ternyata mas sedang menggosip dengan pak joel di sini,sampai suara tertawa mas terdengar ke dalam" jelas nada,dengan sedikit ketus di wajahnya,karna sedikit kesal melihat penampilan rafa.sebab dia belum siap siap."Mas minta maaf ya sayang!! Sudah jangan ngambek nanti tidak comel!!" Ucap rafa sambil bangun dari duduknya,lalu memegang dagu nada,dengan sedikit di goyang goyang kannya."Ya sudah pak saya p
Malam itu,Rafa memperhatikan nada saat sedang menggunakan skincare yang sudah menjadi aktivitas rutinnya pada malam hari."Mas memperhatikan aku?"tanya nada,saat melihat pantulan bayangan rafa di cermin riasnya."Eummm,sebenarnya ada yang ingin mas tanyakan,tapi nanti saja lah"jawab rafa."Apa itu mas?aku jadi penasaran"tanya nada."Nanti saja,saat sudah siap pakai skincare,sayang tidur di samping mas,baru mas tanyakan "jawab rafa.Nada tersenyum saat mendengar jawaban tersebut,dia segera menyelesaikan aktivitasnya itu,agar segera bisa berbaring di samping suaminya."Sudah!!" Ucap nada sambil mendekat ke arah rafa."Kalau sudah pakai skincare tidak bisa di cium ya?"tanya rafa sambil tersenyum malu."Tidak !!"jawab nada,dengan ekpresi manjanya."Nanti lengket"lanjut nada."Ya sudah sini "kata rafa sambil membuka kan selimutnya.Lalu nada mendekat dan berbaring di samping rafa."Apa yang ingin mas tanyakan?"tanya nada,sambil menatap wajah suaminya itu."Mas hanya ingin memperjelas infor







