Share

USTAZ HAMDAN ATAU MUSTAFA

“Mustafa! Sudah waktunya tobat,”ucap pria setengah baya ini dengan suara berwibawa.

“Ampun, Pak Tua. Aku tak akan ganggu kalian. Tolong lepaskan kami! Kasian sodaraku ini. Kami harus segera balik ke dunia kami.”

Ustaz Hamdan memberi isyarat dengan kedua tangan terbuka ke arah abahnya. Pak Kiai pun mengangguk lalu tersenyum.

“Bismillahirrahmanirrahim,” ucap Pak Kiai dan Ustaz Hamdan bersamaan.

Pria bersorban tersebut membuka tutup botol lalu meniupkan sebuah doa ke dalamnya.

“Mustafa, ajak sodaramu pulang. Jangan ganggu kami lagi!”

Setelah Pak Kiai berkata, seketika botol bergetar hebat. Terasa ada hawa dingin keluar dari mulut botol lalu berubah menjadi semilir angin yang berputar mengitari seisi ruangan. Tak seperti biasa, angin yang berembus beraroma kasturi sangat lemah.

“Terima kasih, Pak Tua. Dan juga Ustaz baik. Kami pulang,” ucap Mustafa tanpa wujud.

Sesaat kemudian, angin semilir pun lenyap. Pak Kiai dan Ustaz Hamdan bersamaan mengusap wajah dan tampak jelas ekspresi lega dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status