Home / Romansa / Jacob the Liar / Awas Sampai Kamu Menyukaiku

Share

Awas Sampai Kamu Menyukaiku

Author: Pinnacullata
last update Last Updated: 2021-05-10 09:36:08

Jacob menarik wanita itu sampai masuk ke lift. Lydia dengan kesal memegang pergelangan tangannya yang sakit.

"Kenapa kamu menarikku lagi! Sakit tau!" Lydia menunjukkan tangannya yang memerah. Jacob hanya mendengus dan melihat ke arah kamera lift. Kalau dia mencengkramnya karena kesal, tidak ada yang boleh tahu. Dia sangat kewalahan mengontrol Lydia, dia tidak seperti Ava yang tertebak isi kepalanya, apa yang Lydia lakukan benar-benar di luar kewajaran.

"Aku tidak mau kejadian tadi terulang lagi ya, kamu bukan CEO, kamu asisten." ujar Jacob ketus. 

"Cih," Lydia berjalan cepat menuju mobilnya dengan perasaan mendongkol. Tapi saat dia hendak masuk ke mobilnya, Jacob ternyata mengikutinya.

"Apa lagi?" Lydia terkejut karena Jacob sudah berada dekat sekali dengannya.

"Kita harus bicara," Jacob seenaknya lagi menarik tangannya. Kenapa dia selalu harus menggandeng tangannya? Dan kenapa Lydia selalu menurut mengikuti permintaannya? Lydia tidak mengerti. Tapi yang pasti, kini Lydia sudah duduk kembali di kursi penumpang di mobil Jacob yang berantakan.

"Mau bicara apa?" Lydia menatap keluar sambil menatap kemacetan kota Jakarta. Dengan begini, Lydia berarti harus kembali ke kantor untuk mengambil mobil, dia heran, kenapa tadi dia menurut lalu melirik pria tampan yang sedang serius di sebelahnya.

"Tentang kita." Jantungnya berdebar mendengarnya. 

"Nggak ada kita, adanya hanya aku dan kamu, kita … itu nggak ada!" ucap Lydia ketus sambil menatap keluar.

Jacob menggertakan giginya, sepertinya ciuman dia tadi pagi belum menggetarkan hati Lydia. Dia langsung belok menuju sebuah restoran langganannya. Dia turun dan segera masuk kedalam. Dengan mendongkol, Lydia ikut masuk. Dia terpaksa harus mengikuti pria ini sekarang, karena Lydia tidak tahu jalan.

"Aku nggak mau makan." Tepat setelah itu perutnya berbunyi. "Aish, dasar perut nggak tau waktu," sesal Lydia langsung malu, Jacob mendengus dan memesan untuk mereka berdua. Walau dia bergaya tidak peduli Lydia sangat menantikan makanan apa yang muncul, apakah seenak yang tadi siang? 

Bentuknya seperti tulang besar, tapi lembut, diberikan saus coklat diatasnya, Lydia terpesona melihat makanan itu, ada kuah bening di sebelahnya. Dia segera mengambil foto.

"Ini namanya apa?" Dia mencoba kuah segar dari mangkuknya. Rasanya hangat di tenggorokan. Lydia tersenyum kepada Jacob dengan senang.

"Konro, konro bakar." 

Lydia segera meng-update status IG-nya. "Konro Bakar for Dinner!" ketiknya senang.

"Cepat makan, ga enak dingin," dengus Jacob geli, dia senang melihat antusiasme wanita ini terhadap makanan, mungkin dia bisa membujuk wanita ini melalui makanan.

Mereka makan dengan cepat, Lydia sangat menyukai makanannya. Konro bakar akan menjadi salah satu makanan kesukaannya selain sop janda tadi siang. Sepertinya, makanan Indonesia tidak kalah enaknya dibandingkan makanan Korea.

Setelah puas makan, Lydia mulai mengantuk saat di mobil. Jacob tidak melanjutkan percakapannya tadi, mungkin tersadar, kalau dia itu Lydia Kurnia, jauh dari jangkauannya. Lydia mulai menyombong dalam hati, tapi ada suara kecil di dalam hatinya, mengingatkan betapa dia menikmati ciuman tadi pagi.

Tanpa Lydia sadari mereka sudah sampai di rumahnya. Jacob berhenti dan menatapnya. Jantung Lydia seketika mulai berdetak lebih kencang.

"Turun, kamu mau ngapain lagi?" Lydia tersentak terbangun dari khayalannya. Dengan kesal dia turun, dan Jacob mengikutinya dari belakang.

"Kamu ngapain turun?" Wanita itu segera berlari menuju pintu, sampai hampir terjatuh karenanya. Jacob tersenyum tipis, memperlihatkan lesung pipinya.

