Share

Bab 2296

Author: Angin
Monster itu tampak seperti seekor sapi dengan satu tanduk, sayap di punggungnya, serta sisik hitam di sekujur tubuhnya. Saat monster itu berdiri, tubuhnya lebih besar dari gunung. Aura pembunuh yang mengerikan memancar dari seluruh tubuhnya.

“Manusia cari mati.”

Monster itu berbicara dengan bahasa manusia. Raut wajah Paul tampak terkejut. Dia pun berkata, “Auranya cukup kuat, tingkat kedelapan Alam Kesucian. Bos, serahkan monster ini padaku. Aku sudah berlatih keras selama bertahun-tahun, tapi belum pernah keluarkan seranganku. Bos lihat saja dari samping, lihat jurus yang aku latih.”

Usai berkata, Paul hendak melancarkan serangan. Namun pada saat ini, Chandra menggerakkan pikirannya. Sebuah tugu batu hitam muncul dan terus membesar. Dalam sekejap, tugu itu berubah menjadi sebuah lempengan batu hitam yang panjangnya seratus meter. Aksara-aksara misterius terukir pada tugu batu tersebut. Dengan kekuatan yang dahsyat, tugu itu menghantam monster di bawahnya dengan keras.

Tugu itu adalah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2297

    Api unggun menyala di tengah hutan Primordial yang tertutup awan gelap. Dua pria dan seorang perempuan sedang memanggang daging di atas api unggun. Daging di tangan mereka sudah dipanggang hingga berwarna coklat keemasan. Aroma daging yang menggugah selera memenuhi udara. Chandra mengambil beberapa bumbu dari Istana Abadi dan menaburnya di atas daging.“Ayo makan.”Chandra mengambil sepotong daging dan memberikannya kepada Maggie. Kemudian, dia mengambil sepotong lagi untuk Paul. Ketiganya makan dengan lahap. Daging yang mereka makan adalah daging monster dengan kekuatan tingkat kedelapan Alam Kesucian. Daging tersebut mengandung energi yang sangat kuat, yang merupakan nutrisi hebat bagi para prajurit.Meskipun tidak sebagus obat-obat spiritual bagus, daging itu lebih bagus daripada obat-obat spiritual kualitas rendah.“Enak.” Paul mengunyah daging di mulutnya sambil bertanya, “Bos kapan akan kembali ke Bumi?”“.…”Pertanyaan Paul membuat Chandra spontan menjadi diam. Dia benar-benar i

  • Jenderal Naga   Bab 2296

    Monster itu tampak seperti seekor sapi dengan satu tanduk, sayap di punggungnya, serta sisik hitam di sekujur tubuhnya. Saat monster itu berdiri, tubuhnya lebih besar dari gunung. Aura pembunuh yang mengerikan memancar dari seluruh tubuhnya.“Manusia cari mati.”Monster itu berbicara dengan bahasa manusia. Raut wajah Paul tampak terkejut. Dia pun berkata, “Auranya cukup kuat, tingkat kedelapan Alam Kesucian. Bos, serahkan monster ini padaku. Aku sudah berlatih keras selama bertahun-tahun, tapi belum pernah keluarkan seranganku. Bos lihat saja dari samping, lihat jurus yang aku latih.”Usai berkata, Paul hendak melancarkan serangan. Namun pada saat ini, Chandra menggerakkan pikirannya. Sebuah tugu batu hitam muncul dan terus membesar. Dalam sekejap, tugu itu berubah menjadi sebuah lempengan batu hitam yang panjangnya seratus meter. Aksara-aksara misterius terukir pada tugu batu tersebut. Dengan kekuatan yang dahsyat, tugu itu menghantam monster di bawahnya dengan keras.Tugu itu adalah

  • Jenderal Naga   Bab 2295

    Verda tampak ragu menentukan pilihannya. Dia menimbang kekuatan Chandra dan Yuga. Chandra bisa berhasil menahan tiga serangan Tuga, sedangkan Yuga juga bukanlah sosok yang lemah karena dia sudah berada di tingkat delapan Alam Kesucian. Hasil yang didapatnya dari bergabung dengan Chandra ataupun Yuga pastinya tidak akan berbeda jauh. Namun, Verda tiba-tiba teringat akan kejadian Chandra yang menolaknya kemarin, jadi ada perasaan marah di dalam hatinya kepada Chandra. “Kak Yuga, aku akan bergabung denganmu,” jawab Verda memutuskan pilihannya. Yuga langsung mengembangkan senyuman di wajahnya seraya berkata, “Verda, kita pasti bisa masuk 10 besar kalau bekerja sama. Kita pasti bisa menaklukkan kompetisi ini.”Di sisi lain, Chandra sama sekali tidak marah dengan penolakan Verda. Lagi pula, dia tidak bersungguh-sungguh ingin membawa Verda ke dalam timnya. “Chandra, semoga beruntung.”Verda mengatupkan giginya lalu berkata kepada Chandra, “Kamu pasti menyesal telah menolakku. Percayalah pa

