Share

Rumah Sakit

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-06-12 15:08:15

Lucas, kembali menggelengkan kepalanya.

“Tidak ada. Aku hanya sedikit mencemaskan kesehatanmu, aku akan mencari restoran. Kamu suka makan hotpot, kan? Atau ingin masakan italia?” tanya Lucas, seraya menatap Lizbeth.

Lizbeth yang sedang mengunyah makanannya, tersenyum kecil. “Aku rindu masakan rumahan. Apalagi yang dibuatkan oleh Lucien.”

“Jika yang kamu inginkan adalah masakan Lucien, sangat sulit. Untuk kakakmu ini mengabulkannya.”

Lizbeth tersenyum tipis, lalu menatap jam tangannya. “Dua puluh menit dari sekarang, kita akan segera bertemu kembali di lobby.”

Lucas mengangguk pelan. Hari ini mereka akan meninjau langsung gedung perkantoran modern.

***

Siang itu matahari bersinar terik. Lizbeth dan Lucas kembali meninjau lantai 18, salah satu area yang baru selesai dipasangi partisi dan ceiling. Beberapa pekerja proyek masih terlihat sibuk di sekitar mereka, mengenakan rompi dan helm pengaman.

“Lantai ini nanti untuk tim strategi ekspansi,” jelas salah satu pengawas proyek sambil menun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alika
pasti gara2 Victoria nih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Luka yang Sulit Disembuhkan

    Lizbeth masih menangis dalam pelukan Mateo. Tangannya meremas jas ayahnya, seolah tak ingin melepaskannya lagi. Rasa bersalah dan kerinduan bercampur jadi satu, menghantam hatinya dan begitu menyakitkan.“Aku benar-benar minta maaf, Dad,” ucap Lizbeth dengan suara serak. “Aku membencimu, aku menyalahkanmu, padahal aku sendiri tidak pernah mencoba memahami. Semua yang kau lakukan, aku kira karena kau tidak lagi menginginkan aku.”Mateo menggeleng, kedua tangannya memegang wajah Lizbeth, menatapnya penuh kasih sayang yang tak pernah padam. “Tidak, sayangku. Aku sudah menganggap kamu sebagai darah dagingku.Tidak ada satu hari pun aku berhenti memikirkanmu. Aku kehilanganmu, dan ini sangat menyakitkan. Kehilanganmu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku. Dan aku menyesalinya setiap detik, setiap hari.”Bagaimanapun Mateo sudah berjanji akan menjaga Lizbeth di hadapan Leabeth di detik-detik terakhirnya.Air mata Lizbeth makin deras. “Kenapa sekarang, Dad? Kenapa baru sekarang kau datang?

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Aku Sudah Lelah

    Lizbeth terkejut. Akhirnya dia pergi, bagaimanapun ini bukan tempatnya. Victoria menatap Cameron lekat. Air mata Victoria menetes. Cameron meraih tangan Victoria. Tapi, Victoria menepisnya.“Jangan sentuh aku sialan. Aku tidak peduli pernikahan kita tanpa cinta, tapi masa lalumu membuat Lucien jatuh ke dalam jurang yang paling dalam.” Victoria menyeka air matanya. “Sebagai ayahnya, kau tidak bisa menolong putramu. Lucien sudah menderita di dalam sana.”“Quintessa, maaf!” ucap Cameron menunduk lemas.“Aku tidak butuh maafmu. Berapa banyak perempuan di luar sana? Berapa?”Cameron mendesah. “Aku memiliki satu orang lagi. Tapi, kali ini tidak memiliki anak. Mengenai Lucas, aku sudah lama sekali mencarinya. Namun, tidak menemukannya.”Victoria memejamkan matanya. “Jika Lucas benar anak perempuan itu. Maka balas dendamnya tidak hanya sekedar balas dendam. Ibu mereka sangat dekat. Sepertinya Lizbeth belum tahu kalau kalian bertiga adalah teman lama.”Cameron memejamkan matanya. Suara Victori

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pengakuan Lizbeth

    Mendengar ucapan Lizbeth membuat Samantha, Veronica dan Cameron menatapnya.“Itu wajar. Semua orang menginginkan pencapaian,” kata Cameron.Lizbeth mengepal tangannya. “Termasuk membalas dendam kepada seluruh Kingsley. Apakah kau akan mengatakan wajar?”Cameron menatap Lizbeth dengan sorot mata penuh tanda tanya, wajahnya yang biasanya tenang kini berubah pucat. Victoria di kursi rodanya meremas tangan Lizbeth kuat-kuat, matanya bergetar menahan sesuatu.“Apa maksudmu.”Lizbeth mengepal tangannya tidak tahan lagi. “Lucas, dia— putramu.”Mendengar itu membuat Samantha langsung tidak sadarkan diri. Polly meraih tubuhnya, semua orang panik dan jadi semakin panik. “Lizbeth,” suara Cameron terdengar parau. “Apa yang baru saja kau katakan? Lucas… putraku?”Lizbeth menelan salivanya. Keringat dingin mulai membasahi tengkuknya. Ia tahu ucapannya tadi tidak bisa ditarik kembali. Rasa sesal bercampur dengan tekad membuat dadanya sesak. “Nenek, maaf!” ucap Lizbeth meraih tangan Samantha. Saat

