Share

Jangan Bangunkan Singa Tidur
Jangan Bangunkan Singa Tidur
Author: Lujengg_

PART 1

Author: Lujengg_
last update Huling Na-update: 2021-08-20 11:16:53

JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR

#JBST

 

PART 1

 “Mbak Rahayu, denger-denger Delisa mau menikah yaa?” tanya Bu Sutik, tetanggaku. 

 

 

“Iya buu, akhir bulan ini doain lancer yaa?” jawabku seadanya. 

 

 

Sebenarnya aku malas meladeni orang ini. Disini Bu Sutik terkenal sebagai ratu gossip. Kabar apapun yang ia dengar akan langsung tersebar ke seluruh desa. Lagaknya macam wartawan orang ini. Yang tak aku sukai jika bertemu aka ada saja yang dia bicarakan. 

 

 

Kalau Cuma ngasih info penting sih gak masalah naah mulutnya ituloh gak berhenti menyebar fitnah. Aku sendiri bukan tipe wanita suka gosip. Aku lebih suka berada didalam rumah buat kue, membaca cerita di KBM APP, merajut dan yang pasti aku tak suka keluar rumah jika tidak ada kepentingan. 

 

 

“Denger-denger hamil duluan yaa mbak? Pulang dianterin sama calon mertuanya. Duuhh padahal pamitnya kuliah tapi pulang-pulang malah bawa hadiah.” Ucapnya nyinyir 

 

 

Bukankan sudah kukatakan bagaimana perangainya? Memang anakku hamil duluan. Usia kandungannya 7 bulan sekarang. 

 

 

Tapi dimana etikanya orang ini? Pantas menanyakannya didepanku langsung dengan nada merendahkan seperti itu? 

 

 

"Mohon maaf Bu Satik, jika perkataan saya kurang sopan. Masalah yang terjadi dikeluarga saya mohon Ibu tidak usah ikut campur. Apalagi ibu mengatai anak saya seperti itu. Tolong dengan sangat bicaranya dijaga didepan saya Bu." ucapku tertahan

 

 

"Loohh mulut-mulut saya yaa terserah saya dong Mbak mau ngomong gimana. Kenyataannya kan memang anaknya situ kelakuannya nggak baik. Katanya kuliah dapat beasiswa eh ternyata hamil juga." nyinyirnya.

 

 

"Sepertinya Bu Satik perlu berkaca. Saya mau tanya Bu, Ayahnya Dira itu siapa? Kok selama ini saya nggak pernah lihat." ucapku tenang

 

 

SKAKMAT!!! 

 

 

Mukanya langsung merah padam mendengar ucapanku barusan. Dia kira aku akan diam saja direndahkan seperti ini?  Hey! Meskipun aku orangnya pendiam bukan berarti aku harus diam jika dihina! 

 

 

Siapa juga yang tak tau dengan Bu Satik? Beliau dulu hamil tanpa diketahui siapa yang menghamilinya. Sedang sedari kecil hanya hidup berdua dengan emaknya. Yang kasihan justru Dira, anaknya itu sampai berusia 20 tahun tak pernah tau siapa bapaknya. 

 

 

“Sebaiknya sebelum Bu Satik mengurusi permasalahan oranglain lebih baik berkaca dulu yaa? Siapa tau mirip dengan orang yang diomongin. Saya permisi.” Ucapku seraya meninggalkannya di halaman rumahku. 

 

 

Siapa yang perduli jika kata-kataku menyinggung perasannya. Jika tak ingin sakit hati jangan menyakiti! 

 

 

*** 

 

 

Namaku Sri Rahayu, orang-orang biasa memanggilku Bu Rahayu. Sekarang usiaku 43 tahun. Aku seorang ibu rumah tangga, suamiku Idris Raharja melarangku untuk bekerja setelah menjadi istrinya. 

 

 

Suamiku ini seorang pengusaha meubel. Kami menikah 21 tahun silam di kampung halamanku, Desa Ardirejo salah satu desa yang terletak di Kabupaten Malang. 

 

 

Selama ini sudah banyak suka duka yang kami alami Bersama. Tapi kali ini di usia pernikahanku yang ke-21 Allah menguji kesabaran kami dengan telak. 

 

 

Putri sulungku, Delisa Rahmawati ku antar ke tempat kuliahnya 1 tahun yang lalu ke Kota Surabaya. Jarak antara Kota Malang dan Surabaya yang lumayan jauh membuatku harus merelakan putri sulungku untuk ngekos disana. Sebenarnya berat tapi keadaan yang memaksa harus berpisah untuk sementara. 

 

 

Dua minggu yang lalu Delisa pulang tapi diantar oleh Pak Rahmat ayah dari Saputra pacarnya. Yang membuatku shock berat dan membuat darah tinggiku langsung naik seketika adalah Delisa pulang dengan keadaan hamil besar. 

