Share

112. Cinta dan Masanya

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-12 23:01:46

"Mas, terimakasih yah, sudah membelaku di hadapan mereka-mereka tadi," ucap Carmen tiba-tiba, saat setelah mereka sampai di rumah–lebih tepatnya dalam kamarnya dan Raymond. Wanita cantik dengan mata bulat itu, menatap suaminya dengan teduh. Seulas senyuman lembut mengukir di bibirnya, memancarkan perasaan bahagia, senang, dan haru.

Sepanjang perjalanan pulang, Carmen sudah ingin mengatakan ini pada suaminya–berterimakasih. Namun, rasanya momentnya tidak pas sehingga Carmen memilih menahan diri hingga akhirnya mereka pulang.

"Kau tak perlu berterimakasih, Sweethert. Sudah kewajiban ku untuk melindungimu," ucap Raymond, tersenyum tipis pada istrinya.

Carmen mendekati Raymond, tanpa disuruh ataupun diminta oleh pria itu, dia duduk di pangkuan Raymond. Hal tersebut membuat Raymond terkejut, karena biasanya harus dialah yang meminta barulah istrinya bersedia duduk di pangkuannya. Itupun-- kerap kali Carmen menolak serta protes. Namun, kali ini Carmen sendiri yang datang padanya.

"Aku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nuryati Firman
sukak banget bab ini... terharu biru
goodnovel comment avatar
Dii Naa
2bab lgi KK jngan lupa udh pukul 11.30
goodnovel comment avatar
CacaCici
Mohon maaf, MyRe. Malam ini kita satu Bab dulu yah. Hari ini CaCi ada kesibukan di real life. Sekali lagi mohon maaf yah, MyRe. Sehat selalu untuk kalian semua. ......(⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   113. Arti Kematian

    "Bukan." "Jadi apa, Mas?" Carmen menatap ragu pada suaminya. "Cinta tak memiliki masa, Sweetheart. Contohnya, cinta ibumu padamu atau cintamu pada ibumu. Bukankah sampai detik ini kau masih mencintai ibu?" Carmen menganggukkan kepala, sampai kapanpun dia tetap akan mencintai mamanya–sosok malaikat yang mengajarkan banyak kebaikan padanya. Meskipun ibunya sudah beda dunia dengannya, akan tetapi cintanya pada sang ibu tak akan pernah pudar. Raymond benar! Cinta ibu pada anaknya sepanjang masa, dan bagi Carmen cintanya pada ibunya juga setiap saat. Hanya saja, kenapa ayahnya tidak? "Tapi, Ayahku … dia seperti melupakanku setelah dia memiliki kehidupan baru. Itu yang disebut cinta yang memiliki masa. Masa dia dengan ibuku, dia mencintaiku, dan masanya dia dengan istri barunya, dia mencintai putri dari istri barunya. Aku dilupakan begitu saja," jelas Carmen. "Aku jadi takut … semisal aku pulang lebih dulu dari Mas Kaizer, dan Mas Kaizer menikah lagi--" Carmen menjeda sejenak, m

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   114. Rumah Istriku

    "Bukan karena cinta ada masanya, tetapi mereka yang tak ingin kau merusak cinta baru dalam kehidupan mereka." Carmen menatap intens pada suaminya, terkesima sekaligus merasa perkataan suaminya ada benarnya. Benar sepertinya, ayahnya takut Carmen merusak kebahagiaan barunya sehingga dia mengurangi cintanya pada Carmen, bahkan tak tersisa sedikitpun. Raymond menangkup pipi istrinya kemudian mendaratkan ciuman singkat di atas bibir ranum Carmen. "Kau mau sesuatu, Sweetheart?" Carmen menggelengkan kepala, akan tetapi detik berikutnya dia menganggukkan kepala. "Aku ingin tidur tetapi aku mau Mas Kaizer mengusap kepalaku sampai aku tertidur." "Humm." "Tidak apa-apa kan, Mas?" tanya Carmen ragu-ragu, "atau … aku merepotkan?" "Tidak sama sekali. Aku suka menyentuh rambutmu, ini sama sekali tidak merepotkan," jawab Raymond, tersenyum lembut agar Carmen berhenti merasa tak enak. Semenjak istrinya hamil, Carmen menjadi lebih perasa, sensitif, dan mudah tersentuh. Oleh sebab itu Ca

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   115. Kamu Suamiku Bukan Lucifer Mas!

