Share

TAMU BERBAHAYA

Rakai Panaraban menerima kedatangan Mpu Kumbhayoni dan beberapa pengikutnya dengan tangan terbuka. Namun beberapa abdinya sendiri mulai berbisik-bisik cemas, mengingat orang-orang ini adalah buronan kerajaan Medang.

"Gusti, apa tidak terlalu berbahaya menerima mereka di sini. Pasukan sandi Medang pasti sudah mencium kemana mereka akan pergi." Kata Tumenggung Sudana.

"Tapi ke mana mereka bisa pergi, Sudana? Mereka saudara kita. Sesama wangsa Sanjaya."Kata Rakai Panaraban.

"Benar dimas Tumenggung Sudana. Kasihan mereka, jika kita bersikap begitu dingin. Apakah kita harus mengusir mereka? Apalagi kangmas Panaraban dan Mpu Kumbhayoni adalah saudara sepupu." Kata Dyah Meitala.

"Saya tahu, Gusti ayu. Namun keberadaan mereka membahayakan sima kita. Bagaimana jika kemudian Rakai Garung atau Maharaja Samarattungga kemudian menyalahkan kita dan menghancurkan Sima kita. Padahal tempat ini adalah perlindungan terakhir wangsa Sanjaya yang masih benar-benar melestarikan peninggalan mendiang Mah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status