Jadi Simpanan Mafia

Jadi Simpanan Mafia

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Oleh:  Yuwen aqsaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
6Bab
178Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Tentang Naeva yang dijual di perlelangan oleh pacarnya: Reivan. Lalu dibeli Ghazven: kakaknya Reivan. Dan Naeva dijadikan pemvas. -- ig penulis @aqsayuwen

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Dibeli

Suara denting gelas dan bisikan penuh hasrat memenuhi ruangan remang-remang itu. Semua mata menatap panggung kecil di ujung ruangan. Di sana, seorang wanita berdiri dengan gaun hitam tipis yang tak mampu menutupi ketakutannya. Sorot matanya penuh luka, tapi tubuhnya berusaha tetap tegak.

“Nomor 23,” suara pria tua berjas hitam menggema. “Seorang penulis lagu muda. Cantik, berdarah campuran, dan... dijual dengan harga pembuka lima ratus ribu yuan.”

Naeva Lioren menelan ludah. Jantungnya berdegup tak karuan. Ia bahkan tidak tau siapa yang akan membelinya malam ini. Yang ia tau, keluarga yang seharusnya melindunginya justru menjualnya seperti barang tak bernyawa.

“Satu juta!” teriak seseorang dari tengah ruangan. Disusul tawa dan bisik-bisik.

“Dua juta!”

“Empat juta.”

“Sepuluh juta,” suara berat dan dingin itu memotong semua kegaduhan.

Hening.

Semua kepala menoleh. Termasuk Naeva. Sorot matanya bertemu dengan pria berpakaian serba hitam di kursi VIP. Tatapannya tajam, tak bersisa empati. Dingin. Tegas. Dan berbahaya. Dia adalah Ghazven Aldric.

Nama yang sering disebut sebagai legenda kelam dunia bawah tanah. Bos besar Black Morrow. Tak pernah muncul di acara-acara seperti ini. Tetapi entah ada kepentingan apa sehingga Ghazven muncul di sini.

**

Langkah kaki terdengar tergesa di lorong panjang menuju pintu belakang. Lampu-lampu kristal di atas kepala bergoyang pelan, memantulkan cahaya ke lantai marmer yang licin. Naeva masih belum berkata sepatah kata pun. Tangannya diraih paksa oleh salah satu anggota keamanan lelang yang mengenakan jas abu gelap, tak ada yang ramah di wajah mereka.

Sampai akhirnya sebuah pintu terbuka otomatis.

Seorang pria berdiri di sana, menunggu dengan aura tak terbantahkan. Wajahnya setajam ukiran patung marmer, tubuhnya tegak dalam setelan hitam yang terlihat dijahit langsung di tubuhnya. Mata hitam itu menatap lurus ke arah Naeva. Dingin. Dalam. Tak bersisa kemanusiaan.

“Lepaskan dia.” Suaranya rendah, berat, tapi tegas. Orang-orang langsung mundur tanpa protes. Naeva bahkan nyaris terpeleset saat genggamannya tiba-tiba dilepas.

Ghazven Aldric melangkah pelan mendekat, lalu berhenti hanya satu langkah di depannya. Nafas Naeva tercekat saat pria itu mengangkat tangan, mengusap pelipisnya dengan ibu jari. Gerakan yang lembut tapi mengandung ancaman.

“Mulai sekarang, kamu milik Black Morrow,” ucapnya, lirih tapi jelas. “Dan aku adalah neraka barumu,” lanjut Ghazven dengan sudut bibir yang tertarik. Ada senyum iblis di bibir itu.

Dia kemudian berbalik, meninggalkan Naeva yang masih mematung, sebelum salah satu anak buahnya mendorong lembut punggung gadis itu untuk ikut masuk ke dalam mobil hitam panjang yang sudah menunggu di luar.

Interior mobilnya sunyi. Hanya deru halus AC dan dentingan pelan jam tangan mewah Ghazven saat ia menyilangkan tangan di depan dada. Kursi belakang yang luas terasa sempit bagi Naeva, yang duduk di ujung dengan tubuh tegak dan tangan mengepal di pangkuannya. Dia tak berani bicara. Bahkan menatap pun rasanya terlalu berani.

Ghazven menoleh pelan. “Kenapa diam?” tanyanya tenang, seolah sedang berbicara pada rekan bisnis, bukan gadis yang baru saja ia beli dari pasar manusia.

Naeva menelan ludah, dia menggelengkan kepala. “Nggak apa-apa.” Suaranya nyaris eperti bisikan.

Ghazven tak mempermasalahkan hal itu, dia mengalihkan pandangan, melihat keluar jendela.

“Aku bukan guling,” lanjut Naeva tiba-tiba. “Dan bukan boneka.”

Ghazven menoleh cepat. Mata mereka bertemu.