    "Kau juga harus angkat kaki, Bitch! Rumah ini milik istriku, bukan milikmu, Jalang rendahan!" Suara bariton yang terdengar dingin dan mengintimidasi, mengalun di ruangan tersebut. Clarissa dan orang-orang di sana langsung menoleh ke arah suara tersebut. Clarissa melebarkan mata, menatap terkejut ke arah Raymond dan Carmen. Kedua orang itu tiba-tiba sudah ada di rumah ini, tak hanya berdua akan tetapi membawa banyak bodyguard. "Kalian." Raymond yang tengah merangkul mesra pinggang istrinya, menoleh ke arah kepala bodyguard. Dia ingin menurunkan sebuah perintah penting dan menyenangkan, "usir orang-orang tidak berguna ini.""Baik, Tuan." Kepala bodyguard menganggukkan kepala dengan patuh. Di sisi lain, Clarissa dan Tiara terlihat panik. "Tu-tuan Raymond, to-tolong jangan mengusir kami dari rumah ini." Clarissa mendorong seorang bodyguard yang berniat menyeretnya keluar. Dia segera berlari ke arah Raymond, berhenti tepat di depan pria itu kemudian langsung berlutut, "a-aku dan Mamaku

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   116. Suamiku Penghasut

    "Mas Kaizer!" pekik Carmen, sudah gemetaran karena tak sanggup melihat kekerasan di depan matanya. "Cukup!"Raymond langsung menoleh ke arah istrinya, seketika berdecak karena kesenangannya diganggu oleh Carmen. "Kita sudah sepakat. Jangan menghentikanku, Ura!" peringat Raymond pada istrinya. "Mas Kaizer menyayangiku kan?" cicit Carmen, berkata pelan dan lirih sambil menatap sayu pada Raymond. Raymond berdehem. "Humm. Jadi kau mau apa?" ucap Raymond datar. Dia tak suka Carmen menghentikan kesenangannya akan tetapi dia tak berdaya oleh perkataan dan tatapan Carmen."Cukup usir mereka dari rumah ini, dan … memastikan mereka tidak akan bertemu denganku lagi. Itu saja, Mas," pinta Carmen, tersenyum tipis supaya Raymond luluh dan mendengarkan permintaannya. Carmen sangat ingin Tiara dan Clarissa dikirim ke desa terpencil yang dipenuhi orang-orang budi pekerti dan sederhana. Kehidupan Tiara dan Clarissa selalu bergelimang harta, dengan mengirim mereka ke desa tersebut, keduanya akan ters

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   117. Bertemu Keluarga Carmen Yang Sesungguhnya

    "Nona muda," pekik para pelayan di rumah itu, berlari berhambur pada Carmen--setelah suasana jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Carmen tak tahu apa yang akan Raymond lakukan pada Clarissa, Tiara dan keluarganya yang lain. Dia hanya berharap suaminya tak terlalu kejam. Yah, Tiara, Clarissa telah dibawa oleh para bodyguard–disuruh oleh Raymond. Begitu juga dengan keluarga Wijaya lainnya. Sekarang Carmen lebih tenang, lega karena rumah ini akhirnya menjadi miliknya. Jika bukan karena rumah ini milik mamanya, Carmen tak akan bersikeras memilikinya! "Ibuuu …." Carmen memekik senang, berpelukan pada para maid. Tadi, saat Raymond di sini, Carmen sudah melihat mereka–pelayan di rumahnya. Akan tetapi, mereka terlihat mengintip dari balik tembok, sepertinya takut menghampiri Raymond. Lalu setelah Raymond pergi, mereka langsung berlari ke arah Carmen. "Kami sangat merindukan Nona," ucap kepala maid dengan nada bergetar, terharu karena akhrinya kembali bertemu dengan nonanya. "Aku juga me

