Home / Urban / Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku / Benarkah Dinda Tidak Selingkuh?

Share

Benarkah Dinda Tidak Selingkuh?

Author: Calibrie
last update Last Updated: 2025-08-16 13:39:51

Mendengar apa yang baru saja aku katakan, senyum Dinda seketika lenyap, seolah dihapus dari wajahnya. Dia menatapku dengan ekspresi aneh, perpaduan antara kebingungan dan kekecewaan yang menusuk. Berikutnya, dia beringsut dari tubuhku, berbaring di samping, agak menjauh, dan memunggungiku. Jarak beberapa senti di antara kami terasa seperti jurang yang dalam.

Dia marah. Kenapa malah begini? Pikiranku kacau. Bukankah dia seharusnya merasa lega karena aku seolah membukakan jalan? Mengapa ia justru menunjukkan perlawanan? Banyak pertanyaan yang seketika membludak di kepalaku. Aku tidak mengerti jalan pikirannya.

“Dinda…” aku memanggilnya dengan lembut, suaraku dipenuhi kehati-hatian. Lalu saat aku mencoba meraih pundaknya, dia menepiskan tanganku. Gerakan itu begitu cepat dan tajam, sebuah penolakan yang tak terduga.

“Mas jahat!” dia terisak. Tangisnya pecah, bahunya berguncang keras. Sepertinya ini sungguhan. Tapi kenapa? Tangisannya membuatku merasa seperti monster.

“Dinda… maaf… Mas… h
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cemara Anugerah
Alurnya mirip yang di judul perjuangan istriku yang nakal
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Membahas Kembali Kesepakatan

    Kami berdua setuju.Setelah berganti pakaian yang lebih pantas untuk keluar, kami berangkat dengan mobil.Perjalanan ke pantai memakan waktu sekitar empat puluh menit dari rumah kami. Jalanan cukup ramai untuk hari Sabtu pagi, tapi tidak macet parah. Musik mengalun dari speaker mobil; lagu-lagu pop Indonesia tahun 2000-an yang dulu sering kami dengarkan saat masih pacaran.Dinda bernyanyi pelan mengikuti lirik, tangannya sesekali menyentuh tanganku yang memegang stir. Ada kedamaian dalam momen sederhana ini; momen tanpa beban, tanpa pikiran tentang Pak Rendra atau Dewi atau open marriage. Hanya kami berdua, seperti dulu.Sampailah kami di pantai. Di pagi hari Sabtu seperti ini suasananya cukup ramai; keluarga-keluarga dengan anak-anak kecil, pasangan muda yang berfoto, pedagang yang berteriak menawarkan makanan dan es kelapa. Tapi pantai ini cukup luas, masih ada banyak ruang untuk privasi.Kami parkir di area yang agak sepi, lalu berjalan menuju garis pantai. Angin laut berhembus ken

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Quality Time?

    Aku dan Dinda langsung terlelap setelah percintaan yang brutal dan gila ini selesai.Tidak ada obrolan post-coital yang romantis. Tidak ada pelukan panjang yang penuh makna. Hanya kelelahan yang luar biasa yang menarik kami ke dalam tidur; tidur yang dalam dan tanpa mimpi, seperti tubuh yang mati suri setelah pertempuran yang menguras habis energi.Tubuhku terasa remuk dan lelah.Saat kesadaran mulai muncul di pagi hari, meskipun mata masih tertutup, aku merasakan setiap otot di tubuhku protes. Punggung pegal. Paha kaku. Bahu terasa ditarik. Bahkan untuk sekadar bergerak sedikit mengubah posisi terasa seperti usaha yang berat.Dinda pun mungkin juga merasa begitu.Ia masih tertidur di sebelahku, tubuhnya meringkuk menghadapku, napasnya teratur dan dalam. Rambut yang acak-acakan menutupi sebagian wajahnya. Selimut hanya menutupi sebagian tubuhnya, memperlihatkan bahu telanjang yang penuh dengan tanda-tanda; bekas gigitan, bekas isapan, memar kecil-kecil yang akan berubah menjadi ungu k

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Melampiaskan Emosi Dan Cemburu

