Share

Diculik

Author: Caramelly
last update Huling Na-update: 2025-05-23 23:57:43

Caspian tidak lagi melanjutkan menyiram bunganya. Ia meraih berkas di tangan orang kepercayaannya. Lalu, mengayunkan kakinya mengarah ke sebuah kursi yang terbuat dari kayu kualitas tinggi.

Sore langit mulai menggelap. Namun, hati Caspian Damien Kingsley, seolah tertusuk duri. Setelah membaca informasi yang mengejutkan. Di tangannya, berkas laporan yang semula ia minta untuk menertawakan kebodohan Lucien, berubah menjadi pil pahit yang memaksa hatinya untuk diam.

Di lembaran paling atas, foto Lizbeth terpampang jelas. Sorot matanya yang jernih, senyumnya yang tenang. Sosoknya tidak terlihat seperti gadis yang akan menjadi ancaman untuk keluarga Kingsley, atau sehina dan serendah—seperti yang dikatakan orang-orang di luar sana yang sibuk menggosipkannya.

“Lizbeth Cassiel Llewellyn, nama ini ….”

Semakin Caspian membaca, semakin terkuak kebenaran yang tak ia sangka. Nama ibunya, kisah kematian wanita itu, hingga bagaimana Mateo, memperlakukan Lizbeth. Membiarkan anak kandungnya tumbuh da
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pengakuan Lizbeth

    Mendengar ucapan Lizbeth membuat Samantha, Veronica dan Cameron menatapnya.“Itu wajar. Semua orang menginginkan pencapaian,” kata Cameron.Lizbeth mengepal tangannya. “Termasuk membalas dendam kepada seluruh Kingsley. Apakah kau akan mengatakan wajar?”Cameron menatap Lizbeth dengan sorot mata penuh tanda tanya, wajahnya yang biasanya tenang kini berubah pucat. Victoria di kursi rodanya meremas tangan Lizbeth kuat-kuat, matanya bergetar menahan sesuatu.“Apa maksudmu.”Lizbeth mengepal tangannya tidak tahan lagi. “Lucas, dia— putramu.”Mendengar itu membuat Samantha langsung tidak sadarkan diri. Polly meraih tubuhnya, semua orang panik dan jadi semakin panik. “Lizbeth,” suara Cameron terdengar parau. “Apa yang baru saja kau katakan? Lucas… putraku?”Lizbeth menelan salivanya. Keringat dingin mulai membasahi tengkuknya. Ia tahu ucapannya tadi tidak bisa ditarik kembali. Rasa sesal bercampur dengan tekad membuat dadanya sesak. “Nenek, maaf!” ucap Lizbeth meraih tangan Samantha. Saat

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kompensasi

    Lucien tertegun, tetapi ia tidak semudah itu percaya pada perkataan Rosalia.“Beri aku alasan kenapa Lucas tidak akan membunuh Lizbeth? Apa karena Lucas menyukai istriku.”Rosalia menggeleng. “Bukan. Namun, ini tidak penting. Yang aku inginkan sekarang, kamu setuju atau tidak.”Lucien tersenyum miring. “Jika aku menerimanya sekarang, sama saja dengan aku berhutang padamu saat ini. Rosalia, kau ingin aku percaya pada ucapanmu?”Rosalia menghela napas.“Aku tahu kamu tidak akan percaya begitu mudah. Namun, kamu bisa putuskan tetap di sini dan mungkin tidak akan keluar. Atau menjadi sekutuku.”Lucien memiringkan kepalanya. “Membunuh Alessandro tidak akan mudah. Terlebih Lucas adalah otaknya, apakah seperti ini caramu melobi Lucas?”Rosalia tersenyum. “Aku dan dia memang bekerja sama. Bisa dibilang kami sekutu, bagaimana kalau kamu juga bergabung dengan kami.”Lucien mencondongkan wajahnya kepada Rosalia. “Aku tidak ingin berhutang pada siapapun.”Kemudian Rosalia sama mencondongkan tubuh

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kau Yakin?

    Lucien hanya tersenyum, dia tidak terlalu merespon. Namun, di saat yang sama dia teringat tawaran Roselia.“Lilibeth, apapun yang terjadi di masa depan, kamu harus sehat. Sekarang jangan memikirkan apapun, anak kita lebih penting.”“Kamu juga. Lucien, jangan cemaskan aku. Jika ada orang yang memprovokasi kamu, jangan terpancing. Aku baik-baik saja.”Lucien mengangguk. Hari itu Lizbeth menceritakan kisah singkat tentang kehamilannya, sebelum akhirnya mereka berpisah. Lizbeth memeluk Lucien untuk terakhir kalinya.“Aku mencintaimu,” kata Lizbeth.Lucien mengecup kening Lizbeth. Lucien pun tidak lagi terlihat, setelah itu Lizbeth pun pergi ditemani oleh Leo. Ketika Lizbeth hendak masuk mobil, di melihat Rosalia baru saja turun dari mobil. Lizbeth mengerutkan keningnya.“Dia ada di sini?” gumam Lizbeth. “Apa dia sering melihat Lucien?”Tidak berpikir panjang, Lizbeth pun masuk ke dalam mobil. Lalu dia merogoh tasnya mengambil ponsel dan mencari kontak Kilian.Lizbeth menghubungi Kilian,

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Masa Depan

    Lizbeth menyeka air matanya. Lalu tersenyum, ia dicintai secara ugal-ugalan olah seorang Lucien. Lizbeth menyimpannya kembali, dia berniat memakainya saat bertemu dengan Lucien kembali. Saat ini Lizbeth tidak ingin ambil pusing dengan komentar orang di luar sana.Dia hanya percaya pada apa yang diyakininya bahwa Lucien tidak bersalah. Saat itu Lizbeth mendengar pintu kamarnya diketuk.Saat pintu dibuka, Lucas berdiri di hadapannya.“Maaf mengganggumu,” kata Lucas. Lizbeth menggeleng. “Ada apa?”“Urusanku di sini sudah selesai. Besok pagi aku akan kembali, setelah itu menemui keluarga Elmer.”Lizbeth terkejut. Namun, itu hal wajar. Bagaimanapun anak perusahaan mereka telah diakuisisi oleh Lucien. Lizbeth menghela napas.“Sebenarnya aku juga ingin pergi.”“Jika kamu ingin tetap di sini, kamu bisa di sini. Aku akan menempatkan orang untuk menjagamu.”Lizbeth tersenyum, lalu meraih tangan Lucas.“Terima kasih, Kak. Tapi, Dad sudah mengirimkan Leo untuk menjagaku. Sudah cukup, selain itu

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Yang Pernah Hilang

    Setelah mengatakan itu kepada Lucien, Rosalia pergi. Lucien pun kembali ke ruang tahanan. Lucien kini duduk di sisi tempat tidurnya, memikirkan ucapan Rosalia. Dia tahu Rosalia datang bukan untuk berbicara omong kosong kepada dirinya.Lucien mengusap wajah, mencoba mengatur napas. “Rosalia, apa yang kau inginkan dariku. Aku tahu di dunia ini tidak ada yang gratis. Kau menginginkan apa? Sampai mau melawan Alessandro.”Tawaran itu memang menggiurkan. Namun, Lucien harus tahu motif Rosalia membantunya. Lucien yakin dia juga mengetahui sesuatu yang mungkin sama sekali tidak Lucien ketahui. Dia tidak ingin gegabah, jujur saja dia tidak ingin berpisah dengan Lizbeth perempuan yang dicintainya.Di mansion, Samantha berdiri di balkon kamarnya.Polly memakaikan jubah di tubuhnya.“Nyonya sudah malam, kenapa Anda belum tidur?”Samantha menoleh sekilas, wajahnya muram. “Polly, kau merasakan ada sesuatu yang aneh, bukan?”Polly menelan salivanya lalu mengangguk. “Ya. Sejak Tuan Lucas jadi CEO, mes

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keturunan Mafia

    Sore itu, Kilian mengikuti Lizbeth ke ruangan kaca. Kilian merasakan ada kemarahan di wajah Lizbeth, dia tahu Lizbeth akan mengomelinya.“Nyonya.” Suaranya terdengar parau, seolah ingin menjelaskan sesuatu.Namun, Lizbeth menghentikan langkahnya tiba-tiba. Ia berbalik cepat, membuat Kilian hampir menabrak tubuhnya. Mata Lizbeth tajam, bibirnya bergetar menahan emosi.“Kau pikir aku tidak marah?” suaranya bergetar, namun penuh tekanan. “Kau pikir aku tidak melihat bagaimana Lucas berdiri di hadapanmu tadi, dengan wajah penuh sindiran? Kau kira aku tidak merasakan sesuatu yang janggal darinya? Aku tahu, Kilian!”Kilian terdiam, tetapi terkejut. Ia menatap Lizbeth dengan mata penuh keyakinan. “Kalau kau tahu, kenapa kau masih diam? Kenapa kau malah menegurku di depan semua orang? Aku hanya ingin membongkar siapa Lucas sebenarnya!”“Justru karena itu aku marah padamu!” Lizbeth mendekat, jarak mereka kini hanya satu langkah. Suaranya mendadak rendah, tapi matanya tetap tajam. “Kau tidak me

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status