Share

39 PENYESALAN

“Sst, kalian tidak boleh berkata begitu. Dia tetap papah kalian yang harus dihormati. Papah khilaf dan tidak sengaja melakukannya.” Martha berusaha mengingatkan kedua putrinya.

Mereka berempat terus berpelukan erat.

**

Tubuh Erlangga lemas tak bertenaga. Tubuhnya terkulai dan jatuh ke lantai. Ia sangat menyesali perbuatannya. Entah setan apa yang telah merasuki hingga menyebabkan dirinya sudah menyakiti wanita yang sangat dicintai.

Erlangga menangis. Berkali-kali memukul kepalanya sendiri. Ia merasa jijik dengan dirinya yang sudah melakukan perbuatan tidak terpuji. Ia sudah memaksakan kehendaknya kepada istri barunya dan itu pasti sangat menyakitkan.

Erlangga menatap Bunga yang terus menangis. Tubuh lemah itu tak terbungkus sehelai benangpun. Pria yang telah mereguk manisnya madu selimut tebal dan menutupi seluruh bagian tubuh Bunga kecuali kepala.

Sekilas Erlangga melihat sprei berwarna putih itu ternoda oleh percikan darah kesucian sang istri. Erlangga semakin menyesali perbuatannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status