    Dinda melahap pisangku dengan rakus dan penuh semangat. Mungkin jika malam ini dia masih menginap bersama Pak Rendra, dia bisa melakukannya sampai pagi. Aku yakin, rasa penasarannya belum tuntas. Hasratnya belum bisa dipadamkan oleh lelaki tua itu.Aku mencengkeram kepalanya, membiarkannya menguasai. Sensasi ini adalah campuran antara kenikmatan gila dan rasa sakit yang dalam. Aku memejamkan mata, membayangkan wajah Pak Rendra, membayangkan bagaimana Dinda memberinya kenikmatan yang sama, atau bahkan lebih. Rasa cemburu itu bercampur dengan gairah, menciptakan ledakan emosi yang tak terkontrol.Setelah memastikan aku terangsang sepenuhnya, Dinda mengangkat kepalanya. Bibirnya basah dan sedikit bengkak. Matanya berkilat, penuh api yang sama dengan yang kulihat saat ia bercerita tentang Pak Rendra."Ayo, Mas. Kita ke kamar," bisiknya, suaranya serak. Ia bangkit, meraih tanganku.Malam ini akan menjadi malam yang sangat panjang. Tak masalah. Besok hari sabtu. Aku tak harus bangun pagi. D

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Dia Masih Menginginkannya

    Pipi Dinda semakin merona. Ia tampak malu, memainkan ujung gaun tidurnya di pangkuan. Ia menghela napas lagi, lalu melanjutkan dengan suara yang lebih pelan, seolah ia sedang mengakui kejahatan terindahnya."Pak Rendra... dia berbeda dari yang kukira," katanya, matanya menatap ke kejauhan; seolah masih berada di sana, di suite mewah itu, bukan di ruang tengah rumah kami. "Dia nggak buru-buru. Dia... perhatian. Dia tanya apa yang aku suka, apa yang membuatku nyaman. Dia membuatku merasa... dihargai."Suaranya bergetar sedikit, campuran antara malu dan bahagia."Kami ngobrol dulu sambil minum wine. Dia cerita tentang hidupnya, tentang mantan istri-istrinya, tentang bagaimana dia merasa kesepian meski punya segalanya. Dia tidak tampil sebagai Direktur yang berkuasa, melainkan sebagai pria yang rapuh."Aku duduk terdiam, menyimak dengan baik. Jantungku berdebar kencang, berimajinasi setiap detail. Aku membayangkan Dinda duduk di sofa beludru mahal, mendengarkan curahan hati Direkturku, me

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Mulai Bercerita

    Waktu terasa berjalan lambat. Setiap menit terasa seperti lima menit. Aku melirik jam dinding. Jam 22:33. Sudah hampir tengah malam.Dari kamar mandi terdengar bunyi air mengalir; shower yang menyala, air yang menyembur keras menghantam lantai. Suara yang familiar, yang biasanya tidak kuperhatikan, kini terdengar begitu jelas. Begitu... signifikan.Aku membayangkan Dinda di bawah semburan air; sabun berbusa membasuh tubuhnya, air panas mengalir menyapu jejak-jejak tangan Pak Rendra, mencuci bau cologne asing, membersihkan sisa-sisa malam yang dia habiskan di hotel mewah.Apakah ia merasa bersalah? Apakah ia merasa puas? Apakah ia memikirkan aku, atau pikirannya masih terpaku pada Pak Rendra?Lima belas menit berlalu. Suara air berhenti. Keheningan sejenak. Lalu bunyi pintu kamar mandi terbuka.Setelah itu, Dinda telah selesai.Ia muncul di ambang pintu ruang tengah dengan penampilan yang sangat berbeda dari tadi.Rambutnya basah, disisir ke belakang, menetes sedikit di bahunya. Wajahn

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Menunggu Dinda Bercerita

    Aku segera mengenakan bajuku yang tergeletak di lantai dan celana pendek yang terlempar di sudut dengan gerakan tergesa-gesa.Jari-jariku gemetar sedikit saat menarik kaos melewati kepala, saat mengaitkan kancing celana. Entah karena masih tersisa sensasi dari beberapa menit lalu, atau karena antisipasi akan bertemu Dinda yang baru saja pulang dari... suatu tempat.Entah kenapa ada perasaan bersalah di hatiku setelah menggunakan kamar kami untuk bercinta dengan wanita lain. Meski, aku tahu Dinda juga tadi pasti bercinta dengan atasannya.Logika itu seharusnya meredakan rasa bersalah. Ini kan kesepakatan? Open marriage? Kebebasan untuk keduanya? Jadi kenapa aku masih merasa ada yang salah?Aku hanya tak mengira saja, Dinda akan pulang.Tadinya aku berpikir, dia akan menginap di hotel bersama Pak Rendra, menghabiskan malam dalam pelukan pria itu, bangun di pagi hari dengan tubuh yang masih menyimpan kehangatan orang lain. Itulah kenapa aku merasa "aman" untuk membawa Dewi ke kamar kami,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status