Share

Suddenly in Love

"Apa yang membuat pipimu merona sepagi ini, Aina?"

Suara bariton Dipta membuat Aina tergagap. Dia tak menyadari bahwa sedari tadi lelaki itu sudah membuka mata dan sibuk menatap wajah cantik yang dihiasi senyum manis dan pipi memerah miliknya.

Sejak alarm yang disetel pukul tiga pagi berdering lembut dari ponselnya, Aina memang sudah bangun. Dia tidak sadar bahwa gerakan halusnya yang meraih ponsel untuk mematikan alarm itu membuat Dipta terbangun juga.

"Ti-tidak. Aku tidak merona," jawab Aina sambil merangsek lebih dalam ke pelukan laki-laki yang sedang terkekeh itu.

Dipta mengeratkan pelukan sebelum berkata, "Mengingat yang semalam, hum?"

"Mas, ah ...," rengek Aina manja. Semakin menenggelamkan wajah di dada Dipta untuk menutupi pipinya yang serupa kepiting rebus sekarang.

"Hentikan, Aina. Kamu membuatku ingin lagi," bisik Dipta di telinga Aina saat wanita

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status