"Hmm, sudah kubilang aku mau bicara tentang kita." Dia mendekat dan kian mendekat membuat debar jantung Lydia semakin kencang, dengan panik dia memasukkan kode pintunya, namun begitu dia masuk, Jacob menahan pintu dan mengikuti Lydia masuk tanpa izin.

"Aku tak mau bicara lagi, dah sana keluar!" Lydia berusaha terlihat galak, tapi malah dibalas senyuman dari pria itu. Napas Lydia menjadi tertahan, dia berusaha tenang walaupun sebenarnya gugup.

"Oke, … apa yang mau dibicarakan?" Lydia menyerah lalu duduk di sofa, Jacob keras kepala, Lydia harus hati-hati.

"Hmm, aku tahu kamu menyukaiku," ucap Jacob menatap Lydia dengan senyum tipisnya yang menyebalkan. Lydia mendengus mendengar ucapan konyol barusan.

"Aku? Suka sama kamu, jangan mimpi, aku Lydia,-" 

"Kurnia, iya aku tahu dengan jelas siapa kamu, sejelas aku tahu kamu menyukaiku," ucap Jacob langsung memotong monolog panjang Lydia tentang siapa dia.

"Aku tak akan menyukaimu, jangan mimpi, bersamamu seperti ini saja membuatku gerah." Dia menyilangkan kakinya lalu membuka jas merahnya yang menyala.

Jacob mencoba berkonsentrasi untuk menyampaikan maksudnya, namun pandangannya terus ke tubuh mulus Lydia. Dia lalu duduk berhadapan dengan wanita itu.

"Yakin, kamu tak akan menyukaiku?" Dia tersenyum menantang. 

"Seyakin, aku akan mandi setelah kamu pergi nanti," jawab Lydia ketus.

"Oke, bagaimana kita bertaruh," ujarnya mulus sambil menatap mata wanita cantik di hadapannya. Lydia mendelik mendengar ucapannya barusan, taruhan?

"Kalau kamu bisa bertahan tidak menyukaiku dalam kencan-kencan kita, aku akan berhenti mengganggumu... tapi jika aku berhasil membuat kamu menyukaiku kamu harus setuju untuk menikah denganku." Lydia mendengus.

"Itu tidak ada untungnya buat aku, kamu memang harus berhenti menggangguku, dan turun dari jabatan CEO, aku tantang kamu!" Jacob yang kembali panas, dasar wanita tidak tahu diri, dengan tidak ada kemampuan mau jadi CEO, tapi dia yakin dia pasti bisa melunakkan Lydia. Tidak ada yang bisa bertahan dengan pesona Jacob Isaac. 

"Deal, seminggu sekali kita kencan, dalam kencan ke 20 kamu akan jatuh cinta padaku." 

Lydia mendengus senang, bagus hanya 20 kencan, Jang Hanseo saja harus mengejarnya 1 tahun dengan setiap hari bertemu, agar akhirnya dia mau jadi pacarnya. Itu pun Lydia tidak terlalu menyukainya, apalagi ini hanya 20 kali kencan dan dia berharap aku bisa mencintainya? Dasar bodoh, jabatan CEO PT. Kelley sudah ada di tangannya, Lydia tersenyum senang.

"Deal," ucapnya tersenyum dan berdiri hendak mengusir Jacob keluar namun Jacob mendekatinya dan secepat kilat menciumnya sekilas.

"Deal," ucapnya sambil tersenyum tipis dan berjalan keluar. Lydia kembali tertegun memegang bibirnya. "Aish," Jacob selalu bisa membuatnya terkejut. Lydia harus hati-hati sekali bermain dengan pria itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jacob the Liar   Jacob Si Pembohong

    Lydia menatap perutnya yang datar lalu menatap foto hitam yang dokter itu berikan kepadanya. Dokter itu malah menatap Jacob dan Lydia dengan bingung.“Lho, kenapa? Kalian tidak mau anak ini, usianya sudah 6 minggu, sudah 1 bulan 2 minggu umurnya. Dia bayi yang sehat, walau mungil.” Lydia menatap Jacob dengan tidak percaya. “Dia hamil. Dia sungguh hamil!” pikirnya dalam hati.Jacob segera menarik Lydia dan menciumnya di seluruh wajahnya, sampai dokter ikut tertawa.“Saya pikir kalian sudah tahu?” ujarnya tertawa melihat reaksi Jacob.“Bayinya perempuan kan dok ?” Dokter tertawa lagi,“Tunggu ya, di bulan ke-4 bar

