"Liburan yang menyenangkan."
Erica tersentak ketika mendengar suara lelaki dari jarak dekat. Matanya mendelik dan tubuhnya menegang saat melihat Jeremy tersenyum misteri di dekat tiang pintu.Setelah memutuskan kabur dari Indonesia, Erica memutuskan tinggal di hotel dekat bandara sebelum melanjutkan penerbangan. Dia sedang menikmati hidangan setelah renang ketika Jeremy mengamatinya sejak tadi."Pasti healingmu sudah membaik," sindir Jeremy lagi. Kamu pecundang, Erica."Erica mengumpat pedas dalam hati karena Jeremy berhasil menemukannya. Dan lirikannya menjadi tajam karena disebut pecundang."Aku perlu bicara denganmu." Jeremy mengeluarkan borgol dari saku celana, lantas mengikat satu tangan Erica dengan tangannya."SHIT!" Erica menarik tangan yang diborgol dan berusaha lari.Namun, Jeremy sigap menarik Erica ke dalam mobil. Steve sudah menunggu dengan sebatang rokok, langsung me"Saya tidak tahu bukti apa yang kamu maksud. Kamu sekretaris cerdas, bisa jadi bukti itu hanya buatan kamu untuk memojokkan saya." Laura melakukan bantahan agar dia tidak terseret arus permainan Erica, sebab dia tidak yakin pernyataan Erica tentang bukti yang dimiliki adalah benar. Meskipun, Laura merasa kekhawatiran menyelinap dalam dirinya. Bisa jadi Erica mengatakan hal yang benar. "Termasuk cek dari Tuan Albert adalah palsu?" Dia terus menggiring Laura ke situasi yang membuat Laura tidak bisa membantah setiap serangan yang dia lakukan. Erica tertawa sumbang dan geli atas tuduhan Laura tentang bukti palsu dan wajah Laura yang berubah pucat."Cek itu dari ayah saya untukmu, bukan dari saya." "Itu benar, karena Anda juga terlibat, Nyonya. Saya hanya mengingatkan Anda bagian-bagian yang mungkin sengaja Anda lupakan." "Bagaimana kamu membuktikan tentang bukti itu?" tanya Alex pada Erica. "Saya menyimpan file itu dengan sangat baik. Jangan mencarinya di apartemen saya, karena tidak
Topan tidak ingin berbelit-belit menyelesaikan masalah yang terjadi, maka dia menyiapkan solusi praktis untuk Laura dan Erica. Setelah keluar dari gudang dan mendapatkan yang dia inginkan, Topan menghubungi seseorang untuk menemui Erica di satu tempat yang sudah ditentukan, lantas mematikan panggilan. Laura masih tidak sepakat dengan Topan. Saat lelaki itu kembali ke gudang, Laura masih meneriaki Topan. "Kamu! Kamu yang memulai semua ini, Topan!" Laura memandang garang pada Topan. "Aku tidak akan memenuhi permintaanmu untuk menandatangani surat pengalihan aset kekayaan!" "Terserah padamu," sahut Topan tidak acuh. "Pilihanmu menentukan keadaanmu." "Kamu licik!" desis Laura sangat geram. Dia tidak menyangka Topan memanipulasi permainan hingga membuatnya terjebak tanpa pilihan. "Begitu kamu selesai tanda tangan, kamu bebas dari sini. Kembali ke perusahaan dan membangun kekayaan baru lagi." Topan meletakkan dua lembar surat dan pena. "Setelah itu selesai. Aku hanya mengambil yang
"Surat tersebut terdapat cap jari yang diduga adalah milik korban. Polisi masih melakukan pemyelidikan di TKP dan kami belum mandapatkan informasi tentang apa isi surat tersebut. Pengkhianatan seperti apa yang dilakukan oleh korban."Topan, Jeremy, dan Alex menonton headline news dalam masing-masing ekspresi dan emosi. Kemudian Jeremy berdiri untuk meninggalkan ruangan."Saya akan siapkan konferensi pers di hotel Firch. Bagiamana kalau pukul enam sore, Pak?""Lebih cepat lebih baik, Jeremy. Saya harus menjemput Kia.""Kamu akan membawa dia pulang ke sini?" tanya Alex ketika menoleh pada Topan. "Itu rencanaku. Dia terus saja menangis, kondisi fisiknya memburuk, dokter bilang dia stres. Saat tadi bertemu Emma, dia sangat tenang. Mungkin dia bahagia bertemu ibunya.""Itu sudah pasti, ibunya tempat yang paling nyaman untuk semua bayi yang menyusu bersama ibunya," sahut Alex."Baiklah, saya akan atur acaranya pukul enam sore. Permisi, Pak." Jeremy menunduk lalu keluar ruangan."Bagaimana
Topan sering menyapu wajah Laura dengan air kolam. Saat Laura menikmatinya seekor ikan akan bergerak di pipinya. Sekarang Topan mengulanginya, tetapi tanpa ada seekor ikan kecil. Laura sangat mengingat kenangan manis itu. Kenangan itu menjadi salah satu dari banyaknya kenangan indah bersama Topan. "Kamu tahu? Aku merasa … saat ini kita seperti akan berpisah."Topan menghela napas sambil menunduk. "Itu yang kamu rasakan. Aku ingin mengulang yang pernah hilang dalam hidup kita.""Aku juga ingin mengulangnya, tapi kamu tidak ingin memperbaiki yang sudah rusak. Kita sama-sama salah, walaupun butuh waktu untuk memperbaikinya, tapi setiap kesalahan akan ada kesempatan untuk perubahan yang lebih baik."Topan spontan mengangguk setuju. "Maafkan aku, Laura.""Aku juga minta maaf, aku …." Topan sulit untuk mengatakannya. "Kamu masih mencintaiku? Jika iya, Itu sudah cukup buatku."Topan diam. Laura sadar, rasa yang Topan miliki untuknya tidak lagi utuh, tetapi dia berusaha untuk mempertahank
