Share

28 | Rival dan Sang Pelaku

"Shttt pak, bapak ngelamunin apa?" bisikan disertai sikutan itu membuyarkan pikiran Bian, ia menegapkan punggung dan menatap Vanya yang duduk di sampingnya dengan linglung. Suasana ruang meeting pun menghening ketika semua karyawan menatap pria itu.

"Hah? Apanya?" Bian semakin terheran.

"Itu loh pak lihat ke depan."

"Ekhem."

Deheman yang lantas membuat Bian mematuhi Vanya, pria itu menatap ke depan, menelan saliva kasar kala Pak Bram menatapnya cukup sinis. Sial! Bian merutuki kebodohannya melamun di tengah moment meeting. Bisa-bisanya pikirannya terlintas oleh seseorang dalam keadaan penting seperti sekarang.

Menstabilkan ekspresi agar tetap terlihat santai, Bian berdehem singkat lalu bersikap layaknya CEO profesional.

"Maaf pak. Saya kehilangan fokus. Bisa diulang pertanyaannya?"

Pak Bram menggelengkan kepalanya beberapa detik tanda kecewa pada teledorny

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status