Chapter: 47. Already Know everything“Don't you feel sorry for them?”Alexander turned his head at the sound of Velena's voice. He looked at his cousin carefully and then looked away again. Velena, who saw this, let out a long breath. Alexander was really selfish and probably still had a lot of trauma. Yes... Velena already knew everything. Everything Alexander had done all this time behind her back and even when they hadn't separated yet. Velena couldn't blame Alexander for the hurt in her after what happened to her parents a dozen years ago, but Velena also didn't condone the way Alexander had hurt so many people even those who had done nothing wrong to him and Kimbeerly. Velena would never have known if Alexander hadn't suddenly returned home five years ago when she had only been home for a few days. Because when Velena asked Alexander to return home the man would say he couldn't because he was busy with his work and Velena thought that all that time Alexander was really working like what the man said, but beyond Ve
Terakhir Diperbarui: 2025-05-11
Chapter: 46. Meeting After Long Time“Wow... how cool!”Kimbeerly smiled at her son who cheered happily as soon as they reached the beach. As Kimbeerly had promised earlier that she would take Gabriel out to play and her son was eagerly waiting because for three months Kimbeerly had been so busy with work that she couldn't spare any time for Gabriel. “Mom ... can I go there?” asked little Gabriel with a face waiting for his mother's answer. Kimbeerly smiled before finally nodding in agreement to Gabriel's request. “Be careful, Gabriel. I'll follow you from behind.”Gabriel smiled widely with both hands giving a thumbs up to his mother. “Sure. Let's go, mom!”Gabriel trotted a bit towards the seaside with Kimbeerly following closely behind. His lips couldn't stop smiling. She never thought a simple thing like this could make Gabriel so happy. Time flies, Kimbeerly thought. Gabriel played with the sand and sea water while occasionally showing off his happiness to Kimbeerly. Kimbeerly was not far from Gabriel and kept a
Terakhir Diperbarui: 2025-04-23
Chapter: 45. Re-lifeSeveral years had passed but everything was still the same as if it had just happened yesterday. That's how Alexander always felt after his departure from the Libason family. Yes... everything had changed but not him. Shutting himself away and continuing to feel like it was all just a bad dream. Event after event kept replaying in Alexander's mind and seemed to haunt him. About the revenge he planned, about the Libason family who became his main target, then about the misunderstandings that occurred during that time and finally returned to their respective lives. All are still vividly remembered in Alexander's memory. “Al. When will you be done?”Alexander turned his head. Flashing a faint smile at someone who had also returned after a while of leaving him alone. It was Velena, the daughter of his uncle who had now returned to her former life just like Alexander, only with different status and proportions in some parts. “In a moment. Go ahead, I'll catch up soon,” replied Alexander
Terakhir Diperbarui: 2025-04-22
Chapter: 44. Mariage OfferA smile is constantly on Kimbeerly's lips. How could she not? All her hopes have come true and she can prove to everyone her ability to work without having to drag her family name. The reason is, the client who was originally met by Kimbeerly is a person who is so not easy to work with opponents even with very interesting projects. Kimbeerly called today a lucky day because everything that had been planned was destroyed and needed sudden repairs, but all of that finally paid off with Mr. Renald who wanted to cooperate with the project that Kimbeerly proposed. “When are you going to stop smiling. Miss?”Kimbeerly turned her head upon hearing Revaluna's complaint. She chuckled, slightly embarrassed. “I just didn't expect that I'd be able to get a client to work with me. It's my first time so I can't stop thinking about all the effort I put in and it's all because of your help, Revaluna.”Revaluna nodded. “You're really good, Miss. You almost did everything by yourself and I only helped
