Share

Bab 8: Isi Surat

Author: Ayusqie
last update Last Updated: 2025-06-05 00:03:53

**

Widya Wibisono, sang CEO yang cantik dan energik ini merasa amat tersinggung dengan pertanyaan dari lelaki bernama Mojo di depannya.

Spontan ia mendelikkan mata dan menghunuskan tatapannya ke arah Mojo. Jengkelnya lagi, Mojo itu menunjukkan ekpresi wajah seperti salah tingkah. Bukannya merasa bersalah.

Mengapa? Mengapa Widya harus tersinggung? Bukankah itu pertanyaan yang wajar dan itu normal?

Sayangnya, saat ini, tidak!

Mengapa?       

Karena di setiap lebaran atau di setiap momen apa pun, setiap bertemu dengan saudara, kerabat atau sahabatnya, ia kerap mendapat pertanyaan yang senada; ‘kapan nikah’, kapan kawin’, ‘cepetan kawin bentar lagi kiamat’, begitu lho!

Ada makna yang tersembunyi di balik pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Bahwa, dirinya ini jomblo-lah, tidak laku-lah.

Sementara ia sendiri belum terpikir akan segera menikah. Lagi pula Kelvin Hammond, k

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 179: Kamu Mau Apa

    **Klingg..!“Ke sini.., aku punya sesuatu yang spesial untuk kamu..,”Membaca pesan dari Miss Widya ini mata Gending sampai terbelalak. Sedetik kemudian ia merasa tidak yakin dengan penglihatannya sendiri.Ia lalu mendekatkan ponselnya ke depan wajah, hingga nyaris menempel ke batang hidungnya sendiri. Ia pun membaca isi pesan lagi dengan pelan-pelan. “Spesial untuk kamu..” katanya dalam hati.“Apaan nih? Apa yang spesial?”Gending bangkit lagi dari posisi berbaringnya di kasur. Ia mengedarkan pandangannya ke seantero kamar, dengan pikiran yang ikut berputar liar.Nuansa malam pukul sebelas yang sunyi dan hening seakan menyungkupi dirinya dengan sebuah tabir tipis nan gelap.Saru! Pikirannya mulai kotor. Kemudian, ‘ke sini’, kata Miss Widya dalam pesannya barusan, maksudnya ke mana?Daripada terus berprasangka, Gending memutusk

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 178: Menagih Janji

    **“Dia seorang perempuan, cantik, berkacamata.”“Namanya?” Tanya Gending sontak penasaran.“Nah, itulah yang bikin aku geregetan. Ternyata gurunya Mikhail lupa menanyakan nama perempuan itu.”“Hemm, sayang sekali.” Komentar Gending seketika lemas.“Iya, sayang sekali ya Mas. Padahal, aku juga kepengin kenal lho. Kalau ada nomor teleponnya aku pengin menghubungi dan mengucapkan terima kasih langsung ke dia.”“Yo wis, mau bagaimana lagi. Aku cuma bisa bilanng, apa pun motifnya dia menyimpan lukisan Mikhail itu, mudah-mudahan itu bisa membawa kebaikan untuk dia.”“Imbal baliknya untuk kebaikan Mikhail juga.”“Iya. Nah, kemudian, uangnya gimana?”“Nih, ada di aku.”“Kamu tabung ya. Untuk keperluan Mikhail nanti.”“Iya, Mas.”Obrolan Gending dan Iroh seputar lomba luki

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 177: Apresiasi Untuk Mikhail

