Home / Romansa / Jadi CEO Setelah Diceraikan / Menandatangani Surat Perceraian Ketika Melahirkan

Share

Menandatangani Surat Perceraian Ketika Melahirkan

Author: Saga
last update Last Updated: 2022-09-15 23:50:18

Pagi ini, Septi merasakan perutnya yang terasa sangat sakit dan keringat dingin keluar dari tubuhnya membuat dia kesulitan untuk bernafas

“Astaga, rasannya sangat menyakitkan ada apa ini, kenapa sangat sakit?”keluh septi memegang perutnya seraya mengeluh.

Sedari pagi hingga sore septi berhasil menahan rasa sakit perutnya, tapi tidak untuk malam hari dia merasakan perutnya yang terasa semakin sakit, dia memegang erat perutnya seraya berteriak minta tolong.

“Tolong!!! Bik Ratih!!”teriak Septi

Bik Ratih yang sedang menyiapkan makan malam pun segera bergegas berlari menemui Septi yang ada didalam kamarnya sedang sangat kesakitan, Bik Ratih langsung berlari menemui sekuriti dirumahnya

“Pak, tolong. Nyonya Septi, ingin lahiran.”Panik Bik Ratih

“Astaga, kita harus segera membawannya kerumah sakit.”Panik sekuriti

Septi dibawa ke rumah sakit oleh sekuriti dan Bik Ratih menggunakan mobil,selama di mobil bik Ratih terus mengenggam erat tangan septi dia berusaha menguatkan Septi

“Buk Septi kuat ya, buk Septi pasti bisa menahan rasa sakit ini.”ujar Bik Ratih mengenggam erat tangan Septi yang berkeringat.

Rasa sakit itu begitu menyiksa di perut Septi. Pertanda bahwa dia sebentarl lagi akan melahirkan, rasannya dia sudah tidak kuat lagi ingin segera mengeluarkan anak yang ada didalam perutnya itu

“Pak, tolong lebih cepat pak.”keluh Septi mengenggam erat tangan Bik Ratih

Pak supir dengan cepat membawa septi menuju rumah sakit, dia berusaha untuk mengencangkan lajuan mobilnya

“Buk sabar ya, saya sedang berusaha.”ujar supir pribadi septi

“Iya, cepat pak.”keluh septi yang terus meronta kesakitan dan terus berteriak mengeluh

Sesampainya dirumah sakit, dengan menggunakan kasur dorong septi langsung dibawa pergi ke ruang bersalin yang hanya ada dirinya dan dokter saja didalam ruangan, dia harus meninggalkan buk Ratih diluar membuatnya sangat cemas. Dokter memasangkan masker oksigen kepada Ratih dan menyiapkan semua alat untuk persalinan.

“Ibu, kuat ya. ayo ibu pasti bisa, ibuk harus kuat.”

Septi melihat ke sekeliling, pikirannya tidak fokus pandangannya pun buram tapi dia harus tetap kuat untuk mengeluarkan bayi yang ada didalam perutnya

“Ayo buk, tarik nafas...”

Septi menarik nafasnya dengan sekuatnya dia berusaha sekuat mungkin untuk mengeluarkan bayi didalam perutnya rasannya sangat menyakitkan, dia butuh sosok suami yang ada mengenggam erat tangannya saat dia sedang kesakitan seperti ini, tapi kenyataan yang terjadi adalah dia harus berjuang sendiri, tanpa ada seorang pria yang mendampinginya. Hatinnya sangat terluka.

“Ayo buk, sudah mencapai pembukaan keempat, ibu harus lanjutkan. Ayo..”semangat dari perawat terus menguatkan septi .

Septi kembali berusaha untuk melahirkan anaknya dengan seorang diri, tanpa sosok suami yang ada untuk memberikan dia kekuatan.

