Share

Part 16

Mata itu kembali menatapku dengan sendu. Kembali menolak seperti waktu itu. Namun hati ini terlanjur sakit dan tak tahu lagi bagaimana cara mengatasinya.

"Aku sungguh-sungguh tidak tahu. Kenapa kau masih membahas soal perceraian. Tak baik sering-sering mengucapkan kata itu, Dwi." Suaranya terdengar lirih.

"Abang harusnya mengucap syukur. Aku sudah berbaik hati membebaskan Abang. Jangan lagi mempermainkan perasaanku dengan berpura-pura menolaknya." Tangisku tertahan tanpa suara.

"Pernikahan bukan mainan, Dwi. Jelas-jelas aku sudah bertanya tentang keyakinanmu. Menerima segala kekurangan dan mungkin perasaanku saat itu. Lalu sekarang apa? Kau membuatku terlihat seperti penjahat."

Suamiku benar. Sebelum menikah dia telah mengungkapkan semuanya. Tentang perasaannya yang hanya menganggapku sebagai adik. Dia juga terang-terangan mengungkapkan betapa besar rasa cintanya pada Kania.

Sangat sulit untuk berpaling dan tak ingin menyakitiku. Memintaku mengurungkan niat dan membatalkan pernikahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kalau ga mau bercerai ya berusaha membuka hati dong bang jangan terus memberi jarak.. meski dwi sangan mencintaimu tapi dia juga bisa lelah jika terus diabaikan dan tak diberi kesempatan memasuki hatimu
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
menikahi wanita yg sdh dianggap adik sendiri apalagi krn tekanan pasti akan sangat menjijikkan utk menyentuhnya. si dwi aja yg g ada akal sehat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status