Terakhir Diperbarui: 2025-04-21
Chapter: 43. Career Woman It was a tough month according to Kimbeerly because during that month she was full time caring for Gabriel even with the help of her family but she still focused on Gabriel because she knew after that she had to struggle with work and other things for her and Gabriel's future life. Kimbeerly did not want to continue living with her family, so she thought of starting to work to help the company, which was also at an unbalanced point at the time. Assisted by her uncle, Edward Kimbeerly is really serious about her work in order to make the company stable again or even more advanced than before. Although her time continues to focus on work, Kimbeerly does not forget as a mother to take care of her child even though the mother and servant at home spend more time with Gabriel. Kimbeerly cannot rely on others continuously in her life, therefore she must also be more independent and do whatever it takes to earn an income. After all, she is a highly educated woman and would be ashamed if the
Terakhir Diperbarui: 2025-04-20
Chapter: 42. Baby GabrielThe sound of the baby crying out made everyone who had been waiting inside or outside the room smile with gratitude and happiness. They had been waiting for three hours and finally what they had hoped for since the beginning came to fruition. Kimbeerly gave birth normally like what the woman wanted even though at first her family asked to do a Caesarean section to make it easier but Kimbeerly still insisted on having a normal birth. “Congratulations on your first baby boy, Miss Kimbeerly.”Kimbeerly smiled and was still trying to catch her breath after the struggle she had gone through earlier. “Thank you for your hard work helping me, Doctor.”Kimbeerly kissed the tiny baby in her arms who was still crying with her eyes closed. How grateful she was today. The long-awaited source of strength had finally materialized and it was her son. The baby who has always been her spirit in living this bitter life. Finished with taking care of Kimbeerly all the doctors and nurses left and left o
Terakhir Diperbarui: 2025-04-17
Chapter: 21Geovano tidak langsung pergi ke rumah Alena. Ia mulai menyadari bahwa Alena tidak kekanakan seperti dirinya dan mengadukan perbuatannya kepada keluarganya juga tidak akan membantu apapun. Namun kemana Alena bisa pergi dalam keadaan sakit dan sendirian?Mobil Geovano terhenti melihat sebuah kerumunan di jalan. Meski ragu untuk melihat, tetapi kakinya lebih dulu melangkah dengan pandangan fokus melihat ke depan. Memastikan bahwa pikiran buruk sesaatnya bukan kenyataan.Geovano menghembuskan napas panjang setelah pikiran buruknya terhempas, tepat dengan seseorang menepuk pundaknya.“Kenapa di sini?”Pertanyaan itu muncul dari bibir pucat Alena yang mententeng satu kresek makanan. Membuat Geovano lega karena Alena masih baik-baik saja dan ada di depannya. Sedangkan Alena bingung dengan ekspresi tidak terbaca Geovano yang menatapnya.“Kamu sakit. Kenapa malah kelayapan?”Alena menaikkan kresek yang ia bawa lalu memperlihatkan isinya.“Kamu bisa minta tolong sama orang di rumah. Nggak perlu
Terakhir Diperbarui: 2025-07-08
