Sonia melirik Reza, lalu berdiskusi, “Gimana kalau diganti jadi dua kotak kecil?”Reza mengangguk. “Oke!”Sonia mengeluarkan dua kotak es krim dari dalam troli dengan tidak rela. Dia diam-diam menghela napas. ‘Celaka! Sepertinya kelak aku nggak bisa makan es krim sesuka hatiku lagi.’“Kamu masih belum jawab pertanyaanku. Apa kata Jason?” tanya Sonia.“Apa lagi yang bisa dia katakan? Tentu saja dia merasa gembira!”Sonia mengangguk. Seandainya Kelly benar-benar bisa bersama dengan Jason, bisa jadi semuanya akan menjadi permulaan yang bagus untuk mereka.Setelah kembali ke lantai atas, Reza membawa barang belanjaan ke dalam dapur. Sonia mengeluarkan biskuit untuk Yana, lalu berkata kepada Kelly, “Nanti Jason juga akan ke sini.”Kelly menatapnya dengan syok. “Apa?”“Aku sudah membuat keputusan sendiri.” Sonia merasa agak bersalah. “Dia nggak bakal tahu identitas Yana. Sekarang kamu itu bawahan dia, sudah seharusnya kalian menjalin hubungan baik.”Kelly mencemberutkan wajahnya. “Aku akan m
“Kita akan tahu jawabannya setelah buka pintu!” Sonia berjalan pergi membukakan pintu. Ketika melihat Jason sedang berdiri di luar sana, dia pun tersenyum. “Secepat ini?”Jason mengenakan kemeja berwarna abu-abu dengan menenteng buah tangan dan alkohol. Dia membalas senyuman Sonia. “Kebetulan aku lagi di sekitar, jadi langsung kemari. Di mana Reza?”“Di dalam!”Jason melepaskan sepatunya, lalu menjerit, “Yana!”Yana berlari ke sisi Jason dengan tersenyum lebar. “Paman!”Kelly mengambil barang dari tangan Jason dengan sedikit tegang. “Lain kali nggak usah bawa apa-apa.”Jason menggendong Yana, lalu membalas dengan datar, “Itu pemberian orang lain. Sayang kalau dibiarkan.”Kelly meletakkan barang bawaan ke samping. “Kamu ngobrol sama Pak Reza dulu. Aku masak sebentar.”Reza berdiri, lalu mengusulkan, “Gimana kalau hari ini aku dan Jason saja yang masak? Kalian berdua temani Yana saja.”Kelly segera mengatakan, “Nggak usah, aku masaknya cepat, kok.”“Ide bagus!” Sonia menarik Kelly ke rua
Reza menunduk sembari menguliti udang. Suaranya kecilnya terdengar tegas. “Seumur hidupku aku hanya ingin memilikinya saja. Jadi, untuk apa aku mempersulit diri sendiri?”Jason meliriknya sembari tersenyum. “Jangan bicara omong kosong seperti itu. Intinya kamu sudah merindukannya, ‘kan!”Reza meliriknya. “Terserah aku!”Jason mengangguk sembari tersenyum. “Iya, asalkan kamu bersedia, apa pun bisa kamu lakukan.”“Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan berminat untuk ikut campur dalam urusan orang lain!” Reza tersenyum dingin.Jason melihat kemari. “Apa hubungannya sama aku?”“Dengar-dengar keluarganya Kelly mulai mencarikan kekasih untuknya?” Reza mengangkat-angkat alisnya. “Ada benar ada masalah seperti ini?”Senyuman di wajah Jason terkaku. Dia lanjut mencuci tomat, lalu membalas dengan nada datar, “Apa hubungannya sama aku!”Kening Reza tampak berkerut. Dia berkata dengan serius, “Dua tahun ini Kelly melewati hari-harinya dengan sangat menderita. Kalau ada yang cocok, aku akan menyuruh
Sup masih harus dimasak beberapa saat lagi. Mereka pun memulai santapan mereka duluan.Jason duduk di samping Yana. Dia mengambil telur goreng tomat kepada Yana. “Ini masakan Paman Reza. Coba dicicipi bagaimana rasanya?”Yana mengembus telur tersebut, lalu mencicipinya. “Emm, enak sekali!” Kemudian, Yana bertanya pada Jason, “Apa Paman Jason bisa masak?”Jason tertegun sejenak. Dia tidak ingin merusak citranya di hati Yana. Jadi, dia berkata dengan tersenyum, “Tentu saja, lain kali Paman goreng telur untuk kamu. Paman jamin rasanya akan lebih enak daripada yang kamu makan sekarang!”Sonia pun tersenyum. “Nggak boleh bohong sama anak kecil. Kalau kamu sudah setuju, kamu mesti melakukannya!”Jason berkata, “Paling-paling aku akan belajar dari Reza. Toh bukan hal yang sulit!”Kelly segera menimpali, “Yana hanya asal bicara saja, nggak usah dianggap serius.”Seusai berbicara, Kelly melihat ke sisi Reza. “Apa Pak Reza akan tinggal di sini? Kelak kamu dan Sonia bisa makan di rumahku.”“Oke,
