Share

BAB 22: Dua Hati Yang Mulai Terikat

Afnan dan Keyra sudah ada di dalam kamar, entah mengapa dari tadi perasaan Keyra menjadi sensitif sejak bertemu dengan Amara.

“Kak Afnan, ceritakan padaku, bagaimana bisa Kak Afnan berteman dengan Amara, karena menurut pengamatanku, Amara tidak satu kampus ‘kan dengan Kakak?” pertanyaan Keyra mirip dengan seorang polisi yang melakukan interograsi pada tersangka kejahatan.

Afnan menghempaskan pantatnya sambil melepas kancing kemejanya, “Duduklah Key, lebih enak, jika bicara sambil duduk,” pinta Afnan, menarik tangan isrtinya supaya duduk di sampingnya.

Keyra menatap penuh selidik, kini matanya beralih pada tubuh Afnan.

“Aku mengenal Amara, waktu di Mesir. Saat itu Amar mencoba melompat dari atas gedung, ia tidak tahu kalau aku berada di atas gedung itu, ia frustasi dengan pacarnya waktu itu, hingga mencoba mengakhiri hidupnya, untunglah aku bisa menggagalkan rencananya, dan saat itu juga ia memutuskan menjadi mualaf, dan sering bertanya tentang agama padaku.”

“Tapi Kak, jika dilihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status