Dengan kesal Lydia keluar dari kantor Hotel, setelah bertanya pada karyawan yang ketakutan dipecat karena kesalahan mereka. Mereka segera menceritakan setiap detail yang terjadi, Lydia segera tahu apa yang dia harus lakukan. Lydia segera ke rumah sakit tempat pria itu dirawat.
"Lyd...aku masih menunggu loh!" panggil Levi ketika Lydia keluar dari kantor.
"Lev…, sori aku sibuk, aku janji kita dinner ya, ganti makan siang, tetap kamu yang bayar," canda Lydia meninggalkan Levi yang kecewa di belakang.
Sampai di rumah sakit, wanita pemarah tadi segera menuju kamar rawat suaminya. Jacob dan Cleon mengikutinya dalam diam. Cleon sungguh bersyukur kali ini ada Jacob, entah bagaimana jika dia harus menangani ini sendiri. GM pasti sekarang membayar untuk menyumpal mulut ib
Lydia mendongakkan kepalanya dengan angkuh lalu bergumam pelan.“Iya,” jawabnya sombong. "Kenapa aku mau ditantang begitu oleh Levi!" sesalnya dalam hati.“Oke, kalau begitu aku pesan untukku sendiri, aku lapar” Jacob lalu memesan makanan kesukaannya udang panggang dan sup hangat.Saat masakan datang, Jacob sengaja berlambat-lambat memakannya sehingga air liur Lydia muncul."Aish, dia sengaja membuatku kelaparan, dasar Jacob brengs*k!" batinnya kesal. Menatap asap mengepul dari sup Jacob, dan wanginya yang semerbak membuat perut Lydia bergetar tak tahu malu."Kamu yakin pacar barumu belum makan?" sindir Jacob sambil menye
“Siapa bilang aku mau tanganmu, aku mau coba gelatomu, bagaimana rasanya?” Hati Lydia yang berbunga-bunga langsung layu. Dia langsung menghempaskan tangannya yang sedang di genggam Jacob. Dengan geli Jacob menatap wajahnya yang cemberut saat masuk kembali ke mobil.“Nih!” dia menjejalkan cup dingin itu ke tangan Jacob lalu memasang sabuk pengaman. Jacob langsung mencoba gelato milik Lydia. Rasanya manis, dengan sedikit asin di ujungnya. Saat Jacob hendak mengembalikan cup itu, Lydia sudah terlanjur kesal untuk menerimanya lagi. Dan malu, dia sangat malu, apa yang ada dipikirannya tadi, berpikir kalau Jacob meminta tangannya. “Tentu saja dia meminta gelatomu, bodoh!” umpatnya dalam hati.Jacob melihat jam, sudah tepat jamnya, dan mengarahkan mobil ke tempat lain lagi. Lydia yang tidak tahu jalan, hanya bisa bergantung pada Jacob. Dia mencoba membaca arah jalan namun semua tampak asing baginya. bahkan
Kepala Jacob agak pusing karena hasratnya tak terpenuhi. Ia sungguh tak mengerti apa yang terjadi, mengapa tiba-tiba wanita itu menolaknya, dia sudah terlalu biasa dengan penerimaan Lydia, sehingga dorongan Lydia menolaknya sangat menyakiti hatinya.Dia menatap wanita yang duduk diam di dalam mobil. Hatinya sakit dan kini mulai marah. Oh, jadi benar dia telah tergantikan. Dengan begitu mudahnya dia digantikan. Cih, dasar wanita brengs*k, jika tahu hatinya dengan mudahnya teralihkan, dia tak usah berpikir macam-macam kemarin. Jacob menekan gas dengan kuat, sehingga mobil meluncur dengan cepat membawa kembali mereka ke kenyataan.Lydia merasahan amarah Jacob kepadanya, dia terlalu terbuai tadi. Untung dia pintar. Tidak lagi-lagi aku terpedaya denganmu Bapak Jacob yang terhormat, kamu tak akan dengan mudahnya mengambil jabatan CEO
“Kamu cantik sekali sayang?” Jacob ikut mendesah parau saat lidah mereka saling bertemu. Jacob merebahkan diri di samping Lydia dan kembali menyentuh ujung dagunya dengan lembut untuk merasakan manisnya bibir Lydia, wanita itu mengerang sempurna dan tangannya yang lembut mulai masuk ke bawah bajunya. Rasanya luar biasa, mata mereka saling bertemu dan menyatakan kebutuhan mereka masing-masing. Dan Jacob menurut saat Lydia mulai membuka kaosnya. Mata Lydia dimandikan dengan keindahan tubuh seorang pria, dia pernah melihat tubuh pria, namun tubuh Jacob bagai terpahat sempurna dengan bulu maskulin yang semakin lebat ke bagian bawah. Lydia langsung merabanya itu semua dengan penuh kepuasan. Tangannya merasakan betapa hangat dan kerasnya tubuh Jacob. Pria itu melenguh saat merasakan sentuhan Lydia, dan segera kembali menarik Lydia untuk mencumbunya, seakan hidupnya akan berakhir jika dia tak mene