“Ayo buk, bayinnya sudah hampir keluar ibu harus lebih kuat lagi.”semangat dari perawat dan dokter yang tak ada hentinnya

Saat septi ingin berjuang melahirkan anaknya, terbayang dalam benak Septi tentang suaminnya, Wisnu yang asyik berselingkuh dengan Jihan disaat dirinya sedang berjuang untuk mengeluarkan anak yang merupakan itu adalah anaknya Wisnu. Rasannya ingin sekali menangis, mengingat semua yang dilakukan Wisnu kepadannya, sungguh kejam.

Septi sekuat tenaga mengeluarkan semua kemampuan yang dia bisa, tak peduli rasa sakit itu terus membuatnya ingin menyerah, dia hanya ingin melahirkan anaknya, buah hatinnya.

“Kenapa kamu sangat kejam padaku, Wisnu? Aku akan melahirkan anakmu, tapi kenapa kamu sedang bermesraan dengan wanita lain.”tangis Septi pun pecah, rasannya dia sudah  tak sanggup lagi untuk melahirkan anaknya

“Ayo buk, anaknya sudah hampir mau keluar, semangat buk sedikit lagi.” Perawat itu terus menguatkan septi, tak hentinnya dia bersorak untuk septi saat melihat septi yang sudah hampir menyerah.

Saat septi ingin kembali berjuang melahirkan dia kembali teringat tentang keluarga Jihan meminta harta gono gini kepada Wisnu, Padahal mereka belum benar-benar berpisah. Dan sekarang ketika dia sedang berjuang untuk melahirkan anaknya, Wisnu tidak ada bersamannya entah kemana dia pergi.

“Kenapa Wisnu tidak ada disaat anaknya ingin dilahirkan?”tanya Septi didalam hatinnya, dia menangis haru

Setelah satu jam berjuang untuk mengeluarkan anaknya dari dalam perutnya, akhirnya septi berhasil melahirkan anaknya yang ketiga. Suara tangis bayi terdengar di satu ruangan rumah sakit ini, membuat Septi menangis haru. Melihat anaknya yang digendong perawat membuat Septi menangis bahagia

“Anakku.”ujar septi seraya menangis

Perawat itu memberikan anak yang baru lahir untuk Septi menimang anak itu dengan penuh kasih sayang.

“Anakku, wajahnya sangat manis. Dia anak yang lucu, lihatlah.”Septi yang sangat bahagia itupun menunjukan anaknya kepada dua perawat yang menangis haru melihat septi yang sangat bahagia.

“Buk, biarkan saya meletakkan anak ibuk kembali di ranjang bayik.”ujar perawat

Septi memberikan anaknya kembali pada perawat untuk di letakkan didalam ranjang bayik yang ada didekatnya.

“Anakku sangat manis.”

Septi sangat bahagia melihat anaknya yang kembali tertidur dengan pulas, Septi hanya dapat berbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.

“Septi, selamat sayang.”ujar Buk Ratih memeluk Septi dengan tangis bahagia melihat Septi yang berhasil melahirkan anaknya.

“Buk Ratih, terimakasih ya.”ujar Septi, dia menangis terharu memeluk erat buk Ratih yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri.

Saat mereka sedang berpelukan dan menangis secara tidak terduga datanglah Wisnu yang membuat Septi sangat terkejut

“Aku senang kamu datang kesini untuk melihat anakmu, Wisnu.”ujar Septi

Septi memegang tangan Wisnu dia menatap Wisnu dengan tatapan penuh haru dan sangat bahagia karena Wisnu telah datang untuk melihat anaknya yang telah lahir ke dunia.

“Lihatlah, dia anak yang sangat manis, Wisnu.”puji Septi namun Wisnu hanya diam dia tidak bergeming.

Septi terkejut melihat Wisnu yang membawa amplop berwarna coklat membuat Septi sangat terkejut dengan apa yang dia lihat.