Ini adalah pertama kalinya Jason melakukan pekerjaan seperti ini. Hanya saja, pekerjaan ini memang sangat gampang, hanya perlu membersihkan piring kotor saja.Kelly tidak maju untuk menghalangi Jason lagi. Dia ke samping untuk mengelap meja, sekalian meletakkan piring bersih ke dalam rak.Saat Kelly meletakkan piring, dia diam-diam melirik pria yang berada di sampingnya. Dia mencuci piring dengan sangat serius. Lengan kemejanya digulung ke atas, menunjukkan lengan kokohnya. Kelly berusaha untuk bersikap tenang, tidak berpikir kebanyakan.Di ruang tamu.Sonia sedang menemani Yana untuk bermain balok. Sementara, Reza menatap mereka dari samping dengan tatapan lembut.Ketika melihat interaksi Sonia dengan Yana, tiba-tiba Reza merasa kesal. Padahal Jason tidak melakukan apa-apa, tetapi dia malah memiliki putri seimut ini.Sementara, Reza sudah bersama Sonia dalam waktu yang sangat lama. Mereka malah tidak dianugerahkan anak. Hidup memang tidak adil!“Ada apa?” Sonia menatap Reza.Reza ber
Kelly berbicara dengan nada pelan, “Yang patuh, tidur bareng Ibu. Ibu akan cerita dongeng buat kamu.”“Jangan, aku mau ditidurin Paman!” Yana sungguh mengantuk saat ini. Saking ngantuknya, ucapannya juga terdengar tidak jelas. Namun, dia masih bersikeras tidak ingin melepaskan Jason.Reza dan Sonia saling bertukar pandang. Mereka sungguh merasa tidak berdaya. Mereka semua juga tidak menyangka Yana akan begitu menempel dengan Jason!“Biar aku tiduri dia saja!” Jason berkata dengan suara rendah. Dia menggendong Yana dengan lembut ke dalam kamar. “Paman tiduri kamu.”“Emm!” Yana memeluk erat leher Jason.Kelly menggigit bibirnya dengan tidak berdaya.Saat hendak memasuki kamar, langkah kaki Jason terhenti. Bagaimanapun, kamar ini adalah kamar wanita, bukanlah hotel, apalagi ini adalah tempat tidurnya Kelly.Usai memasuki kamar, terdengar aroma wangi yang mirip dengan aroma tubuh Kelly. Interior kamar sangatlah sederhana. Hanya ada selembar ranjang dengan seprai bercorak bunga daisy berwar
Reza menimpali, “Aku juga tidak akan melepaskannya!”Kelly melebarkan kedua matanya. Dia melihat kedua orang dengan tidak berdaya.Reza menarik tangan Sonia, lalu berjalan keluar. Sekarang hanya tersisa Kelly sendirian di dalam ruang tamu. Kelly menggertakkan giginya dengan kesal. Dia memutuskan tidak akan menghiraukan Sonia lagi!Saat Sonia berjalan ke lantai atas, dia merasa agak takut. “Apa nggak apa-apa tinggalin mereka berdua di bawah?”“Tenang saja, Jason tahu batasan,” ucap Reza dengan tersenyum datar, “Apa kamu tidak merasa mereka butuh kesempatan untuk berbicara? Tidak mungkin mereka selalu jaga jarak seperti ini.”Sonia menunduk sembari merenung. “Aku hanya nggak yakin sama Jason. Setidaknya sampai saat ini, aku juga nggak yakin dia masih suka sama Kelly atau nggak. Meskipun suka, apa dia akan setia?”Mantan kekasih Jason terlalu banyak!“Beri dia satu kesempatan! Aku percaya kali ini dia sudah berubah.” Reza menggenggam tangan Sonia, lalu berkata dengan tersenyum lembut.“Em
Napas hangat Reza mengembus wajah Sonia. Sonia yang berada di dalam pelukannya, langsung menengadah kepalanya. “Akhir pekan.”“Dua hari?”Sonia menggerakkan matanya. “Boleh!”Kali ini Reza baru melengkungkan ujung bibirnya ke atas. Dia berkata dengan puas, “Oke, aku bisa menunggu!”Hati Sonia terasa luluh, tetapi dia berlagak tenang. “Kalau begitu, aku pergi tidur dulu!”“Emm.”Pada akhirnya Reza merasa merelakan Sonia. Dia mencium si wanita beberapa saat, baru melepaskan tangannya membiarkan Sonia pulang.Saat melihat pintu di seberang sana tertutup, Reza baru membalikkan tubuhnya kembali ke rumahnya. Layar di depan pintu yang tadinya tutup tetiba menyala. Hemiko melompat keluar. “Selamat malam, Majikan!”Reza menggenggam gagang pintu, lalu memperingatinya, “Jangan mengintip kami!”Hemiko segera menutup matanya, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku nggak ngintip. Masalah ini berhubungan dengan privasi majikan. Hemiko akan otomatis menonaktifkan sistem.”Reza mengangguk. “Aku akan suruh
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia