Share

Bab ~ 10

"Danika semakin cantik saja. Senyum tulus dan cerianya tidak pernah berubah dari dulu. Apakah dia tahu kalau sebenarnya aku sudah lama menyimpan rasa padanya? Ah! Kenapa aku jadi uring-uringan begini?"

Azka mengambil ponselnya. Ingin sekali dia menanyakan berapa nomor ponsel Danika pada Adul. Kemarin saking terburu-burunya, dia hanya meminta nomor ponsel Adul saja.

"Apa iya aku minta nomor Danika sekarang? Tapi nanti apa yang akan dipikirkan Adul padaku? Hem-" Azka menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Dia menatap langit-langit kamarnya sambil berpikir bagaimana caranya menyampaikan sesuatu yang sudah lama bergejolak dihatinya ini.

Dulu, mereka berempat punya kesepakatan kalau diantara mereka tidak ada yang boleh saling menyukai dan mencintai. Tapi itu dulu, ketika mereka masih remaja. Sekarang Azka sudah dewasa dan menjelma menjadi pria yang sukses. Mungkin tidak akan salah kalau dia menyatakan perasaan ini langsung pada Danika.

"Atau aku lamar saja Dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status