    **Apakah akan berujung menjadi pasangan, itu lain soal. Yang pasti, sifat naluriah seorang wanita adalah, bahwa ia dengan pesona yang dimilikinya bisa membuat lawan jenis tertarik kepadanya.Seperti wanita kebanyakan, Miss Widya suka dengan tatapan kagum seorang lelaki.Misss Widya suka dengan pujian para pria. Ia ingin menjadi center of gravity bagi para kaum adam di dunia ini.Tapi ternyata, Gending tidak ada di dimensi itu!Ia berada di universe yang berbeda, dan bersamanya sekarang ini adalah Iroh yang ia cintai itu.Miss Widya menelan ludah, yang anehnya sekarang terasa pahit.Almarhum ayahnya bersama Abah Anom diam-diamm telah menjodohkan dirinya dengan Gending. Tapi Gending mencintai orang lain. Bagaimana tidak pahit?“Ah, seharusnya ini tidak pahit!” Sanggah Miss Widya dalam hati.“Karena aku mencintai Kelvin!”“Tapi Kelvin selingkuh dengan wanita lain di luar san

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 176: Cubitan dan Jeweran

    **Gending.., melirik Miss Widya!“Nih, saya melirik.”Yang dilirik pun merasa keki. Dengan gemasnya Miss Widya mencubit pangkal lengan Gending. Lalu nyaris tanpa sadar ia mengeluarkan ekpresi yang manja.“Iiiiihh..! Bukan melirik yang begitu maksud aku, Gendiiiing!”Kali ini Miss Widya menjewer ujung telinga Gending, tetap dengan ekpresinya yang gemas dan manja.“Kamu tuh kadang suka ngeselin ya?”Gending yang menerima cubitan dan jeweran lembut itu pun hanya bisa terdiam sembari menahan senyum yang grogi.Ia merasa aneh, menerima sikap manja Miss Widya, persis seperti yang biasa ia dapatkan dari Iroh. “Maksud aku, apakah kamu..,”“Iya, iya, Miss. Saya paham kok. Tapi, saya memang tidak pernah mencoba untuk mengkhianati Iroh.”“Kenapa?”“Jawabannya ada pada kata-kata saya sebelumnya.”&ldquo

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 175: Melirik Wanita Lain

    **“Ngomong-gomong, itu apa, Miss?” Gending menunjuk segulung kertas di tangan Miss Widya.Putri Wibisono ini tiba-tiba menjadi gugup. Ia menunduk, menatap gulungan kanvas lukis di tangannya.Pada momen ini Gending tentu saja tidak mengetahui bahwa itu adalah hasil karya Mikhail.“Ah, bukan apa-apa, cuma brosur mobil.” Sahut Miss Widya menutupi kegugupannya dengan mengalihkan pandangan ke arah burung elang lagi.“Brosur mobil?”“Iya, tadi, waktu berjalan ke sini, saya dicegat seorang sales mobil dari sebuah dealer. Mereka membuka sebuah stand di Taman Mini ini.”Gending mengangguk-angguk. Sementara di sisi Miss Widya, hatinya menjadi berdebar tak keruan.Lukisan di tangannya benar-benar menjadi sebuah proyeksi dari mimpi sekelebat yang pernah ia alami.Subyek di dalam mimpinya jelas: Gending!Subyek di dalam lukisan; tidak jelas siapa!Lalu subyek wanita di ke

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 174: Tentang Setia

    **“Miss,” sapa Gending setelah sampai.Miss Widya menoleh sebentar, hanya untuk memastikan bahwa yang menghampirinya adalah Gending, bukan orang lain.Ia kemudian mengalihkan pandangannya lagi pada seekor elang di dalam kandang besar di depannya.“Maaf saya tadi tidak memperhatikan Miss. Saya sampai tidak sadar kalau Miss sudah pergi.”Miss Widya tidak menyahut. Ia terus memandangi burung elang sebesar ayam dewasa di dalam kandang itu.Gending jadi tak enak hati karena dicueki. Ia menoleh ke arah sisi yang jauh di kanan sana.Ia melihat masih ada belasan kandang lagi dengan ukuran yang sama. Namun, penghuninya elang dari spesies yang berbeda.Di antaranya adalah elang laut, elang brontok, elang hitam, elang gunng, dan beberapa lainnnya.“Coba kamu lihat burung elang itu, Gending.” Miss Widya menunjuk burung elang pada sangkar besar di depan mereka.Ia menunjuk bukan menggunakan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status