Chapter: 20Suasana menjadi canggung setelah Geovano mengungkapkan semuanya. Alena mulai tenang tetapi hati serta pikirannya masih begitu berisik. Menjalani kehidupan seperti ini, bukankah tidak mudah? Setiap ingin melakukan apapun merasa ragu jika saja salah?Geovano kembali menyuapi Alena dalam diam. Ia juga menyadari kekeliruan dalam hubungan singat ini, tetapi mau bagaimana lagi. Semua butuh membiasakan diri sebelum akhirnya menjadi terbiasa, bukan? Jika bukan keinginan setidaknya harus ada sedikit pemaksaan untuk memulai.Geovano keluar setelah Alena menyelesaikan makannya. Sedangkan Alena tersenyum getir. Bukan maksud dirinya ingin memiliki Geovano seutuhnya, tetapi tidak dianggap adalah hal yang mengganggu benaknya. Meski status istri sah ada padanya, tetapi apa gunanya semua itu jika sang pemilik hati bahkan tidak pernah mengharap akan hadirnya?Alena terkekeh. Menertawakan dirinya yang tidak bisa melakukan apapun, bahkan untuk membela harga dirinya seolah sudah lenyap dalam kegelapan tan
Terakhir Diperbarui: 2025-07-05
Chapter: 19“Hei … makan dulu.”Geovano menepuk pelan pundak Alena yang masih terasa hangat. Meski sedikit tidak tega karena mengganggu istirahat Alena, Geovano tetap tidak mau membiarkan gadis itu seperti ini.Alena menatap Geovano yang begitu teliti menyiapkan suapan untuknya. Faktanya, Geovano juga sama seperti dirinya. Berusaha menerima karena permulaan kisah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Hanya saja, Geovano pandai menutupinya dengan segala sikap dinginnya yang berubah-ubah dan Alena yang kurang mengerti akan hal tersebut.“Aku nyusahin kamu, ya?”Geovano mengernyit. “Kenapa bilang seperti itu?”Alena menatap Geovano intens. Sedangkan yang ditatap sibuk dengan makanan di tangannya. “Aku nggak sengaja dengar pembicaraan kamu sama ibu tadi.”Geovano diam. Bukan karena merasa tersudutkan karena Alena tahu apa yang ia sembunyikan, tetapi lebih seperti … kenapa Alena ke luar kamar saat tubuhnya bahkan sangat lemas.“Lalu?” tanya Geovano seraya kembali menyuapi Alena, tetapi tangannya d
Terakhir Diperbarui: 2025-07-04
Chapter: 18Jika tubuh Alena sehat pasti itu mulut sudah ia sumpal dengan apapun. Bagaimana bisa Geovano berpikir dirinya hamil saat mereka bahkan tidak pernah melakukan apapun?“Kamu mending keluar dan istirahat sana. Jangan ganggu aku.”“Memang tidak tahu terimakasih.”Geovano bukannya segera pergi tetapi justru ikut berbaring di ranjang. Tidak lupa menyelimuti tubuhnya dengan satu selimut yang sama dengan Alena. Pria itu juga begitu perhatian dengan Alena yang sakit, seolah mengabaikan bahwa keduanya masih ada batasan yang Geovano buat sejak awal.Alena termenung saat Geovano begitu teliti merawatnya. Tanpa disadari oleh Geovano, tatapannya bertemu dengan mata yang menahan kesedihan. Tidak berucap, tetapi sorot mata itu sudah memberikan semua kenyataan menyakitkan yang sedang dihadapi.“Maaf untuk yang kemarin.” Mulut lancang Geovano berucap, tapi kali ini karena ada niat dalam dirinya. Dia tidak ingin menyakiti Alena, tetapi untuk beberapa keegoisan, Geovano masih saja melakukannya.Alena ber
Terakhir Diperbarui: 2025-07-03
Chapter: 17Bukannya menjawab, Alena justru masuk mobil dibagian penumpang. Memasang sealbelt dan mengalihkan pandangan ke luar jendela. Geovano yang melihat tindakan Alena merasa frustasi.“Kamu pikir aku sopir?”Tidak ada balasan apapun. Geovano semakin geram dibuatnya. Ia segera melajukan mobilnya dengan cepat. Akan Geovano tunjukkan bahwa tindakan Alena yang mengabaikan Geovano adalah pilihan yang salah.Alena merasa mual. Mobil melaju begitu cepat. Geovano mahir mengemudi dan Alena menyadari bahwa pria itu sengaja melakukannya. Jika tidak dalam suasan hati yang bagus, Alena sudah akan membalas perbuatan pria itu meski tidak tahu kalah atau menang. Sialan!“Bagaimana? Masih berpikir bisa melakukan apapun sesukamu, Nyonya Aldirge?”“Kekanakan.”Darah Geovano semakin mendidih dengan hinaan Alena. Bisa-bisanya gadis itu!Sial … kenapa Geovano juga semarah ini? Alena juga tidak terlalu penting dikehidupannya.Geovano berusaha menenangkan dirinya. Jika terus mengedepankan emosinya, ucapan Alena be
Terakhir Diperbarui: 2025-07-02
