Share

Berjanjilah Padaku

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-07-26 23:40:51

Freya terkejut, dia menatap Lizbeth dengan tatapan yang berbeda. Lizbeth menatap Freya.

“Kenapa kamu menatapku seperti itu?” tanya Lizbeth.

Freya kemudian tersenyum hangat. “Anda seperti orang lain, Nyonya. Saya melihat kalau Anda bukan lagi perempuan yang dulu pernah Tuan bawa ke rumah.”

Lizbeth tersipu, lalu menghela napas seraya menyantap camilan di depannya menatap ke atas langit.

“Aku tidak ingin menjadi Lizbeth yang lemah, yang selama ini selalu berada dalam bayang Lucien. Dia selalu menjagaku. Alessandro, dia tidak akan membunuhku dengan mudah. Bagaimanapun, anak di perut ini lebih berharga dari nyawaku.” Lizbeth masih mengelusnya.

Tanpa Lizbeth sadari, para pelayan dan tukang kebun mendengarnya. Salah seorang tukang kebun, pria yang usianya di atas Lizbeth pergi membawa peralatannya dan menjauh dari Lizbeth. Juga seorang pelayan yang tadi baru saja datang mengantarkan camilan untuk Lizbeth.

Tanpa mereka sadari, ada tim Jason yang terus mengecek semua pergerakkan semua orang di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ida Ayun
mendebarkan semoga lucien segera mengamankan keluarganya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Sudah Berapa Lama?

    Mata Lizbeth berkabut. “Lucien—”Lucien sudah lebih dulu meraih tubuh Lizbeth dan memeluknya, ia mengecup kening Lizbeth. Lalu mundur, pintu rahasia yang perlahan tertutup. Sebelum ruangan itu benar-benar tertutup sepenuhnya, suara Lucien terdengar lembut bersama senyuman di wajahnya.“Aku akan segera kembali. Tunggulah— Lilibeth.”Ruangan rahasia itu begitu luas, dindingnya dari baja tebal, pencahayaannya redup, dan sebuah ruangan bawah tanah yang disusun dengan sempurna. Meskipun Lizbeth terkurung satu tahun pun, dia tidak akan kelaparan. Semua kebutuhannya sudah terpenuhi di dalam sana. Air mata Lizbeth menetes, ia mencemaskan Lucien di luar sana.“Lucien,” gumamnya masih berdiri di tengah ruangan, matanya menatap nanar. “Aku tidak suka bersembunyi seperti ini.”Lucien memutar tubuhnya dan menghela napas. Matanya berbinar.“Aku tidak bisa kehilanganmu, aku tidak ingin kamu terluka.” gumamnya pelan. “Ini caraku melindungimu.”Freya mencoba menenangkan Lizbeth dengan mengambilkan ai

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Berjanjilah Padaku

    Freya terkejut, dia menatap Lizbeth dengan tatapan yang berbeda. Lizbeth menatap Freya.“Kenapa kamu menatapku seperti itu?” tanya Lizbeth.Freya kemudian tersenyum hangat. “Anda seperti orang lain, Nyonya. Saya melihat kalau Anda bukan lagi perempuan yang dulu pernah Tuan bawa ke rumah.”Lizbeth tersipu, lalu menghela napas seraya menyantap camilan di depannya menatap ke atas langit.“Aku tidak ingin menjadi Lizbeth yang lemah, yang selama ini selalu berada dalam bayang Lucien. Dia selalu menjagaku. Alessandro, dia tidak akan membunuhku dengan mudah. Bagaimanapun, anak di perut ini lebih berharga dari nyawaku.” Lizbeth masih mengelusnya.Tanpa Lizbeth sadari, para pelayan dan tukang kebun mendengarnya. Salah seorang tukang kebun, pria yang usianya di atas Lizbeth pergi membawa peralatannya dan menjauh dari Lizbeth. Juga seorang pelayan yang tadi baru saja datang mengantarkan camilan untuk Lizbeth.Tanpa mereka sadari, ada tim Jason yang terus mengecek semua pergerakkan semua orang di