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   118. Rasa Gugup Karena Satu Kamar

    Namun, tiba-tiba saja Talita berlari ke arah Raymond. Anak kecil itu memeluk kaki Raymond secara erat. "Tuan Lemon, Tata ingin di sini," cicit anak kecil itu, mendongak ke arah Raymond–memandang kakaknya dengan tatapan penuh permohonan. Matanya yang berkaca-kaca membuat hati tersentuh sehingga merasa simpati. "Jangan mengganggu putraku!" Lennon menarik kasar lengan Talita, membuat anak kecil itu tersentak–melepas paksa pelukannya pada kaki kakaknya. Tubuhnya yang kecil begitu mudah ditarik, terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh kalau saja Lennon tak menahan tubuhnya. Mendengar nada bentakan itu, Talita menundukkan kepala. Bibirnya melengkung ke bawah dengan manik yang sudah diselimuti kristal bening. Talita ingin menangis tetapi dia tak berani. 'Tuan Lennon hanya menyayangi Raymond, tidak menerima siapapun sebagai anaknya. Bahkan Tuan Lennon lebih menyayangi Carmen dibandingkan Talita yang notabene-nya adalah putri kandungnya. Hanya karena Carmen istri dari putra kesayangan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   119. Kita Rawat Bersama

    Dia gugup! Sesampainya di dalam kamar, Selin segera membersihkan diri dan menganti pakaian. Setelah itu dia berjalan kikuk ke arah ranjang, di mana Lennon sedang duduk di sana, pria tua yang masih sangat tampan itu sudah mengganti pakaian. "Tuan, apa anda memikirkan sesuatu?" tanya Selin ketika melihat Lennon hanya diam dan termenung. Sebetulnya Selin cukup takut menunjukkan perhatian atau peduli pada pria ini. Pertama kali serta terakhir kali dia melakukannya, Lennon berakhir menyentuhnya. Saat itu-- pria tua bangka menyebalkan ini sepertinya terbawa suasana oleh perhatian Selin, sehingga entah kerasukan apa, pria itu berakhir menidurinya. Selin tak akan pernah melupakan hari itu, akan tetapi dia tak bisa menyalahkan Lennon. Sebab pria ini jelas-jelas meminta izin padanya dan Selin memperbolehkan. Yang ada dipikiran Selin saat itu-- ini kesempatannya membuktikan diri kalau dia masih bersih walau sebelumnya pernah menggoda Raymond. "Duduklah di sini, lebih dekat," ucap Lenno

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   120. Aku Ingin Ura Cemburu

    "Aaah … aku malas banget untuk bangun," gumam Carmen, menyandar pada kepala ranjang sambil mengucek mata. Alarm sudah terdengar, waktunya dia bangun. Namun karena dia sangat kelelahan, Carmen malas bangun. Hanya saja, dia harus bekerja. "Aaaa ...-" Carmen menjerit tertahan, reflek membekap mulut supaya tak berkelanjutan untuk menjerit, dia kaget luar biasa ketika mendongak mendapati Raymond duduk bersila sambil bertopang dagu. Pria itu menghadap ke arahnya dan ada bantal di pangkuan pria itu–tempat ia meletakkan siku yang menopang dagu. "A-aku kaget," ucap Carmen pelan, menatap bingung pada suaminya. "Mas Kaizer kenapa?" "Teka-teki." "Ah, ya ampuuuuun!" keluh Carmen, seketika melototkan tubuh lalu berakhir berbaring ke samping. Nyawa saja belum terkumpul, tetapi suaminya sudah memberi beban pikiran pada Carmen. "Cepatlah, Ura. Waktuku tidak banyak!" tagih pria itu, "jika kau tidak memberiku teka-teki seperti kemarin, aku tidak akan berangkat kerja." 'Kupikir ujian pernikahan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   177. (DTLS 15) Tita Terjatuh

