Share

10

“Kenapa kamu menemui adikku?” tanya Aditya pada Sarah saat jam makan siang.

Tak seperti biasanya, pagi tadi, Aditya sengaja tidak menjemputnya.

Sejak Sarah menuduh Intan sebagai pembantunya, Aditya sudah enggan menjadi supir pribadinya lagi.

Kadang Aditya merasa kesal dengan dirinya sendiri. Kenapa mau-maunya dirinya berbulan-bulan antar jemput ke area yang berlawanan dengan arah kantornya. Inikah cinta? Benarkah cinta buta?

"Adikmu?" Kening Sarah berkerut. Dia berfikir sejenak sembari mengingat sesuatu.

Ada banyak kebingungan dalam benaknya. Kenapa Aditya menyebutnya adik? Bukannya tempo hari adik temannya? Tempo hari lagi jadi anak sahabat mamanya. Kini jadi adiknya. Besok apa lagi?

“Oh, dia cerita ke kamu, Mas?” Sarah balik bertanya.

"Bukannya dia itu pembantumu?” Sarah bertanya retoris. Matanya tajam menatap Aditya menanti jawaban.

Serta merta, suara kepalan tinju Aditya memukul meja terdengar membahana.

Sarah terlonjak kaget. Jantungnya serasa mau lepas dari tempatnya tatkal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status