Share

Bab 17: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku

“Maaf, tapi aku tidak bisa berpikir hal lain lagi selain ini,” jelas Bang Bayu di sampingku.

Dia menyetir mobil mewahnya di tengah gelapnya malam dengan begitu buru-buru. Ekspresi Bang Bayu terus menggambarkan betapa paniknya dia malam ini.

Pria itu muncul di depan pintu hanya dengan kaos polos dan celana ponggol di bawah lutut. Tapi, dia tidak lupa memakai sebuah jam berlayar penuh yang modern itu, serta membawa dompet dan clutch yang kutebak berisi begitu banyak uang.

Namun, dibandingkan itu semua, hal yang membuat batinku nyeri adalah penumpang di jok belakang. Seorang balita kecil terlelap di car seatnya yang terlihat begitu canggih. Dia diselimuti kain tebal, juga memakai topi rajut untuk menghalau panas.

Dadaku sesak, bukan hanya karena kami akan mengejar fakta, tapi juga membayangkan apa yang terjadi dengan gadis kecil ini nanti. Dia masih terlalu belia untuk paham dengan situasi yang sedang terjadi.

Bagi seorang anak, keluarga y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status