๊ณต์œ 

Chapter 158

์ž‘๊ฐ€: Kikan Selviani Putri
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2025-03-01 23:56:16

Valerie merasakan sentuhan ringan di bahunya, begitu halus namun menciptakan sensasi panas yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

Aldrich tidak terburu-buru. Jemarinya yang besar dan hangat bergerak perlahan, menelusuri bahu telanjang Valerie dengan kelembutan yang membuat napasnya tercekat.

โ€œApa kau selalu seharum ini setelah mandi?โ€ suara Aldrich berbisik di dekat telinganya, begitu rendah dan berat hingga membuat tengkuk Valerie meremang.

Lalu, sebelum ia sempat berpikir, Aldrich menundukkan kepalanya. Valerie bisa merasakan deru napas pria itu di kulitnya.

Aldrich menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam, seakan tengah menikmati wangi sabun yang masih melekat di kulit Valerie.

Membuat Valerie menegang. Jari-jarinya mencengkeram erat handuk di tangannya, mencoba mencari pegangan untuk tetap berdiri tegak.

"Aโ€”Aldrich..." suaranya hampir tidak terdengar, setengah tercekat antara gugup dan sesuatu yang lebih dalam yang bahkan tidak berani ia akui.

Tapi Aldrich tidak menjawab. Ia hanya terse
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris ย ย ย Chapter 225

    Claire menyenggol bahunya dengan ringan. โ€œOke, sebelum aku menangis dan mengacaukan makeup sendiri, kenapa kalian nggak ambil satu foto terakhir sebelum ganti baju?โ€Valerie tertawa, lalu mengangguk. Claire mengeluarkan ponsel, dan mereka pun berdiri di depan cermin besar. Valerie dengan gaun dan veil, Aldrich dengan jas gelap yang tadi dicoba untuk fitting. Keduanya berdiri cukup dekat, tapi tidak bersentuhan. โ€œC'mon. Lebih dekat, Aldrich. Ini bukan sesi foto KTP.โ€ Claire berkata gemas. Aldrich tersenyum dan menaruh satu tangan di punggung Valerie dengan hati-hati. Sementara Valerie sendiri tersipu, tapi tidak menghindar.Klik.Claire menatap hasil fotonya, lalu menunjukkan pada mereka. โ€œSatu kata. Majalah wedding akan rebutan buat pasang foto ini di cover.โ€Valerie memelototi Claire dengan tatapan geli. โ€œBerhenti. Kau membuatku ingin kabur dari altar.โ€โ€œTerlambat, Princess. Kamu sudah dicintai orang ini sampai ke ujung dunia,โ€ Claire menjawab sambil menepuk lengan Valerie.Aldrich

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris ย ย ย Chapter 224

    Setelah sesi fitting selesai, Valerie duduk bersandar di sofa butik sembari menghela napas panjang. Gaun telah dicoba, jas sudah pas. Hanya satu hal yang tersisa.โ€œAku tahu kau kelelahan, tapi ini bagian favoritku,โ€ ucap Claire sambil menghampiri mereka dengan sebuah nampan berisi kotak-kotak kecil berwarna krem dan emas. โ€œAksesoris.โ€Valerie menegakkan punggungnya secara perlahan. โ€œBagian favoritmu, bukan aku,โ€ sahutnya dengan senyum kecil.Claire tak menggubris. Ia meletakkan kotak-kotak itu di meja rendah di depan mereka, lalu membuka satu demi satu. Kalung berhiaskan mutiara, anting berlian mungil, dan bahkan tiara halus dari kristal yang memantulkan cahaya seperti bintang.โ€œTidak semua pengantin cocok pakai tiara, tapi kau seperti lahir untuk memakainya,โ€ kata Claire sambil menyodorkan benda itu ke arah Valerie.Valerie memutar matanya, tapi tidak menolak saat Claire menyelipkannya ke rambutnya. Ia menatap bayangannya di cermin besar di sisi ruangan.โ€œLucu juga,โ€ gumamnya sambil

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris ย ย ย Chapter 223

    โ€œAku tahu ini telat,โ€ ucap Aldrich perlahan, suaranya rendah dan penuh makna. Jemarinya menggenggam tangan Valerie semakin erat. โ€œTapi aku ingin memberikanmu sesuatu yang spesial setiap saat.โ€Valerie sempat mengerutkan dahi, namun tak lama kemudian ia membeku saat Aldrich menunduk dan mengeluarkan sesuatu dari saku dalam jasnya. Sebuah kotak beludru berwarna abu-abu muda, dengan detail jahitan halus di tepinya. Tangannya yang biasanya begitu tenang kini sedikit bergetar saat membuka kotak itu di depan Valerie.Di dalamnya, bersemayam sebuah cincin berlian yang tampak begitu memukau. Cincin itu terbuat dari platinum murni yang ramping namun kokoh, memeluk sebuah batu berlian berbentuk cushion cut sebesar dua karat. Berlian itu bening seperti tetesan embun pagi, dengan kilauan yang tampak menari-nari di bawah cahaya lampu gantung butik. Di sekeliling berlian utama, terhampar barisan pavรฉ diamond kecil yang mengelilinginya seperti bintang-bintang yang menjaga pusat semesta. Setiap de