 

 

Orangtua mana yang tak kecewa? Anak yang kugadang-gadang akan mengangkat derajat orangtua malah melempar kotoran ke wajah kami. 

 

 

Awalnya aku memang kecewa, benar-benar kecewa. Aku merasa telah gagal mendidik putri sulungku. Bahkan Mas Idris tak menyapanya sampai sekarang. Itu malah membuat hatiku teriris. 

 

 

Tapi mau ku bolak-balik bagaimana pun. Delisa tetap anakku. Darah dagingku. Aku tak akan tega semakin membuatnya tertekan jika aku ikut-ikutan mendiamkannya. 

 

 

“Ibu ….” Panggil Delisa pelan. 

 

 

Aku yang sedang selonjoran di kamar menyuruhnya untuk mendekat kearahku. 

 

 

“Ibu maaf ….” Ucapnya pelan. 

 

 

Matanya berembun. Sekecewa apapun aku padanya, aku tak akan tega melihatnya terluka. Aku memang kecewa tapi anakku pasti menderita. 

 

 

“Kenapa kakk? Loh kok malah nangis? Jangan nangis nanti dede bayinya ikut sedih.” Ucapku seraya mengelus perut buncitnya. 

 

 

Aku merasakan tendangan, semoga kamu sehat-sehat didalam cucuku. Ada rasa terharu dihatiku, sebentar lagi putriku akan menjadi ibu. 

 

 

“Tuuhh dede bayinya nendang. Kalau udah lahir pasti udah ngomong dia. Bunda jangan nangis nanti adek ikutan nangis.” Hiburku 

 

 

Meskipun Delisa hanya tersenyum kecil setidaknya ia merespon candaanku. Aku akan selalu menghiburnya meskipun aku sendiri terluka akan perbuatannya.

 

 

 “Ibu maaf gara-gara Delisa Ibu jadi dihia sama orang-orang. Rasanya Delisa udah nggak punya muka lagi didepan Ayah dan Ibu.” Ucapnya sesenggukan. 

 

 

Aku menariknya ke dalam pelukanku. Bagaimanapun aku tak ingin dia stress. Ohh anakku, malang nian nasibmu nakk. 

 

 

“cup-cup sayang jangan nangis. Ibu ngga papa kok biarpun dihina orang ibu tak perduli. Ibu makan tak minta mereka. Jadi biarkan mereka berkomentar apa saja jangan didengarkan. Mereka berhak berbicara dan kita berhak tidak mendengarkan.” Ucapku menenangkan. 

 

 

Sungguh yang kutakutkan adalah Delisa stress atau merasa tertekan. Itu bahaya bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan janin, air ketubannya bisa keruh dan kemungkinan setelah melahirkan nanti bisa terkena baby blues. 

 

 

“Udah nangisnya kak, jangan seperti ini terus kasihan dede bayinya. Daripada nangis terus mending makan manggis yang ibu beli tadi deh lebih bermanfaat bikin perut kenyang.” Candaku 

 

 

“Ngaak mau, aku masih mau dipeluk ibu.” Jawabnya manja 

 

 

Kuciumi pelipisnya berulangkali. Aku berusaha menguatkannya, mensupport dia. Karena jika bukan aku mau siapa lagi? Memang ini konsekuensinya jika hamil diluar nikah. Semoga kamu kuat nak… 

 

 

“Adek kenapa sembunyi disitu? Sini kita pelukan biar kaya Teletubbies.” Seruku pada Diandra. Diandra Siswanti, putri bungsuku yang kini berusia 13 tahun. 

 

 

Kami berpelukan, saling menguatkan satu sama lain. Kuciumi kedua putriku bergantian. Tak hanya putri sulungku yang menderita putri bungsuku pun pasti shock dengan keadaan ini. Ya Allah semoga kau segara selesaikan cobaan ini. 

 

 

“Kalian anak-anak ibu, darah daging ibu. Ibu tak akan segan-segan mengeluarkan taring jika ada yang mengusiik kalian.” 

 

.

.

.

 

❤❤❤

 

Bersambung ...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 22

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 22“Bagaimana Nyonya Nafisa yang terhormat, apa anak buahmu sudah sampai dengan selamat?” tanyaku sarkas kemudian aku tertawa. “Kamu mencoba main-main denganku?” tanyaku lagi“Oh, jadi kamu sudah tau? Bagaimana keadaan bocah kecil itu? Ia baik-baik saja? Atau ada yang terluka?” tanyanya beruntun disertai tawa.“Tentu saja aku tau, bahkan aku sudah memberi pelajaran untuk anak buahmu. Tinggal dirimu, suamimu lalu anakmu.” Jawabku santai. “Oh tidak-tidak. Bagaimana kalau aku membuat perhitungan terlebih dahulu untuk anak perempuanmu? Hmm… Adik perempuanku mengalami lecet-lecet dibeberapa bagian tubuhnya, bagaimana kalau itu juga ku lakukan pada anakmu?” tanyaku seraya tertawa kecil, mendengar nafasnya yang mulai berat aku semakin semangat untuk membuatn

