Share

17. Seolah Tertinggal Dalam Kalbu

"Baiklah, kita menanjak pada point acara selanjutnya yakni sambutan, yang pada kesempatan ini akan dibawakan oleh Bapak Kapolsek, yang kami sapa dengan hormat Bapak IPTU Satriadi Narajendra, kepada Bapak dipersilakan."

Seperti kata pepatah, pucuk di cinta ulam pun tiba.

Seolah mengetahui secara pasti isi hati para anak gadis juga tak ketinggalan emak-emak yang begitu ingin melihat sosok menawan Pak Kapolsek dengan sepuas-puasnya, pada akhirnya point demi point dari susunan acara yang terlewat pun tiba di titik acara yang ditunggu-tunggu.

Apalagi kalau bukan sambutan dari Pak Kapolsek idaman ...?

Decak kagum serta kasak-kusuk seru kembali mewarnai begitu sosok tubuh tinggi tegap milik Tria terlihat berdiri dari duduknya, kemudian melangkah pasti kearah mimbar yang tersedia.

Sementara itu ...

Tepatnya di deretan paling kiri, di jajaran kursi ketiga dari belakang.

Seperti biasa sosok Senja bahkan tidak pernah ingin terlihat begitu menyolok oleh siapa saja, terlebih lagi oleh seorang pria
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status