Share

53. Menghancurkan Impian Orangtua

“Biru, merah ama ijau.”

“Waaahhh! Hebat sekali cucu Nenek!”

Bukan hanya Mama Agnes yang bertepuk tangan heboh, melainkan sang suami—Kakek Irvin—ditemani beberapa kerabat dekat Irvin yang masih di sekolah dasar ikut takjub dengan kepintaran Irvin. Apalagi paras tampan Irvin yang semakin terlihat perpaduan serasi.

“Dengar kan, Kek? Cucu kita ngucapin ‘R’ lumayan bagus,” lanjut wanita itu berseri ke arah sang suami, meminta persetujuan dari lelaki itu.

“Iya, Ma. Cucu Kakek ini pintar, mirip Maminya waktu kecil,” puji Papa Agnes dan menyodorkan satu keping biskuit pada Irvin yang banyak tersaji di meja ruang tamu.

Seluruh hidangan dan camilan sudah tersaji sangat banyak. Menyambut kedatangan Agnes beserta keluarga kecilnya. Tidak tanggung-tanggung, Papa Agnes sengaja sudah membeli kolam renang karet untuk cucu kecilnya dan bisa juga memuat untuk sanak saudara yang masih kecil.

Perlengkapan untuk berenang juga sudah lebih dari cukup dan akan dipakai sore nanti.

“Anak kalian pintar, N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status