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris ย ย ย Chapter 222

    Sementara itu, di luar ruang ganti, Aldrich duduk menunggu di kursi panjang berlapis velvet. Tangan kirinya menggenggam cangkir teh camomile yang perlahan mendingin. Matanya menatap pintu ruang ganti tanpa berkedip. Dan ketika pintu itu perlahan terbuka, waktu terasa melambat.Valerie melangkah keluar dengan perlahan dan gugup, kepalanya sedikit tertunduk sebelum akhirnya mengangkat wajah dan menatap Aldrich.Melihat pemandangan itu, langkah Aldrich pun terhenti. Ia reflek berdiri dari duduknya.โ€œCantik sekali,โ€ gumamnya. Matanya menatap Valerie seolah tak percaya. Napasnya tercekat, lalu terhembus pelan. โ€œSayangโ€ฆโ€Valerie memegangi sisi gaunnya dengan gugup. Tatapan Aldrich benar-benar seperti menelanjanginya. โ€œIni terlalu berlebihan ya? Aku kelihatanโ€”โ€โ€œKau luar biasa!โ€ potong Aldrich cepat, nyaris seperti kilat. โ€œSeolah semua hal indah yang pernah kubayangkan tak ada artinya dibandingkan saat melihatmu sekarang.โ€Valerie menunduk, pipinya merona. โ€œKau selalu saja berkata manis sa

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris ย ย ย Chapter 221

    Cuaca siang itu cerah, langit biru bersih tanpa awan, dan semilir angin menyusup dari sela jendela mobil yang sedikit dibuka. Valerie duduk di kursi penumpang depan, mengenakan gaun midi berwarna gading dan cardigan tipis, sementara Aldrich menyetir dengan satu tangan di kemudi, satu tangan lain menggenggam tangan Valerie di pangkuannya.Setelah sarapan hangat bersama orang tua Valerie tadi, keduanya pun berangkat menuju butik langganan yang dimaksud oleh Bunda Valerie.โ€œAku masih belum percaya semua ini nyata,โ€ gumam Valerie, menatap jendela sambil menyaksikan pepohonan pinggir jalan melesat perlahan.Aldrich menoleh sekilas, senyumnya lembut. โ€œKalau ini mimpi, aku harap kita tidak pernah bangun.โ€Valerie menahan tawa kecil. โ€œBerhenti bersikap seperti tokoh pria di drama Korea, Aldrich.โ€Aldrich memasang wajah pura-pura tersinggung. โ€œTapi aku lebih tampan dari mereka, kan?โ€Valerie menjawab dengan tatapan malas yang penuh cinta. โ€œHmmm. Kau lumayan.โ€Aldrich mencibir, detik berikutny

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris ย ย ย Chapter 220

    โ€œTumben nih.โ€ Suara berat Bastian terdengar di ambang pintu pantry, langkahnya santai namun penuh rasa ingin tahu. Hidungnya langsung diserbu aroma manis dari pie susu yang masih hangat, bercampur wangi pahit kopi yang baru diseduh.Bunda Valerie yang sejak tadi berdiri di samping putrinya itu pun langsung menoleh sambil tersenyum. Ia mengusap lengan Valerie sebentar, lalu menghampiri suaminya. Dengan gerakan lembut dan penuh kebiasaan lama, ia mengecup singkat bibir Bastian sebelum pria itu duduk di meja makan.โ€œSelamat pagi, sayang.โ€โ€œSelamat pagi matahariku, cintaku, sayangku, belahan jiwaku.โ€ Bastian membalas. Membuat Valerie mencibir. Sementara dua pasangan itu hanya mengabaikan Valerie. โ€œPrincess kecil kita sudah dewasa, sayang. Dia membuatkan kopi dan kudapan untuk Aldrich.โ€ goda sang Bunda penuh arti.Valerie yang sedang membawa nampan berisi dua cangkir kopi dan dua teh chamomile itu pun, menoleh sambil mencibir ringan. โ€œBundaโ€ฆโ€ rengeknya.Bastian mengerutkan dahi, mengam

๋”๋ณด๊ธฐ
์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status