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kompensasi

    Lucien tertegun, tetapi ia tidak semudah itu percaya pada perkataan Rosalia.“Beri aku alasan kenapa Lucas tidak akan membunuh Lizbeth? Apa karena Lucas menyukai istriku.”Rosalia menggeleng. “Bukan. Namun, ini tidak penting. Yang aku inginkan sekarang, kamu setuju atau tidak.”Lucien tersenyum miring. “Jika aku menerimanya sekarang, sama saja dengan aku berhutang padamu saat ini. Rosalia, kau ingin aku percaya pada ucapanmu?”Rosalia menghela napas.“Aku tahu kamu tidak akan percaya begitu mudah. Namun, kamu bisa putuskan tetap di sini dan mungkin tidak akan keluar. Atau menjadi sekutuku.”Lucien memiringkan kepalanya. “Membunuh Alessandro tidak akan mudah. Terlebih Lucas adalah otaknya, apakah seperti ini caramu melobi Lucas?”Rosalia tersenyum. “Aku dan dia memang bekerja sama. Bisa dibilang kami sekutu, bagaimana kalau kamu juga bergabung dengan kami.”Lucien mencondongkan wajahnya kepada Rosalia. “Aku tidak ingin berhutang pada siapapun.”Kemudian Rosalia sama mencondongkan tubuh

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kau Yakin?

    Lucien hanya tersenyum, dia tidak terlalu merespon. Namun, di saat yang sama dia teringat tawaran Roselia.“Lilibeth, apapun yang terjadi di masa depan, kamu harus sehat. Sekarang jangan memikirkan apapun, anak kita lebih penting.”“Kamu juga. Lucien, jangan cemaskan aku. Jika ada orang yang memprovokasi kamu, jangan terpancing. Aku baik-baik saja.”Lucien mengangguk. Hari itu Lizbeth menceritakan kisah singkat tentang kehamilannya, sebelum akhirnya mereka berpisah. Lizbeth memeluk Lucien untuk terakhir kalinya.“Aku mencintaimu,” kata Lizbeth.Lucien mengecup kening Lizbeth. Lucien pun tidak lagi terlihat, setelah itu Lizbeth pun pergi ditemani oleh Leo. Ketika Lizbeth hendak masuk mobil, di melihat Rosalia baru saja turun dari mobil. Lizbeth mengerutkan keningnya.“Dia ada di sini?” gumam Lizbeth. “Apa dia sering melihat Lucien?”Tidak berpikir panjang, Lizbeth pun masuk ke dalam mobil. Lalu dia merogoh tasnya mengambil ponsel dan mencari kontak Kilian.Lizbeth menghubungi Kilian,

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Masa Depan

    Lizbeth menyeka air matanya. Lalu tersenyum, ia dicintai secara ugal-ugalan olah seorang Lucien. Lizbeth menyimpannya kembali, dia berniat memakainya saat bertemu dengan Lucien kembali. Saat ini Lizbeth tidak ingin ambil pusing dengan komentar orang di luar sana.Dia hanya percaya pada apa yang diyakininya bahwa Lucien tidak bersalah. Saat itu Lizbeth mendengar pintu kamarnya diketuk.Saat pintu dibuka, Lucas berdiri di hadapannya.“Maaf mengganggumu,” kata Lucas. Lizbeth menggeleng. “Ada apa?”“Urusanku di sini sudah selesai. Besok pagi aku akan kembali, setelah itu menemui keluarga Elmer.”Lizbeth terkejut. Namun, itu hal wajar. Bagaimanapun anak perusahaan mereka telah diakuisisi oleh Lucien. Lizbeth menghela napas.“Sebenarnya aku juga ingin pergi.”“Jika kamu ingin tetap di sini, kamu bisa di sini. Aku akan menempatkan orang untuk menjagamu.”Lizbeth tersenyum, lalu meraih tangan Lucas.“Terima kasih, Kak. Tapi, Dad sudah mengirimkan Leo untuk menjagaku. Sudah cukup, selain itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status