Kasus kematian Erica sendiri sudah menyeret reputasi keluarga Johnson menjadi buruk. Kecurangan mereka atas pencurian dan penjualan data perusahaan Topan, menurunkan tingkat kepercayaan rekan bisnis sehingga investasi dan penjualan saham menurun drastis. Mereka tidak terpuruk, tetapi perusahaan mereka bukan lagi perusahaan yang dipandang secara hormat. Mereka meninggalkan nama besar yang pernah berjaya. Gaung nama perusahaan mereka tidak lagi begitu terdengar. Kasus kematian Erica akhirnya jatuh pada putusan bahwa Erica murni bunuh diri karena merasa bersalah telah mengkhianati perusahaan Rico Nicho. Kasusnya pun ditutup."Setidaknya Topan tidak menyebut penculikan Emma dan Kia, dan tidak melaporkan tindakan kita ke kepolisian," kata Bianca menatap televisi. "Jika itu terjadi, kita benar-benar binasa.""Sangat sulit bagi kita memperbaiki citra yang telanjur rusak. Kita tidak mendapatkan proyek apa pun. Dan sahm kita juga terus merosot," imbuh Albert lesu. Kemudian menyandarkan pun
"Saham yang kita tawar disetujui keluarga Johnson. Sepertinya mereka benar-benar membutuhkan uang.""Itu sangat bagus. Akhirnya mereka tahu dengan siapa mereka berhadapan," sahut Topan tersenyum sinis sebelum menjawab."Saya kira awalnya mereka tidak setuju, tapi setelah sekian purnama akhirnya …." Jeremy meletakkan tiga lembar kertas ke hadapan Topan untuk Topan tanda tangani. "Transfer uangnya hari ini," kata Topan sambil meletakkan pena."Persiapan untuk ke Berlin sudah lengkap, Pak. Sekretaris baru pengganti Erica juga sudah didapatkan pihak HRD. Bapak ingin mewawancarainya langsung?" "Kamu saja yang wawancara dia."Setelah memberi anggukan pada Topan, Jeremy meninggalkan ruangan kerja Topan.Sejak kematian Erica–tepatnya setelah dipecat–Topan mengalami kesulitan mencari pengganti Erica yang memenuhi syarat–setidaknya–delapan puluh persen mendekati etos kerja yang Erica miliki.Topan sangat kehilangan Erica sebagai sekretaris, tetapi Erica menjadi ancaman besar baginya dan perus
Melihat Emma terkejut, Topan meledeknya dengan senyum miring. Dia senang melihat Emma dalam situasi tidak menyenangkan seperti itu. Perempuan itu bingung menemukan cara untuk keluar dari bak mandi dan …."Bagaimana ini bisa terjadi?" "Saat aku akan menurunkan Kia ke dalam bak, ternyata dia malah pipis. Kamu tahu sendiri kelanjutannya …."Emma mendengus jengkel sambil membuang muka. Rasanya sia-sia perawatan mandi bunga yang dia lakukan ternyata hanya air kotor. Kepala Topan masih berputar-putar mencari ide untuk menjahili Emma lagi. "Keluarlah. Aku mau mandi.""Tidak. Aku juga sedang mandi.""tapi kamu sudah wangi. Berarti kamu sudah memakai sabun," sanggah Emma ketika mencium wangi dari tubuh Topan."Tapi, aku belum memakai sampo." Itu hanya alasan Topan supaya dia bisa berlama-lama mengusili Emma. Topan lalu berdiri, memilih meninggalkan Emma setelah menarik tirai pembatas. Perasaan Emma menjadi lega karena mendengar suara pintu dibuka dan ditutup, artinya Topan sudah keluar.
Apa yang harus Topan kataan? Topan merasa dikepung musuh dan tidak ada celah untuk melarikan diri. Topan sendiri juga tidak mengerti kenapa dia tidak ingin Emma mengetahui tentagn hubungannya bersama Erica."Laki-laki kalau sudah bersalah, kalaupun mengakui kesalahan, tetap diulangi. Karena semudah itu menyelesaikan masalah. Hanya dengan mendapatkan maaf, urusannya selesai. Semua kembali baik-baik saja. Waktu berlalu dan dia lupa, akhirnya dia berulah lagi"Emma mendesah kecewa dan menyindir."Apa Nyonya Laura sudah tahu tentang hubungan itu?" Emma bertanya lagi, tetapi tidak ada jawaban. "Ah, sudahlah, tidak perlu bertanya urusan orang lain. Kalian juga sudah kena batunya.""Iya, dia sudah tahu.""Itu bagus, setidaknya kalian berakhir tanpa kebohongan yang tersimpan sampai mati.""Kamu kecewa?" Topan melihat ada kekecewaan di ekspresi suara Emma. "Tidak, tapi iya. Maksudku, laki-laki banyak yang tidak menghargai perempuan yang mencintainya. Mereka tidak setia pada perempuan yang set