Share

102. Pelipis Berdarah

“Kau tak apa?”

Katarina segera membantu Artur berdiri setelah membiarkan pria itu bersembunyi di kamar mandi dengan pelipis yang masih berdarah. Katarina mengedarkan pandangan sebentar untuk memastikan kedua orang tuanya benar-benar telah pergi dan Artur akan aman di dalam kamarnya. Ia menghembuskan napas pelan seraya mengajak Artur mendudukkan diri dipinggiran ranjang dengan dirinya yang mengambil kotak P3K.

“Maafkan aku. Aku sungguh tidak tahu jika itu dirimu,” sesal Katarina seraya menuangkan cairan anti septik ke kapas lalu menarik wajah Artur untuk ia bersihkan. “Kau terluka.”

Artur diam saja dengan Katarina yang berwajah penuh kekhawatiran melihat dirinya terluka. Ia tersenyum kecil dan mengambil tissue untuk membersihkan darah di tangannya. “Kau tak percaya aku akan datang?”

Katarina mengganti kapas yang telah ia gunakan dengan kapas yang lain. Menuangkan kembali cairan anti septik lalu beralih ke luka Artur. “Lukanya panjang. Itu tidak menyakitimu, bukan?”

Artur mengambil kedu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status