Nafas Naeva tertahan melihat sorot mata dingin dan ternyata cukup menyeramkan.

“Kamu bukan boneka,” ucap Ghazven, suaranya datar, “tapi jangan pernah lupa, hargamu sepuluh juta yuan.”

Naeva tak membalas, tapi tangan yang ada di pangkuan itu mengepal kuat. Harga yang paling tinggi tadi itu berhasil membuat Naeva tak berkutik.

Mobil melaju menembus jalan malam Shanghai yang dihiasi lampu jingga temaram.

“Kita akan ke mana?” Naeva akhirnya bertanya pelan.

“Tempatku,” jawab Ghazven.

Gadis itu menoleh dengan cepat. Ada hal yang ingin ia katakan dan tentunya sebuah protes. Hanya saja tatapan Ghazven tak bisa ia bantah.

“Kamu dijual dan aku membelimu. Apa perlu kujelaskan detailnya barang yang telah dibeli harus bagaimana?” satu alis Ghazven tertarik ke atas.

Naeva kembali mengepalkan tangan kuat. Dia tak menjawab, memilih menunduk memutus tatapan dengan Ghazven.

Waktu berjalan sangat lambat bagi Naeva. Sampai akhirnya mobil hitam ini berhenti di depan gerbang tinggi sebuah rumah minimalis. Rega tangan kanan Ghazven yang menyetir, melangkah keluar dan membukakan pintu untuk bossnya.

Ghazven turun, tangannya bergerak membenarkan jaket panjangnya sebelum melirik Naeva yang masih ada di dalam.

“Turun!” perintah Rega.

Naeva menggeser pantat, dia pun turun dari mobil dan mengikuti Ghazven yang melangkah masuk ke dalam sebuah villa. Naeva menatap sekeliling ruang yang asing. Villa ini terasa dingin. Selain karna suhu dari AC, di sini terasa seperti perangkap.

Ghazven menyandarkan tubuhnya di kusen pintu kamar. Kemeja hitamnya setengah terbuka, menyisakan bagian dada yang terpahat jelas. Matanya gelap, menelusuri sosok Naeva yang berdiri kaku di ruang tengah.

“Sudah tau tugasmu, kan?” Suaranya berat, nyaris seperti desahan perintah yang tak bisa dibantah.

Naeva tak menjawab. Hanya menarik napas panjang, menahan gemetar di ujung jari yang mengepal kuat.

Ghazven melangkah mendekat. Wajahnya datar, matanya gelap dan dingin. Saat dia membungkuk mendekat ke telinga Naeva, napasnya menyentuh kulit lehernya yang meremang. “Layani aku sampai aku puas.”

Walau dia sudah tahu maksud kedatangannya ke tempat ini, kata-kata itu tetap membuat matanya melebar. Naeva menatap tajam, seolah hendak melawan, tapi yang keluar hanya desah napas gugup.

Ghazven menyeringai. Satu tangannya terangkat, jemarinya mencengkeram lembut dagu Naeva, memaksanya menatap.

“Tugasmu di sini belajar membuatku puas. Kalau sampai aku tak puas, aku akan berlaku kasar dan memberikanmu ke anak buahku untuk digilir!”

Ucapannya jatuh tepat di depan bibir Naeva, membuat gadis itu menahan napas. Saat Ghazven menunduk dan mendaratkan kecupan di sana, Naeva reflek mencekal pergelangan tangannya.

Tatapan Ghazven beralih ke leher jenjang Naeva, lalu turun perlahan ke bagian bawah leher yang tersembunyi sebagian oleh dress hitam tipis itu, kain yang terlalu transparan untuk disebut pakaian. Dia mengamati belahan dada Naeva yang tampak samar, lalu mendengus pelan. Bukan karena tergoda, tapi karena merasa berkuasa.

Cengkeraman pada dagu Naeva dilepas. “Bersihkan dirimu dulu. Kita mulai malam ini.” Nada tenang tapi mengandung tekanan.

Naeva menatap tajam ke arahnya. Tak berkata apa-apa, tapi sikapnya menunjukkankalau dia nggak mau. Ingin menolak tapi dia takut dan dia terikat. Tak berkata apa pun, Naeva melangkah masuk ke dalam kamar dan masuk ke kamar mandi. Tak lupa ia menutup pintu sebelum menatap berkeliling ke sekitar kamar mandi ini.

Klek!

Suara pintu yang dibuka membuatnya menoleh cepat dengan jantung yang berdebar lebih cepat.

Ghazven muncul di pintu kamar mandi dengan tangan yang bergerak membuka kancing kemeja.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Anis Dyah
semangat makkkk
2025-05-20 19:00:11
0
user avatar
Belinda Alfatih
mantab...bagus
2025-04-16 13:05:07
0
6 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status