Chapter: 16“Masih marahan sama pak Geo?”Alena menoleh begitu suara Abraham terdengar mendekatinya. Ia menerima secangkir teh hangat lalu menatapnya. “Siapa yang marahan?”Abraham terkekeh. “Muka kalian itu nggak bisa disembunyikan kalau nahan sesuatu.”Alena menyesap teh-nya. Jika saja Abraham bukan rekan kerja sekaligus sepupu Geovano, betapa beruntungnya Alena karena cukup akrab dengan pria baik sepertinya. Sayangnya, meski hanyalah pernikahan abal-abal, tetapi Alena tidak mau merendahkan dirinya demi kesenangan sekilas. Ia akan menghargai keberadaan Geovano sebagaimana suami.“Aku nggak marah, cuma kecewa saja, Pak. Saya nungguin dia 3 jam lebih. Kalau bukan karena cowok asing itu yang online taksi saya juga masih di sana sampai malem.”Abraham tersenyum kecil. “Pak Geo memang terkadang kekanakan, tapi percayalah dia orangnya perhatian. Semua diperhatikan bahkan hal sepele sekalipun.”“Semua diperhatikan tapi kalau melakukan kesalahan diabaikan. Begitu?”Abraham tersedak kopinya. Mau mengata
Terakhir Diperbarui: 2025-06-29
Chapter: 114. Akhir Kisah KitaDua tahun telah berlalu begitu cepat. Usia yang sebelumnya muda semakin bertambah tua dan bayi yang bari saja lahir kini sudah pandai bicara dengan kakinya yang mulai berjalan tertatih sebab belum benar-benar bisa mengendalikannya. Kejadian demi kejadian terus berganti dan tawa serta tangis juga mengimbangi. Semua telah dilalui dengan suka dan duka yang bergantian. Menerjang orang-orang dan menyadarkan bahwa waktu memang secepat itu berlalu serta meninggalkan kenangan tiada akhir.Hari ini, di tempat yang amat sejuk serta terpaan angin menyapa dengan lembut pada dua keluarga yang sedang melakukan camping. Suasan ramai dengan tawa yang terdengar menandakan bagaimana mereka merasakan kebahagiaan saat ini dan melupakan semua kejadian yang terjadi sebelumnya. semua orang tersenyum, saling bercanda dan keempat anak yang bermain dibagian berbeda dengan keempat orang dewasa. Ya … mereka adalah keluarga Alexander dan Velena. Dua keluarga dengan kehidupan berbeda yang menyatu menjalin hubungan
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: 113. Bukan AkhirKeadaan Valerie semakin membaik dan anak itu yang mulai mengingat dengan perlahan setelah lima bulan lamanya mengalami amnesia sejak kecelakaan. Begitu juga dengan Johaan, pria itu sudah kembali dengan rutinitas pekerjaannya dan kabar yang menggembirakan datang dari Velena yang hamil dua bulan saat ini. Tentu saja ini dijalani tidak mudah. Banyak kesedihan dan juga kebahagiaan yang tercampur menjadi satu dan itu semua juga mendapatkan banyak banyuan dari Alexander serta Kimbeerly yang merawat mereka dengan baik.“Gabriel letakkan mainanmu. Panggilkan ibumu untuk Arthur.”Gabriel segera beranjak atas perintah ayahnya yang duduk di sofa dengan dirinya yang bermain di lantai. Ia pergi ke kamar untuk melihat Arthur dan memanggil ibunya untuk segera datang. Bayi Arthur kini semakin tumbuh sehat dengan tubuh berisi nan juga terlihat semakin tampan. Tidak berbeda dengan Gabriel dulu, Arthur begitu mempesona bagi mata siapa saja yang melihatnya.“Awh … kau sangat menjijikkan, Arthur. Harusnya
Terakhir Diperbarui: 2023-09-19
Chapter: 112. Keadaan EdwardBerada dipenjara sejak dirinya dinyatakan bersalah atas semua tuduhan dengan bukti yang ada, kini kehidupan Edward begitu menyedihkan berada disel tahanan. Pria itu hampir tidak pernah tidak depresi satu hari saja sebab pikirannya yang terlalu ricuh memikirkan cara agar dirinya tidak disalahkan. Gangguan otaknya sungguh menyita perhatiannya dengan tubuhnya yang perlahan semakin mengurus karena ia yang juga tidak mau makan dengan baik. Tidak ada yang menjenguk atau bahkan menanyakan kabarnya selama berada disel tahanan dan hal itu semakin memperjelas Edward bahwa Kimbeerly satu-satunya keluarga yang ia miliki benar-benar memutuskan hubungan keluarga dengannya.Seperti saat ini, Edward sesekali akan berteriak histeris dengan depresi yang ia alami. Ia bahkan dipindahkan ke sel tahanan khusus sebab dengan depresi yang ia alami membuat tahanan yang lain merasa terganggu dan hal itu malah membuat Edward babak belur karena dipukuli oleh tahanan yang lain. Hal itu juga telah diminta jauh sebe
