Share

39. Ruang Hampa

Secara spontan kedua kaki Jagat mundur meski jiwanya berontak. Pemuda itu mulai mengatur napas agar tidak keteteran. Perlahan sudut mata mencari sosok pria yang terluka, tetapi seketika membeliak saat yang dilihat seonggok tulang belulang.

"Gila, kemana pria tadi?"

Jagat menelan ludahnya kasar, pemuda itu makin tidak nyaman akan lokasi yang saat ini sedang dialaminya. Sesungguhnya saat ini yang diinginkan hanya segera keluar. Namun, seperti apa yang dikatakan oleh pria tersebut dia harus mengalahkan kobra raksasa tersebut.

Otak Jagat mulai berpikir mencari jalan keluar atas masalah yang membelenggunya. Pemuda itu melihat dengan seksama gerak sang ular. Ketika kepalanya menjulur tampak geraknya cepat dan akurat hingga membuatnya harus selalu waspada.

"Saat menjulur lidahnya ikut keluar, saat itu juga sesuatu menyembur dengan dahsyatnya. Mungkin saat itulah waktu yang pas aku serang!" Pemuda itu berkata sendiri sambil menghindar belitan ekor kobra.

Sang Kobra melata dengan cepat dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status