Beranda / Romansa / JEJAK HASRAT / Bab 2 Bercinta dengan Mantan

Share

Bab 2 Bercinta dengan Mantan

Penulis: Irbapiko
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-12 08:00:00

Keesokan harinya, Opan dan Santi merencanakan pertemuan terlarang mereka di sebuah hotel mewah di pusat kota. Rencana rahasia ini mereka jaga dengan seksama, tanpa sepengetahuan pasangan masing-masing. Opan tiba lebih awal, hatinya berdebar-debar di tengah penantian yang penuh kegairahan. Cahaya lembut dari lampu hotel menyulut suasana, menciptakan atmosfer yang sensual dan menegangkan di dalam kamar.

Santi memasuki kamar dengan langkah yang penuh hasrat, tatapannya bertemu dengan mata Opan. Tanpa kata, mereka tahu bahwa saat ini adalah waktunya untuk melampiaskan hasrat dan rasa rindu yang selama ini tertahan. Kehangatan tubuh mereka saling menyatu, menghapus batas antara keinginan dan kenyataan.

"Opan," desis Santi dengan nafas yang berat, "kita sudah menunggu ini terlalu lama."

Opan tersenyum, merasakan ketegangan dan gairah yang menyala di antara mereka. "Ya, Santi. Saatnya kita memuaskan keinginan yang selama ini te

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • JEJAK HASRAT   Bab 1 Gairah Pramugari & Pramugara

    Di tengah kilatan cahaya lampu-lampu bandara yang gemerlap, Dira dan Arga menyusuri lorong menuju pesawat yang akan mereka tumpangi. Dira, dengan rambut cokelatnya terikat rapi di belakang kepala, menyeringai pada Arga yang mengikuti di belakangnya dengan tas jinjingannya."Dira, besok kita landing di Surabaya, kan?" tanya Arga sambil mengatur posisi koper di tangannya."Ya, benar. Lagi-lagi Surabaya," jawab Dira sambil menggelengkan kepala. "Rute yang sama terus, rasanya seperti kita sudah tinggal di sana saja."Arga tertawa kecil. "Tapi kan itu artinya kita bisa mengunjungi tempat-tempat favorit kita di sana lagi.""Sudah bosan, Arg. Apa yang seru di Surabaya selain makanan enak?" Dira menghela nafas. "Kita butuh sesuatu yang berbeda, sesuatu yang bisa menghibur kita.""Tapi apa?" tanya Arga sambil melirik sekeliling, mencari inspirasi.Sebelum Dira bisa me

  • JEJAK HASRAT   Bab 3 Nikmatnya Genjotan Tetangga

    Dalam suasana malam yang hening, Joana dan Barry kembali berusaha untuk menumbuhkan kembali cinta di antara mereka yang belakangan semakin terasa hambar. Mereka duduk di ujung ranjang, wajah-wajah mereka mencerminkan rasa kekosongan yang dalam. Mereka mencoba memulai percakapan, mencari titik terang di antara bayang-bayang yang semakin tebal."Barry, aku rindu pada kita," ujar Joana dengan suara serak.Barry mengangguk, tetapi matanya terlihat kosong. "Aku juga, Joana. Tapi kenapa rasanya semakin sulit untuk kita menghubungkan diri?"Joana menggigit bibirnya, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "Aku tidak tahu, Barry. Mungkin kita butuh waktu untuk mencari kembali keintiman yang hilang."Barry menatap istrinya dengan ekspresi campuran antara penyesalan dan kebingungan. "Tapi bagaimana kita bisa mendapatkan kembali apa yang sudah hilang jika kita terus seperti ini?"Joana meng

  • JEJAK HASRAT   Bab 2 Nikmatnya Genjotan Tetangga

    Dalam kegelapan malam yang sunyi, Joana duduk sendirian di kamar yang redup. Layar televisi menyala, memancarkan adegan-adegan panas dari film dewasa yang telah menjadi teman setianya belakangan ini. Rasa kesepian semakin menggelayuti hatinya karena Barry, sang suami, belum juga pulang ke rumah. Joana merenung, memikirkan kehangatan yang telah lama ia rindukan.Lagi-lagi, Barry suaminya membuatnya selalu terlelap dalam pekerjaan kantornya. Barry seringkali terlambat atau bahkan tidak pulang sama sekali. Malam itu, ketika rindu dan kekosongan emosionalnya mencapai puncak, Joana memutuskan untuk menghubungi Pak Dimas.Dengan gemetar, Joana menelpon Dimas. "Pak Dimas, maaf mengganggu. Saya merasa sangat kesepian malam ini, dan Barry belum pulang."Dimas di sisi telepon merasa simpati. "Tidak masalah, Joana. Bagaimana kalau kita bertemu sebentar?"Joana terkejut dan bersemangat mendengar tawaran itu. "Be