Walau pikirannya masih berada di penthouse bersama Lydia, tapi tubuhnya harus berada di kantor bersama Cleon. Wanita itu menyerahkan kertas fotokopian dari hasil lab pria itu. Hasilnya tidak sesuai seperti Jacob perkiraan, hasilnya menunjukan bahwa benar Sang Bapak sakit keracunan abalon yang sudah tidak fresh.Jacob membanting kertas itu ke meja kerja GM dengan kesal. Kepalanya panas memikirkan segala cara. Dia sudah mengagetkan bagian CCTV dengan datang tiba-tiba dan menyuruh mereka memutar seluruh video yang ada pasangan penipu itu, tapi tetap tidak terlihat mereka melakukan hal yang mencolok. Semua saksi karyawan yang sudah diperiksa, kalau seperti ini, akhirnya Jacob harus mengaku kalah dan membiarkan 1 miliar mengalir ke akun bank mereka.Dia berjalan menuju meja GM, lalu duduk di kursinya, sambil menghela napas panjang. Cleon
“Iya, dia orangnya hangat, perhatian, sensitif,” puji Lydia sengaja untuk membuat Jacob semakin panas. Mereka terdiam, saling pandang dengan amarah menggebu-gebu. Jacob menatap tidak percaya kepada Lydia, wanita yang baru dia cumbu. Bahkan disaat bekas cumbuannya belum hilang, dia sudah membela pria lain sampai seperti itu? “Mainankah aku baginya?” pikirnya mulai meragukan perasaan Lydia.Menyukai seseorang merupakan hal yang baru bagi Jacob, hanya Lydia yang bisa membuatnya membuka hati dan mau mencoba. Tapi beda dengan Lydia, wanita ini selalu dikelilingi pria. Dia sudah terbiasa dipuja dan dicintai oleh banyak pria? Mungkin saat ini hanya Jacob yang membuatnya penasaran. Tapi tadi Jacob sudah membuka lapisannya, dia, dengan bodohnya menyatakan kalau, dia menyukai Lydia. Kini sepertinya bagi Lydia, Jacob telah menjadi salah satu mainannya lagi. “Dasar bod
Setelah berteriak dan memaki dalam beberapa jam, hampir semua orang di dapur kelelahan. Bahkan beberapa pegawai berencana untuk mengundurkan diri keesokan harinya. Jacob masih belum bisa menemukan bukti penipuan itu terlebih lagi hati sakit mengetahui dia begitu mudahnya digantikan.Setelah beberapa lama Cleon membiarkan pria itu berteriak, namun ketika sudah kelewat batas, Cleon menggiring pria itu keluar dari dapur dengan alasan dapur perlu dibersihkan.Mungkin Cleon salah sangka, dia pikir tuan putri anak CEO grup itu yang tergila-gila dengan Jacob tapi ternyata tidak, mereka berdua saling mencintai, namun terlalu gengsi untuk bersama. Dengan alasan mau mengambil contoh dokumen, Cleon membimbing Jacob kembali ke kantor hotel.Jacob sebenarnya sudah menyerah. Dia akh
Jacob tak dapat berpikir jelas, sejak dia menyadari kalau Lydia ada di kamarnya. Wajah Lydia yang polos selalu membuat hatinya tergugah. Cantik, wanita ini terlalu cantik. Bibirnya yang memerah alami membuatnya tergoda tiap dia berbicara. Maka, hanya pelukan itu yang Jacob butuhkan untuk kembali masuk dalam pesona Lydia."Yeah...ini yang aku butuhkan," guman Lydia dalam hati, ketika menerima lumatan bibir Jacob. Bibirnya yang tebal terasa nikmat sekali, bibir yang dia inginkan sepanjang malam ini. Bulu halus wajah Jacob menggesek secara nikmat ke wajah Lydia. Menimbulkan rasa perih di ujung bibirnya."Ahh, Lydia, kamu tahu betapa aku tak bisa berpikir karena kamu pergi begitu saja tadi?" desah Jacob dengan suara rendahnya di telinga Lydia lalu dia langsung menyesap leher Lydia. Wanita itu terkikik geli, dan mendorong pelan Jacob, namun pria itu kembali menariknya dan memperdalam ciumannya.Lydia meraung ketika lida