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tidak Takut Padanya

    Lizbeth menghela napas. Ia berpikir keras, siapa yang menjadi dalangnya. Jika memang orang itu memiliki kuasa, maka mereka setara dengan Lucien, atau bahkan dirinya. Namun, di rumah ini hanya ada mereka. Semua orang yang berada di rumah ini adalah orang yang dimusuhi oleh Alessandro.Lizbeth kembali memikirkan semua itu, atau mungkin seperti yang dipikirkan oleh Lucien ada orang yang memiliki kendali. Tanpa mereka sadari, orang itu memanfaatkan celah memasukkan mereka ke dalam Rosehall, dan memanipulasi semua akses selama ini. Siapakah orang itu?“Lilibeth,” panggil Lucien membuyarkan lamunan istrinya.Lizbeth menatap Lucien, terkejut dan memegang tangan Lucien. “Lucien, mengenai hal ini kamu harus lebih waspada lagi. Kita harus membuat rencana lain, agar orang itu mampu menunjukkan celahnya. Dengan begitu kita tahu. Siapa orangnya.”“Maksudmu?” Lucien menatap istrinya. Lizbeth menarik tangan Lucien, lalu dia berbisik di telinga Lucien. Hal itu membuat Lucien terkejut.“Tidak, ini sa

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Aku Akan Mengkahirinya

    Langit malam itu, tidak sehangat biasanya. Jarak villa dan mansion hanya 30 menit. Namun, tempat ini sangat luas. Di depan sana masih ada pepohonan yang lebat, serta jalanan yang gelap. Bagaimanapun, mereka belum tahu siapa yang bermain di sini. Lizbeth berdiri di depan pintu, menggenggam erat tangan Edwina.“Aku hanya akan pergi sebentar. Setelah semuanya aman, aku akan kembali,” kata Edwina, mencoba terdengar yakin. Tapi suaranya gemetar.Lizbeth memaksakan tersenyum. “Tentu.”Tidak lama, Lucien datang bersama Jason. Sopir sudah siap, dan mobil menunggu untuk mengantarkan Edwina kembali ke mansion.“Jason, akan memastikan kamu sampai dengan selamat,” ucap Lucien, menatap adiknya dengan pandangan yang sulit diartikan.Edwina menatap mata kakaknya. “Tolong jaga Kak Lizbeth?”Lucien mengangguk pelan. “Dengan seluruh hidupku. Aku pasti menjaganya.”Edwina mendekat. Ia memeluk Lizbeth sekali lagi, lama dan hangat. Lalu tanpa berkata apa-apa lagi, ia masuk ke dalam mobil. Lizbeth menahan

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kamu Harus Pergi

    Lizbeth terkejut. “Mata-mata katamu?”“Lucien, aku sangat yakin dengan hal ini. Apa kamu tidak pernah merasakannya, ada yang tidak beres di sini?”Lucien menggeleng pelan. “Orang yang bekerja di sini, adalah orang lama yang dipekerjakan oleh nenekku. Selain itu, harusnya tidak ada yang ber—-”Lucien tidak melanjutkan ucapannya. Namun, dia seolah terjebak dalam ucapannya dan menyadari sesuatu.“Jason, kau harus menemukan aku mata-mata itu. Mungkin saja dia sudah tahu kalau Lizbeth—”Lucien menatap foto itu dalam-dalam. Gambar yang nyaris buram itu menunjukkan Lizbeth berdiri di halaman belakang villa, memegang segelas jus di tangannya. Tapi, yang membuat napasnya tercekat, ada sosok samar di belakang, di antara bayangan pohon. Seseorang sedang mengawasi. Jaraknya tidak lebih dari dua puluh meter.Lizbeth merasakan tubuhnya gemetar, tanpa ia sadari. “Itu kapan diambil?” Lizbeth menghela napas. “Aku bahkan tidak sadar kalau ada mata-mata.”“Dua hari lalu,” jawab Jason pelan. “Seseorang m

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Mata-mata

    Lizbeth menunduk pelan. Matanya yang berkaca-kaca kini mulai meneteskan air mata haru. Tak ada kalimat yang bisa menggambarkan betapa hangat perasaan di hatinya saat ini. Untuk pertama kalinya, Victoria menerima kehadirannya bukan hanya sebagai menantu, bukan sebagai istri Lucien, tapi sebagai bagian dari keluarga. Kini Victoria sudah sepenuhnya menerimanya, entah dia tersadar atau memang karena Lizbeth akan melahirkan garis keturunan pertama dari kedua darah.Lizbeth tidak peduli, selama hubungannya membaik dan ada harapan baru untuk awal yang baik antara dirinya dan Victoria.Samantha dan Cameron berdiri di lorong, tidak jauh dari kamar Victoria. Mereka tak sengaja mendengar semuanya, namun tidak ada niat untuk mencampuri. Wajah Samantha yang semula khawatir kini melunak dengan senyum yang tenang. Dia menoleh pada Cameron di sampingnya.“Keputusan yang bagus,” ucapnya lembut.Cameron menatap ibunya, dan kemudian menatap kembali ke arah kamar Victoria. Ada ketenangan baru di wajahnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status