  • JEJAK HASRAT   Bab 1 Nikmatnya Genjotan Tetangga

    Joana duduk di kamarnya yang redup, menyaksikan layar televisi yang memancarkan adegan-adegan panas dari film dewasa favoritnya. Sementara itu, keheningan rumahnya hanya terganggu oleh suara gemericik air di luar dan cicit tawa riang Bagas, anak semata wayang Joana yang berusia 5 tahun.Sebulan terakhir, hubungan Joana dengan suaminya, Barry, tampaknya mengalami perubahan drastis. Barry yang sebelumnya begitu intens dan penuh hasrat, kini tampak kelelahan dan sibuk dengan tugas pekerjaannya di kantor. Alasannya selalu sama: kecapean.Awalnya, Joana mencoba memahami situasi tersebut. Ia tahu bahwa pekerjaan Barry semakin membutuhkan waktu dan tenaga. Namun, lambat laun, rasa kesepian mulai merayap di hati Joana. Sentuhan mesra dan keintiman dari suaminya menjadi semakin jarang.Suatu hari, ketika rumahnya sepi karena Barry masih terjebak dalam tugas pekerjaan, Joana memutuskan untuk menonton film dewasa untuk mengatasi ra

  • JEJAK HASRAT   Bab 4 Ganasnya Janda Seksi

    Mereka masuk ke ruang tamu, dan Debi merasa atmosfer tegang di antara mereka. Pak Simon dengan cepat membuka pembicaraan, "Debi, saya ingin tahu apakah Tomo juga meminta layanan serupa kepada Anda?"Pak Tomo merasa tersudutkan. "Simon, apa urusanmu dengan itu? Ini adalah masalah pribadi saya dan Debi."Pak Simon tersenyum sinis. "Pribadi? Kita berdua tahu bahwa ini lebih dari sekadar pribadi. Jangan pura-pura tak tahu."Debi berusaha menjelaskan, "Saya tidak tahu bahwa ini akan terjadi. Saya tidak bermaksud membuat kalian berdua bertemu di sini."Pak Tomo menatap Pak Simon dengan tajam. "Kau tidak memikirkan konsekuensinya, Simon. Kita bisa saja kehilangan kenikmatan yang sudah kita dapatkan ini."Pak Simon hanya tertawa. "Tidak, Tomo. Jangan terlalu khawatir. Kita tahu aturan permainan ini."Sementara itu, Debi merasa semakin terpojok di antara kedua pria in

  • JEJAK HASRAT   Bab 3 Ganasnya Janda Seksi

    Malam itu, di sebuah perumahan yang tenang, Debi baru saja selesai mandi. Cairan air hangat masih melekat di tubuhnya yang ramping. Tanpa membayangkan kedatangan tak terduga, ia mengenakan gaun tidur yang sederhana sebelum mendengar ketukan pelan di pintu depan rumahnya.Debi meraih handuk kecil dan membungkus rambutnya yang masih basah. Ia melangkah ke pintu dan membukanya dengan tidak curiga. Namun, mata Debi hampir keluar dari tempatnya saat melihat Pak Tomo berdiri di depannya, menatapnya dengan tatapan kaget."Pak Tomo? Ada apa ini?" tanya Debi, mencoba menutupi keheranannya.Pak Tomo, seorang pria berusia 45 tahun yang bekerja sebagai tetangga Debi, menelan ludah dengan canggung. "Ehm, maaf mengganggu, Debi. Aku punya sesuatu yang ingin aku bicarakan."Debi, yang masih bingung dengan kedatangan Pak Tomo pada jam-jam seperti ini, mengizinkannya masuk ke dalam rumah. "Baiklah, masuklah. Ada sesua

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status