    "Tidak mungkin?!" Diego menggeram marah, "bagaimana kalau kau dan putrimu jelaskan semuanya di kepolisian?" Saat itu juga Olive mendongak, langsung menggelengkan kepala pada Diego. "Ja-jangan, Ayah. Kumohon jangan! A-aku mengaku menjebak Tuan Damian dengan menaruh obat terlarang ke dalam teh. La-lalu aku menyuap maid untuk mengantar teh itu, aku mengatakan pada maid agar dia memberitahu Tuan Damian kalau teh itu dari mamanya agar Tuan tak curiga." Plak' Diego langsung melayangkan tamparan kuat pada pipi Olive. "Kurang ajar! Bagaimana bisa aku memelihara ular dalam rumahku?!" marahnya. Dia sudah tahu apa yang terjadi, tetapi saat Olive mengakui kelakuannya, kemarahannya kembali memuncak. Di sisi lain, Carmen tak lagi kasihan pada Olive. Dia malah ingin ikut menampar perempuan itu. Perempuan licik, jahat dan iblis betina. Satu lagi wanita rendahan! Karena hanya wanita rendahan lah yang melakukan trik kotor untuk mendapatkan seorang pria. "Tu-Tuan, ampuni kami." Helen lang

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   176. (DTLS 14) Olive Protes

    "Selamat, Tita. Kau resmi menjadi calon istriku," ucap Damian santai, berhasil membuat bola mata Tita hampir keluar dari tempatnya. Dengan cepat Tita menarik tangan, menatap Damian dengan mulut menganga, saking tak percayanya dia dengan sikap pria ini. Astaga! Tita tak menyangka kalau Damian penuh jebakan batman! Damian kembali menyunggingkan smirk tipis, setelah itu dia beranjak dari sana–meninggalkan Tita yang masih shock, sambil memegang tangannya yang berjabat tangan dengan Damian tadi. "Gila," gumam Tita pelan, menatap Damian yang keluar dari kamar dengan mata berkedut-kedut. **** Besoknya, karena hari ini Tita libur kerja, dia memilih bangun siang. Namun, karena sahabatnya menelpon, Tita bangun lebih cepat dari yang seharusnya. Tita sudah menyetel alarm bangun di jam 12 siang. Tetapi handphonenya berdering di jam setengah 10. Masalah kemarin, Tita masih memilih mengurung di kamar. Jika dia lapar, dia meminta pelayan mengantar makanan ke dalam kamar. Ayahnya berulang ka

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   175. (DTLS 13) Memaksa Dengan Cara Halus

    "Manusia tidak makan sambil berbaring. Itu kelakuan lembu ataupun kerbau." Deg' Jantung Tita berdebar kencang saat mendengar suara yang terasa dingin tersebut. Dia reflek menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang yang masuk ke kamarnya. Matanya sedikit membulat, pertanda kalau dia panik. Setelah itu, dia kembali berbaring, menutup tubuh dengan selimut. Damian menoleh ke arah kursi di depan meja belajar dalam kamar Tita. Dia meraih kursi itu lalu membawanya ke sisi ranjang. Damian duduk di kursi tersebut, menatap Tita yang berbaring sambil membelakanginya–di ranjang. Dalam selimut, Tita mengusap tengkuknya karena terasa panas. Dia gugup dan jantungnya tak berhenti berdebar kencang. 'Ngapain sih dia ke sini? Bikin horor suasa saja. Mana ngatain aku kerbau lagi! Nggak bisa ini! Habis dia pulang, aku harus manggil dukun deh untuk mengusir setan-setan yang dibawa sama orang ini.' "Bisa kita berbicara, Tita?" tanya Damian dengan nada datar. Tita yang berada di dalam selimut m