  • Jacob the Liar   Pria Tua Yang Bahagia

    "Papa terus menunggu kalian kembali bersama, tapi kalian tak pernah kembali, karena itu, papa harus membuat ini.""Ini apa?" Lydia bingung."ANZ tidak mengalami penipuan pajak, semua itu hanya buatan," jawab Adam pelan, sambil menunduk meminta maaf pada Jacob.Lydia dan Jacob segera berpandangan dengan bingung."Maksudnya bagaimana, Adam?" tanya Jacob meminta penjelasan. Papa Kurnia kembali menepuk pundak Jacob."Papa yang meminta Adam melakukan ini semua,— semua penggelapan pajak, itu hanya rekayasa, penangkapan papa semua itu hanya buatan, agar Lydia kembali ke Jakarta. Sebenarnya, papa pikir papa haru

  • Jacob the Liar   Rahasia Papa Kurnia

    “Kenapa, mau coba lagi?” tanya Jacob bersemangat, yang langsung ditimpuk bantal oleh istrinya. Jacob tertawa menangkap bantal itu lalu menarik Lydia dalam pelukannya.“Kenapa, kamu tidak mau?” Jacob kembali memainkan jarinya di perut Lydia yang rata. Wanita itu bangkit miring ke arah suaminya, rambutnya yang panjang jatuh cantik di pundaknya sebelah kanan. Jacob kembali terpesona akan kecantikan alami istrinya.“Walau badanmu berubah aku akan tetap mencintaimu,” guman Jacob mendongak dan mengecup ujung hidung istrinya. Wanita itu mendengus kesal, “Apakah dia serius berpikir aku sedangkal itu?” sungut Lydia dalam hati.“Bukannya tak mau, tapi apakah aku bisa menjadi ibu yang baik, mengurus anak, membesa

  • Jacob the Liar   Demi Cucu 21+

    Mata Lydia dan Jacob serempak membulat karena kaget. Papa Kurnia segera melenggang keluar dari pintu tahanan dengan seenaknya. Dia hanya melambai pada penjaga dan pria itu membuka pintu sehingga pria tua itu bisa mendekati anaknya. Dia menarik Lydia dalam pelukannya. Lalu Jacob juga. Karena terlalu bingung mereka hanya bisa terdiam dalam pelukan pria itu. “Ah papa kangen sekali dengan kalian,” ucapnya sambil menatap Lydia lalu Jacob. “Mana salad roll papa? Papa mau makan.” Lydia dengan bingung memberikan kantong plastik itu ke papanya, dan pria itu segera mengeluarkan salad rollnya dan membuka bungkusnya. “Ayo kita ke ruangan Pak Rangga,” ucapnya dengan mulut penuh salad. Pria itu berjalan dengan santai seakan kantor

  • Jacob the Liar   Papa Minta Cucu

    Lydia tidak dapat menahan amarahnya lagi, dia bukan lagi menampar mulut tidak beradab itu tapi mengepalkan tangannya dan menonjok wajah jelek di hadapannya dengan sekuat tenaga. "TUTUP MULUTMU JELEK!" jeritnya dengan sekuat tenaga, Ava terpelanting tersungkur jatuh di kaki Lydia, dia kembali maju dan saat Lydia mau menendang Ava, Cleon masuk dan menahannya. "Biarkan aku, Cleon, mulutnya mau aku kasih sabun!" teriaknya memberontak. Tapi Cleon menariknya segera dan membawanya ke keluar dari toilet. Jacob berlari keluar saat mendengar suara istrinya memekik. Dengan panik dia mencari Lydia yang sedang memberontak dalam pelukan Cleon.

  • Jacob the Liar   Apa Yang Dapat Kamu Berikan

    Ava tidak percaya kalau Jacob sudah dipecat dengan semudah itu. Dan menurut informannya, pria itu bahkan tidak melakukan perlawanan. Ava akan membantunya, Dia akan membantu Jacob kembali menjadi CEO, dengan itu akhirnya pria itu menyadari betapa besarnya cintanya kepada pria itu dan mereka akhirnya bisa kembali bersatu.Tapi betapa kagetnya saat pintu lift terbuka, dia melihat wanita brengsek itu ada lagi di hadapannya, bukankah wanita itu sudah disingkirkan kemarin, kenapa dia bisa muncul kembali? Ava mendesis kesal dalam hatinya.“Ah Ava, apa kabar? Kamu terlihat cantik,” puji Lydia menatap Ava yang mengenakan baju persis Lydia dulu. Wanita itu mengkopi bajunya persis. Sejak kembali ke Korea lalu kembali ke Jakarta sekarang, gaya Lydia berubah. Dia lebih dewasa dan bijaksana memilih baju. Dia menghilangkan kegilaannya a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status