Sejak awal sampai akhir, ekspresi Fabius tidak pernah terlihat senang. Dia menatap Natalie yang tenang dan berkata dengan nada dingin, "Keturunan Keluarga Syafar tentu saja nggak boleh berkeliaran di luar. Soal hal lainnya, itu bukan urusanku."Maksud Fabius sudah jelas, dia tidak akan menyetujui Natalie masuk ke Keluarga Syafar.Natalie menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa. Di situasi seperti ini, dia memang tidak memiliki hak untuk berbicara.Denzel menggenggam tangan Natalie, menenangkan Natalie dengan caranya sendiri. Setelah itu, dia menatap Fabius dan berkata dengan nada muram serta tegas, "Negara menganjurkan pernikahan bebas, aku rasa Ayah nggak punya hak untuk membuat keputusan."Orang seperti Fabius yang terbiasa memberi perintah ini biasanya tidak suka ada orang yang menentang. Melihat Denzel yang kembali menentang perintahnya demi Natalie, ekspresinya menjadi sangat muram. "Pernikahan anak-anak di Keluarga Syafar nggak pernah untuk diri sendiri. Kamu harus menika
Maksud Mirani sudah jelas, dia ingin memperkenalkan Natalie secara terbuka kepada semua tamu yang hadir malam ini.Natalie langsung menatap Denzel dengan terkejut.Denzel merangkul bahu Natalie dengan lembut, lalu berkata dengan pelan, "Kalau kamu nggak mau diumumkan sekarang, kita bisa menundanya."Dia khawatir Natalie yang belum siap akan ketakutan.Mata Natalie berbinar-binar, memang agak tegang. Banyak orang yang menginginkan posisi nyonya muda Keluarga Syafar ini, sehingga dia yang tiba-tiba muncul ini pasti akan membuatnya menjadi selebriti di seluruh kawasan utara. Namun, dia sama sekali tidak takut. Selama Denzel ada di sisinya, dia tidak takut apa pun.Natalie pun menganggukkan kepala, lalu berkata dengan nada yang lembut dan tegas, "Aku mau berdiri di sisimu secara terang-terangan, aku nggak takut. Tapi, soal kehamilanku, sebaiknya jangan diumumkan ke publik dulu."Dia merasa makin banyak orang yang tahu kabar kehamilannya, akan makin tidak baik. Jika bukan karera ingin menye
Joyce berpikir Natalie ini tidak mungkin adalah muridnya Alexa, seorang gadis desa seperti Natalie jelas tidak pantas. Lazlo dari Harmoni Medika pernah menjadi muridnya Alexa, dia yakin Natalie pasti mendapatkan resep itu dari Lazlo."Nenek, kalau kamu nggak suka kantong wewangian ini, berikan saja padaku," kata Harvey yang berdiri di samping Mirani sambil tersenyum."Siapa yang bilang aku nggak suka? Cepat taruh di kamarku, nggak boleh ada yang pegang," kata Mirani.Pelayan yang bertugas untuk merawat Mirani pun segera menganggukkan kepala. Setelah menerima kantong wewangian itu dengan hati-hati, lalu berbalik dan pergi meninggalkan kerumunan.Mirani tersenyum lembut, lalu menatap Natalie dengan ekspresi yang sangat ramah. "Kamu ini sungguh perhatian, aku sangat menyukainya. Yang penting dari hadiah itu terletak pada ketulusan hatinya, bukan harganya."Saat mengucapkan kalimat terakhir itu, Mirani sengaja melirik Joyce sekilas.Senyuman Joyce pun membeku dan wajahnya terasa panas. Kal
Natalie sudah membuka kotak hadiahnya yang berwarna putih dan terdapat kantong wewangian. "Bu Mirani, ini hadiah ulang tahun dariku untukmu. Semoga kamu menyukainya."Sebelum Mirani sempat berbicara, Joyce sudah tertawa terbahak-bahak. "Nona Natalie, kami bisa mengerti kamu ini berasal dari desa dan nggak begitu kaya. Tapi, untuk hadiah ulang tahun Nenek Mirani yang ke 70 tahun, kamu malah memberikan sebuah kantong wewangian yang biasa-biasa saja. Apa kamu nggak terlalu meremehkan Nenek?"Semua orang langsung menoleh ke arah Natalie dengan ekspresi terkejut karena mereka yang ada di ruangan pesta itu adalah tokoh penting. Jika salah satu dari mereka keluar, rakyat biasa pun pasti tahu mereka adalah orang yang berkuasa dan kapitalis. Mereka tidak menyangka Natalie ternyata adalah seorang gadis desa dan Denzel malah menyukai wanita seperti ini. Sungguh tidak masuk akal.Kantong wewangian yang diberikan Natalie dibuat dengan teknik bordir kerawang dan benangnya pun dari emas, sebenarnya b
"Siapa wanita? Cantik sekali.""Dia itu putri dari keluarga mana? Kenapa aku nggak pernah lihat dia sebelumnya?""Apa hubungannya dengan Denzel? Jangan-jangan dia itu pasangannya Denzel? Tapi, bukannya tunangan yang diakui Keluarga Syafar itu Joyce ya?""Jangan-jangan dia baru pacarnya Denzel ya?"Saat itu, banyak mata yang tertuju ke arah Joyce. Ada yang mencari tahu, penasaran, dan bahkan ada yang senang melihat Joyce malu.Wajah Joyce langsung terasa panas dan mengepalkan tangannya dengan erat. Dia mengira selama Darren tidak menerima Natalie, Denzel tidak akan membawa Natalie menghadiri pesta ulang tahunnya Mirani. Tak disangka, ternyata Denzel benar-benar membawa Natalie ke sini. Seorang gadis desa pun berani menghadiri pesta dari kalangan elite seperti ini!Joyce sangat marah, tetapi tetap harus menahan diri dan memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan orang-orang yang ingin melihatnya malu.Denzel dan Natalie, pasangan pria tampan dan wanita cantik ini pun menjadi pusat pe
Hari ini adalah hari ulang tahun Mirani.Keluarga Syafar memiliki posisi paling tinggi di kawasan utara, sehingga banyak orang yang ingin mendekati mereka. Pesta ulang tahun Mirani adalah kesempatan langka. Jika mereka berhasil mendapat perhatian khusus di pesta ini, posisi seluruh keluarga mereka juga akan ikut lebih meningkat di Kawasan Utara.Namun, Keluarga Syafar juga tidak sembarangan mengundang tamu ke pesta ulang tahun ini. Yang bisa hadir di pesta adalah orang-orang yang kaya dan terpandang.Sementara itu, orang-orang yang tidak diundang ke pesta juga tetap mengirimkan hadiah, tetapi hanya sampai di gerbang rumah. Meskipun tidak dicatat secara resmi, mereka tetap senang. Mereka berpikir jika suatu hari nanti Keluarga Syafar tertarik pada hadiah mereka yang sudah disimpan di gudang, mungkin mereka akan memiliki kesempatan untuk membangun hubungan dengan Keluarga Syafar.Di ruang pesta, tamu-tamu sudah memenuhi tempat duduk dan saling bersulang. Suasananya sangat meriah.Joyce d