Share

KECELAKAAN

Seminggu sudah kematian Tuti, kini desa kembali sepi. Jika malam-malam kemarin ramai. Itu karena warga mengadakan tahlilan selama seminggu untuk tuti.

Suara burung Gagak terdengar jelas di luar rumah. Bau kembali melati menguar kembali.

Kakek dan Paklik sedang berada di ruang tamu. Mereka sedang asyik menyesap masing-masing kopinya.

"Pertanda apa lagi ini, Pak?" tanya Paklik pada Kakek.

"Semoga aja nggak terjadi apa-apa lagi," jawab Kakek sambil menyesap kopinya.

"Burung Gagak rupanya daritadi selalu bolak-balik, perasaanku jadi nggak tenang."

"Berdoa saja semoga hal yang buruk tidak terjadi!"

Aku dan Intan mendengarkan pembicaraan mereka di ruang tv. Ruang tamu dan tv itu jaraknya sangat dekat. Jadi aku bisa mendengarkan semuanya pembicaraan Kakek dan Paklik.

"Mel, tinggal di sini kaya uji nyali ya kita?" kata Intan.

"Hemm ... begitulah,"

"Aku gregetan lho siapa dalang dibalik semua ini!" sungut Intan.

"Lho, aku pun sama!"

"Kepalaku rasanya mau meledak ini, aku banyak yang aku curiga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kurni Rina
kira" siapa y yg sebenernya bersekutu...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status