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   174. (DTLS 12) Berbicara Dengan Tita

    Tita memberanikan diri keluar dari selimut, menatap takut bercampur cemas pada Carmen. Yang Tita takutkan adalah dituduh menggoda Damian. Namun, mendengar Carmen minta maaf padanya, ketakutan Tita perlahan redup. Walau begitu, Tita merasa harus menjelaskan apa yang terjadi pada Carmen. "A-aku tidak menggoda Kak Damian, Tante." Tita berkata dengan nada gemetaran dan terbata-bata. "Iya, Tante percaya pada Tita. Tidak mungkin Tita begitu, karena Tita anak yang baik," jawab Carmen, mengusap rambut Tita untuk menenangkan perempuan itu. Meski Tita sudah berani berbicara, tetapi tubuhnya masih gemetar dan wajahnya masih dibalut oleh rasa panik dan takut. Kasihan sekali! Sungguh! Carmen tidak tega melihatnya. "Pasti Kak Damian yang mamaksamu. Dia menjebak mu, Sayang?" tanya Carmen, mendapat tatapan ragu dari Tita. "A-aku tidak tahu, Tante. Ta-tadi malam, aku dipanggil oleh Kak Damian. Habis Itu, Kak Da-Damian meminta tolong supaya aku mengantarnya ke kamar." 'Anak setan!' ba

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   173. (DTLS 11) Ketahuan

    Pada akhirnya Diego dan keluarganya pulang. Namun, saat di rumah, dia tak menemukan putrinya di sana. Jadi Diego pergi mencari putrinya, ditemani oleh Sbastian. Mereka berdua mencari-cari Tita hingga ke luar kota, ke tempat Tita kuliah. Yang menjadi masalah, handphone Tita ada pada Sbastian. Jadi mereka tidak bisa melacak di mana Tita. Mereka sama sekali tak kepikiran kalau Tita tertinggal di rumah mewah Raymond. Karena saat di sana, Tita memperlihatkan gelagat tak nyaman. Anak itu sering menggaruk pipi, menghela napas, dan berdecak. "Kemana adek pergi, Sbastian?" tanya Diego cemas, mereka sudah ke kosan lama Tita tetapi putrinya tak ada di sana. Mereka juga sudah tanya-tanya pada teman Tita, dan mereka tak tahu Tita ke mana. Pada akhirnya mereka pulang, akan melanjutkan pencarian besok pagi. Sbastian sebenarnya ingin menemui pria yang waktu itu mengobrol dengan adiknya. Akan tetapi melihat kondisi ayahnya, Sbastian mengurungkan niat. **** "Kenapa Damian belum turun, Ura?

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   172. (DTLS 10) Berbicara Membahas Putra Kita

    "Sepertinya putra kita suka pada Tita, Mas," ucap Carmen pada Raymond, di mana saat ini mereka sedang berbicara di ruangan kerja Raymond–yang ada di rumah ini. "Humm?" Raymond menaikkan sebelah alis, menatap istrinya dengan ekspresi bertanya-tanya dan bingung, "Damian suka pada Tita? Putri kandung Diego?" ulang Raymond untuk meyakinkan. "Iya." Carmen menganggukkan kepala, "waktu itu aku berbicara pada Damian mengenai perjodohannya. aku bilang kalau Mas berencana menjodohkan Damian pada putra Pak Diego. Dan Damian saat itu setuju, Mas." Raymond hanya diam, mendengar perkataan istrinya sambil mencernanya. "Mas lihat kan Damian juga sangat bersemangat membantuku untuk menyiapkan makan malam bersama keluarga Saman." Raymond menganggukkan kepala. Dia menyaksikan sendiri kalau awalnya Damian baik-baik saja, dan seperti yang istrinya katakan, Damian bahkan ikut membantu mamanya menyiapkan makan malam. Saat itu, Raymond sama sekali tak curiga karena Damian memang sangat suka memba