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 21

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 21“Tuan, saya mau melaporkan hal penting.” Suara Anton disebrang telfon terdengar sangat serius. Anton merupakan bodyguard yang ku suruh mengawasi Ayah dan Ibu jika aku tidak bisa ke rumah sakit. Tidak hanya itu, anak buah Anton juga ada yang mengawasi disekitar rumah dan mengawasi Diandra jika ke sekolah. Semua itu ku lakukan secara diam-diam, Ayah maupun Ibu tidak ada yang tau. Awalnya aku hanya ingin memantau keadaan disekitar rumah, namun, setelah kedatangan Papa. Aku jadi meningkatkan kewaspadaan. “Ada apa?”“Maaf tuan, saya lalai menjalankan tugas. Nona Diandra tertabrak mobil, sekarang sudah dibawa ke UGD oleh warga.” Jawabnya lugas, rahangku mengetat. Anton ceroboh, umpatku. “Saya sudah menfoto plat nomor mobil tadi tuan, firasat saya ini bukan kecelakaan biasa. Tapi sudah direncanakan.” I

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 20

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 20Dari yang aku pelajari dari situs web di internet, Ibu memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak laki-laki. Ini disebabkan hubungan pertama yang dimiliki anak laki-laki adalah ibunya. Jika anak laki-laki memiliki hubungan emosional yang baik dengan sang ibu, biasanya ia akan baik secara akademis, emosional, perilaku, dan menunjukkan resistensi terhadap tekanan teman sebaya.Kecerdasan emosional yang diajarkan seorang ibu kepada anak laki-laki, pada akhirnya memastikan anak tidak hanya dapat memahami perasaannya sendiri, tetapi juga memiliki wawasan yang luas, empatik, dan memiliki belas kasih sayang terhadap orang lain. Ini menjadi keunggulan besar bagi anak laki-laki untuk menuju kehidupan yang sukses.Selain itu, Ibu memiliki peran penting di mata anak laki-laki

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 19

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 16Semalam hujan turun dengan deras, membuat suasana pagi ini menjadi lebih sejuk, sisa-sisa air hujan pun masih menempel di dedaunan maupun rumput yang ada di halaman rumah.Biasanya jika hari minggu pagi, kami sekeluarga akan jalan kaki bersama-sama ke pasar tradisional. Tidak terlalu jauh, jaraknya dari rumah kurang lebih 2 kilometer. Jika bukan hari minggu kami tak akan bisa jalan-jalan bersama, Diandra masih harus sekolah, Ayah bekerja, juga Delisa yang masih diluar kota.Minggu pagi ini aku menyempatkan membersihkan halaman depan. Ada pohon mangga besar, jika waktu musim berbuah pohon mangga ini berbuah lebat, rasa buahnya pun manis. Selain itu, banyak bunga juga yang tumbuh subur, Delisa sangat suka bunga, apalagi bunga anggrek putih. Dulu, setiap sore ia y

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 18

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 18Seminggu ini, keadaan Delisa sudah membaik. Selang oksigen yang biasanya menempel dihidungnya pun sudah dilepas.Beberapa hari ini, Delisa sudah mulai terapi berjalan. Agak susah, sebab lebih dari sebulan Delisa tidak menggerakkan badan sama sekali. Aku, Mas Idris, Saputra juga Diandra bergantian menemani juga membantunya dalam melakukan terapi.Ternyata Delisa tak melupakan aku, ibunya, ia masih mengingatku dengan jelas. Bahkan kemarin ia menangis tersedu-sedu dipelukanku, apalagi melihat Mas Idris, ia semakin menangis tergugu. Mungkin Delisa ingat, terakhir sebelum ia koma, Delisa hampir dipukuli Mas Idris yang hampir kalap.Sebenarnya ada yang mengganjal dihatiku, keadaan Delisa yang terl

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 17

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 17Uang memang bisa membeli kemewahan, tetapi juga mampu menyamarkan kebaikan. Anggapan tersebut bisa jadi benar.Nyatanya, makin berkuasa dan banyak uang, maka orang makin rentan berperilaku tidak sopan dan melanggar aturan.Salah satunya wanita angkuh didepanku ini. Apa ia pikir segalanya dapat dibeli dengan uang? Termasuk harga diri, meski diriku bukan orang kaya, aku tidak silau dengan uang yang ditawarkan olehnya.Dengan susah payah, aku berusaha merubah sikap Saputra yang semula dingin, yang kini menjadi hangat. Bagaimana bisa aku mempertaruhkan hidupnya hanya demi segepok kertas merah?"Apa tidak sebaiknya kita berkenalan dulu? Rasanya tidak etis,

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status