“Tolong tanda tangani ini, Septi.”Ujar Wisnu

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jadi CEO Setelah Diceraikan   Putri Cantik, Jelmaan Bidadari

    “Bayinya cantik sekali, Bu,” ucap Dokter sambil mendekatkan bayi yang bersih dan sudah terbalut dengan kain di dekat Septi. Septi yang sudah tidak sabar mengulurkan kedua tangannya, sehingga bayi itu beralih ke gendongannya. Dokter itu pun pergi meninggalkan mereka sementara.Septi tidak kuasa menahan haru melihat seorang putri mungil yang sedang menggeliat kecil. Gerakan kehidupan yang menambah kebahagiaan bagi keluarganya. Ekspektasi suaminya terkabul. Bayi yang sekarang ada dalam gendongannya adalah perempuan. Dan wajahnya cantik sekali mewarisi dirinya.“Pratiwi Nagara,” sebut Septi, sesuai dengan nama yang telah disiapkan Brata. Seakan merasakan batin sang ibu, bayi itu menangis. Septi segera menimangnya dan mencium pipi bayi kemerahan itu. Airmatanya tertumpah di sana.Sedangkan Alex memandangnya penuh keharuan. Sebuas apapun dirinya, kalau dihadapkan dengan pemandangan seperti ini pasti luluh juga. Dia yang tadi menyaksikan Septi yang berjuang bertaruh nyawa, hingga lahirlah ke

  • Jadi CEO Setelah Diceraikan   Tidak Terduga

    Brata kembali meringkuk di balik jeruji besi. Pakaian yang dia kenakan adalah tahanan. Dia tidak menyangka seorang predir yang begitu terhormat sekarang tidak ubahnya sampah masyarakat yang tidak berguna. Imbas dari sikapnya yang terlalu arogan.Dalam diamnya, dia menyesali atas semua yang terjadi. Kepalanya dipenuhi oleh pengandaian yang tidak mungkin terjadi. Perasaannya terlalu tertutup oleh bayang-bayang Delinda. Entah kenapa dia sulit untuk melepas bayang-bayang wanita itu.Kejadian di restoran itu kembali tergiang di benaknya. Wanita yang mengaku Merlinda itu sangat mirip dengan Delinda. Kalau dipikir secara logika, apa yang diucapkan Merlinda itu cukup masuk akal. Dia menikah dengan Warren setelah sekian lama sampai mempunyai seorang anak, Jelas sangat mustahil kalau dia adalah Delinda yang masih selamat dari kecelakaan dan kemudian amnesia. Dan dia sudah seringkali mengecek di sebuah situs penerbangan kalau tidak ada korban yang berhasil ditemukan lagi, bahkan jasadnya tidak.

  • Jadi CEO Setelah Diceraikan   Sebuah Rasa

    “Pak Brata, Halo. Halo,” ucap Rangga saat panggilannya berhenti secara sepihak. Dia mendecak kesal pandangannya tertuju ke arah ruang bersalin di mana di dalamnya sudah ada Alex yang ikut masuk ke dalam ruangan tersebut.Beberapa saat yang lalu, suster keluar dan bertanya siapa suami dari Septi, Alex yang tidak tahu diri langsung menerobos masuk. Bahkan, sebelum dia bisa mencegah. Alhasil, sekarang Septi berjuang ditemani dengan cecunguk bedebah itu.Rangga tahu kalau tidak mungkin Brata datang hari itu juga karena sedang berada di dalam penjara. Maka perlindungan terhadap Septi jatuh kepadanya sebagai orang kepercayaannya. Persoalan rumah tangga memang rumit dan Rangga justru sering berkecimpung dalam urusan rumah tangga majikannya.“Pak Rangga,” ucap Dinda yang mengejutkannya, dia muncul sembari merangkul Bagas di sampingnya yang terlihat mengantuk.Rangga memaksakan untuk tersenyum. Dia menurunkan tubuhnya hingga sejajar dengan Bagas,”Kamu mengantuk ya? Om minta anak buah om untuk