Terakhir Diperbarui: 2023-09-18
Chapter: 111. Rutinitas SemulaBolak-balik datang dan pergi antara rumah Velena, rumah sendiri dan kantor yang dilakukan Alexander selama beberapa hari ini membuat pria itu terlihat amat lelah. Kimbeerly bahkan harus menyiapkan vitamin tambahan untuk Alexander sebab tidak mau pria itu tiba-tiba jatuh sakit akibat kelelahan. Arthur juga perlahan pulih setelah tiga hari lamanya masih demam meski suhunya tidak setinggi hari pertama.“Kau tidak pergi bekerja?” tanya Kimbeerly yang baru kembali dari lantai bawah dan berpikir Alexander sudah siap lalu akan segera pergi, tetapi yang ia lihat saat ini justru hal sebaliknya. dimana Alexander justru sedang rebahan dengan Arthur yang berada di samping tubuh pria itu.“Aku mengambil cutie dua hari.”Kimbeerly mendekat dan menaruh susu dan vitamin berbentuk pill itu di atas nakas. “Kau merasa tak enak badan? Kita bisa ke dokter.”Kimbeerly mencoba memegang kening Alexander, tetapi pria itu segera menggeleng dan menampakkan senyuman. “Aku tidak mau melihatmu sakit, Al. Jadi kata
Terakhir Diperbarui: 2023-09-18
Chapter: 110. Merawat ArthurSejak kepulangan Alexander dan Kimbeerly dari rumah Velena, kini berganti dengan mereka yang harus merawat Arthur yang mengalami demam tinggi. Apalagi Alexander juga harus bolak-balik dari rumah ke kantor lalu kembali ke rumah Velena untuk memastikan semuanya. Hal itu membuat tubuh Alexander benar-benar lelah dan ia juga tidak dapat berkeluh kesah sebab semua tanggungjawab ada padanya. Bagaimanapun ia harus menghandle semuanya sebaik mungkin dan tidak memiliki kesalahan.“Apakah masih panas?” tanya Alexander pada Kimbeerly lewat telepon video yang mereka lakukan saat ini.“Masih. Suhunya semakin panas.”“Aku akan segera kembali,” ujar Alexander kemudian memutuskan telepon video mereka. Ia juga bisa mendengar sendiri bahwa Arthur masih terus menangis di sana.Alexander menghembuskan napas pelan. Ia kini berada disebuah apotek untuk membelikan vitamin bayi dan beberapa asupan susu untuk Arthur. Meski telah diperiksa oleh dokter, tetapi suhu tubuh Arthur belum juga menurun dan anak itu y
Terakhir Diperbarui: 2023-09-17
Chapter: 109. Kembali Ke RumahHari ini Velena, Johann serta Valerie sudah diperbolehkan pulang setelah beberapa hari menerima menanganan baik di rumah sakit. Alexander juga turut andil dalam hal ini untuk menjemput mereka dan kembali ke rumah, ditemani dengan Kimbeerly yang memang sudah pulang lebih dahulu setelah persalinan. Hanya Alexander dan Kimbeerly, sebab Gabriel dan Arthur tetap di rumah dan Alexander sudah menyewa orang untuk menjaga mereka sampai Alexander dan Kimbeerly kembali.“Terimakasih sudah mau kami repotkan, Alexander. Aku minta maaf karena malah membuatmu bolak-balik rumah sakit menjaga kami sekaligus Kimbeerly. Kau pasti lelah.”Alexander tersenyum tipis mendengar Johann yang berujar. Mereka sudah berada di mobil menuju ke rumah dengan Valerie yang terus berada dipangkuan Velena sebab hanya Velena dan Alexander yang diingat oleh anak itu.“Jangan seperti orang lain, Johann. Kami keluarga dan bantuan seperti ini seharusnya memang ada. Lain kali, jangan sungkan jika memang butuh bantuan. Aku akan
Terakhir Diperbarui: 2023-09-17
Chapter: 111. Akhir Kisah“Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it
Terakhir Diperbarui: 2024-05-04
Chapter: 110. Hadiah Dari TuhanSuara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no
Terakhir Diperbarui: 2024-03-11
Chapter: 109. Pernikahan Tidak TerlupakanHari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang
Terakhir Diperbarui: 2024-03-11
Chapter: 108. Detik BerhentiSudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru
Terakhir Diperbarui: 2024-03-10
Chapter: 107. Harapan Terakhir“Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak
Terakhir Diperbarui: 2024-03-09
Chapter: 106. Menemukan CaraSuara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d
Terakhir Diperbarui: 2024-03-08