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   171. (DTLS 9) Malam Panjang Untuk Tita

    Belum memulai dan dia sudah kalah. Sedangkan Tita, dia menganga lebar karena syok mendengar perkataan Jonny tadi. Damian meraih kotak di tangan Tita lalu asal meletakkannya di rak. "Ayo," ucap Damian, menarik Tita supaya pergi dari sana. Tita sendiri masih syok, cukup malu dan masih tak paham kenapa Jonny bisa mengatakan hal seperti tadi. Sekarang Tita jadi semakin takut dengan pria di sebelahnya ini. Jangan cuma mau enaknya saja.' Astaga, ucapan Jonny tadi-- kenapa terasa sangat mengerikan bagi Tita? Yang membuatnya semakin mending adalah Jonny menyuruh Damian menikahinya. Gila! "Kak Damian tidak perlu mengindahkan ucapan temanku tadi. Sepertinya dia sedang ada masalah," ucap Tita gugup. Di mana saat ini dia dan Damian sudah di depan mini market, menunggu Sbastian menjemput. Sebetulnya Tita masih gugup dan canggung karna perkataan Jonny tadi. Tapi, karena jajannya dibayar oleh Damian, Tita memberanikan diri untuk bersuara. "Humm." Damian berdehem singkat. "Sebe

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   170. (DTLS 8) Nikahi Tita Bang

    Tita malah duduk di sana–bersebelahan dengan Damian. "Ck, kenapa kau duduk di belakang, Dek? Sini, pindah ke depan," ucap Sbastian, menoleh sambil melayangkan tatapan penuh peringatan pada Tita. Tita menganggukkan kepala lalu pindah ke depan. Mobil berjalan dan Tita tak banyak bicara karena canggung pada Damian. Sebetulnya Tita tipe yang banyak bicara dan berisik, tetapi dia pilih-pilih orang untuk memperlihatkan sifat tersebut. Contohnya pada Damian, sepertinya itu tak cocok karena Damian tipe yang pendiam dan tak banyak bicara. "Loh, kenapa kita ke sini, Kak?" Tita memprotes, mengerutkan kening lalu melayangkan tatapan tajam pada kakaknya. "Daripada kau bekerja di perusahaan orang lain, lebih baik kau bekerja di perusahaan Kak Damian," ucap Sbastian. Dia segera turun kemudian membukakan pintu untuk Damian. Tita buru-buru turun kemudian mengikuti kakaknya. "Kak, tapi aku bukan anak tata boga, manajemen ataupun ekonomi. Aku agribisnis," ucap Tita dengan setengah berbisik

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   169. (DTLS 7) Jokes Tita

    Setelah makan malam bersama, keluarga Diego masih belum pulang. Sekarang mereka berkumpul di ruang tengah untuk membahas pernikahan Damian dan Olive lebih serius. "Sudah kukatakan aku tidak ingin menikah," dingin Damian, melayangkan tatapan kesal bercampur marah pada setiap orang di sana. Dia sangat tak suka dipaksa, terlebih tentang pernikahan. Carmen memperhatikan putranya secara lekat, keningnya mengerut dan matanya sedikit memicing. Sebelumya dia bertanya pada putranya dan Damian sudah bersedia. Lalu kenapa sekarang Damian menolak keras? Bahkan putranya terlihat sangat marah. "Tak apa-apa jika Tuan muda tak mau, dan kuharap kita semua tak memaksa Tuan muda," ucap Diego, tak masalah jika Damian menolak menikah dengan Olive. Tentu! Putri konglomerat saja Damian tolak, apalagi hanya putri angkat dari seorang kepercayaan sepertinya. "Damian tidak bisa menolak. Mau tak mau Damian menikah dengan Olive. Minggu depan kalian akan bertunangan," putus Lennon, memaksa agar Da

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status