  • Jadi CEO Setelah Diceraikan   Orang Lain Yang Mendampingi Istriku

    “Ya Ampun, Brata kamu kenapa?” tanya Jesica khawatir saat melihat Brata duduk di hadapannya. Dia baru bisa bertemu dengan Brata setelah menunggunya sadar dari pingsan, sampai sebuah insiden yang membuat Brata babak belur seperti ini.“Ini gara-gara para bedebah yang ada di dalam penjara itu, Ma. Awas saja kalau aku sudah keluar dari penjara. Akan kulenyapkan mereka dalam sekejap,” gerutunya dengan gusar. Jesica menghela nafas. Lagi-lagi Brata berbuat ulah seakan merasa dialah yang terbaik. Arogansi yang cenderung merugikan dirinya sendiri.“Brata, Stop it! Itu mungkin karena kamu yang membuat ulah duluan, makanya kamu bisa babak belur seperti ini.”Brata menatap Mamanya tidak percaya,”Kok Mama belain mereka. Aku Ini Presdir. Seharusnya pada begundal itu hormat kepada saya, bukannya berbuat kurang ajar!”Jesica menggeleng-gelengkan kepala. Dia mengurut dada melihat anaknya yang masih keras kepala atas kesalahannya. Tidak mau kalah dan mengalah.“Sekarang, Lebih baik Mama bilang kepada

  • Jadi CEO Setelah Diceraikan   Kesombongan Brata

    Brata terbangun dari tidurnya. Begitu merasa berada di tempat yang asing, dia terhenyak. Dia memegang kepalanya yang masih terasa pusing.“Jeruji besi?” gumamnya. Dia mencoba mengingat kejadian sebelumnya. Astaga apa mungkin karena kesuruhan itu, dia dijebloskan penjara.“Woi! Get me out from this fucking place!” teriak Brata sambil memegang dua tabung besi. Menghardik petugas yang kebetulan lewat.“Shut up!” pekik tahanan yang lain. Brata menengok ke belakang. Terlihat lima tahanan tengah berdiri dengan raut wajah yang sangat. Demi apapun, tidak pernah terlintas di benaknya berada satu sel dengan para berandal. Dia adalah pria yang sangat terhormat. Sangat tidak selevel berada di tengah-tengah mereka.“Apa? Berani kalian dengan Saya!” hardik Brata dengan arogan. Merasa tersinggung dengan kelakukan penghuni baru itu, mereka saling pandang. Baru kemudian, mereka langsung sikap untuk menghajar Brata.“Heh! Apa-apaan ini!” ujar Brata panik saat kedua tangannya dicekal oleh dua pria bertu

  • Jadi CEO Setelah Diceraikan   Video Viral

    Selepas makan malam, Septi termenung di atas ranjang. Sesekali, dia menengok ke samping di mana suaminya biasanya terbaring. Sudah beberapa malam ini, dia melaluinya tanpa terlelap. Tidurnya tidak tenang bahkan sering terbangun. Kalau sudah begitu dia teringat dengan Brata dan menangis sepanjang malam.Septi adalah wanita yang kuat. Tapi, sekuat apapun wanita pasti akan lemah karena kehilangan sosok pria yang biasa menaunginya. Seperti malam ini, dia sangat rindu mengoceh di depan Brata, sedangkan Brata mendengarkannya dengan tatapan seksama. Juga di kala dia mengantuk, maka Brata dengan sigap memberikan tangannya sebagai bantal dan Septi bisa memeluknya dengan leluasa, mencium aroma suaminya yang menenangkan sampai dirinya terlelap.Matanya menghangat. Namun, dia mencoba sekuat tenaga untuk menghalau tangisnya lagi. Ingin rasanya salah faham ini cepat selesai supaya hubungannya dengan Brata kembali seperti yang dulu. Tetapi, bagaimana mungkin bisa? Sementara Brata berada nun jauh di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status