Share

Kenyataan yang mengejutkan.

Panggilan yang masuk ke ponselnya, membuat Briyan mengurungkan niat untuk menghukum Alena. Pria tampan itu meminta Asep untuk mengurus Alena, selama ia pergi.

"Urus Alena dengan baik, jangan sampai dia kabur atau bunuh diri. Aku belum puas menyiksanya, bahkan ayahnya belum melihat seperti apa derita putrinya," ucap Briyan sebelum masuk ke dalam mobil yang akan mengantarnya ke bandara.

Asep menunduk sopan, "baik tuan."

Setelah Briyan meninggalkan kediaman Wijaya, Asep meminta Rati untuk mengantar makanan ke kamar Alena. Rati hanya mengantarnya saja, setelah itu ia langsung pergi. Sedangkan Asep, masih tetap di sana menemani Alena hingga selesai makan.

"Apa nyonya masih butuh sesuatu?" Tanya Asep.

Alena menggelengkan kepala, "tidak pak."

"Baiklah nyonya, kalau begitu saya permisi dulu." Asep bergegas menuju pintu.

"Tunggu sebentar pak." Panggil Alena.

Asep menghentikan langkahnya, ia memutar tubuh menghadap Alena, "iya nyonya," sahutnya.

Alena bangkit dari sofa, melangkah menghampiri As
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status