  • Jenderal Naga   Bab 2294

    Mereka mendengar raungan monster yang sangat kencang dari dalam pegunungan. “Apa ini Gunung Waku?” tanya Paul.Kemudian dia menatap Chandra seraya berkata, “Bos, apa kita bisa mengamankan posisi tiga teratas kali ini?”Chandra langsung tersenyum tipis seraya berkata, “Kita bertiga pasti bisa berada di posisi tiga teratas kalau saja tidak ada hal buruk yang terjadi.”Chandra merasa sangat percaya diri dengan kemampuannya dan kemampuan Maggie serta Paul. Bagaimanapun juga, kedua partnernya ini memiliki kekuatan tingkat sembilan Alam Kesucian dan Alam Dharma. Kekuatan mereka saat ini pastinya yang tertinggi di antara para peserta kompetisi lainnya. Selain itu, kekuatan fisik Chandra saat ini sudah setara dengan tingkat delapan Alam Kesucian. Kekuatannya tidak berbeda jauh dari Paul. Terlebih lagi, Chandra memiliki banyak jurus mematikan. Mereka pastinya bisa membunuh monster apa pun, bahkan monster dengan kekuatan Alam Dharma sekalipun, jika mereka bekerja sama. Lagi pula, siapa peserta

  • Jenderal Naga   Bab 2293

    Verda benar-benar kesal. Padahal dia sangat mengagumi Chandra dan merasa dirinya cukup cakap. Oleh karena itu, dia menawarkan diri untuk bekerja sama dengan Chandra. Menurutnya, dirinya, Chandra dan seorang lagi murid yang kuat sudah cukup untuk membawa mereka masuk ke dalam 10 besar, bahkan posisi tiga teratas. Namun, Chandra tidak menghargai dirinya sama sekali. Chandra menatap Verda yang sedang marah lalu berkata, “Bukannya aku tidak mau bergabung denganmu, tapi aku sudah punya partner. Sebuah tim juga tidak akan bisa bekerja dengan baik kalau terlalu banyak anggotanya. Dua sampai tiga orang saja sudah cukup. Dengan begitu, kami tidak perlu membunuh terlalu banyak monster.”Verda langsung menghela napas setelah mendengar jawaban Chandra lalu kembali bertanya, “Memangnya siapa partnermu? Apa ada murid Sekte Dayan yang lebih baik dariku?”“Bukan murid Sekte Dayan,” jawab Chandra cepat.“Kamu ….”Verda tampak kembali marah setelah mendengar perkataan Chandra. “Sudahlah!”Chandra mela

  • Jenderal Naga   Bab 2292

    Bekerja sama?Chandra tidak berpikir untuk bekerja sama dengan murid Sekte Dayan lainnya. Karena dia lebih memilih untuk bekerja sama dengan Paul dan Maggie. Dengan begitu, mereka bertiga mungkin bisa masuk ke tiga besar. “Chandra, apa yang kamu pikirkan?” tanya Yosan setelah melihat Chandra termenung. “Oh? Tidak apa-apa,” jawab Chandra. Kemudian Yosan kembali berkata, “Kamu dengar kan perkataan Ketua Sekte? Ini adalah kompetisi yang mengandalkan kerja sama. Aku harap kamu bekerja sama dengan murid-murid Sekte Dayan lainnya.”“Baik, aku mengerti,” jawab Chandra setengah hati. “Baiklah, sekarang kamu istirahat saja dulu.”Ketua Sekte Dayan melambaikan tangannya lalu murid-murid mulai pergi satu persatu. Ketua Sekte Dayan menghela napas tanpa daya lalu berkata, “Para murid terbiasa bertarung satu sama lain. Tapi kali ini, mereka harus bekerja sama. Mereka pasti akan sedikit kesulitan melakukannya.”Para tetua cukup memahami kesulitan dalam kompetisi kali ini. Karena bukan hanya para

  • Jenderal Naga   Bab 2291

    Di tangga yang panjangnya puluhan ribu meter, Kaisar Suci mengenakan jubah emas layaknya seorang dewa. Suaranya juga sangat nyaring dan bergema ke seluruh penjuru. “Kalian semua sudah datang dari jauh, jadi silakan naik ke atas gunung,” ujarnya dengan menggunakan gerakan mengundang. Orang-orang mulai mendaki gunung dengan tertib setelah mendengar undangannya. Beberapa murid Sekte Sutan langsung menghampiri orang-orang yang tiba di puncak gunung lalu membawa mereka ke tempat mereka menginap. Tidak lama kemudian, semua peserta sudah mendapatkan akomodasi mereka masing-masing. Di sisi lain, di aula utama Sekte Sutan. Para petinggi dari setiap kelompok berkumpul yang dipimpin oleh Kaisar Suci Sekte Sutan, Ketua Sekte Dayan, Kaisar Evilo, Kaisar Havro dan orang-orang kuat yang setingkat dengan mereka. Sekitar 30 laki-laki kuat berkumpul di aula. Kaisar Suci duduk di kursi utama lalu berkata setelah melihat ke sekelilingnya, “Sekarang, giliran kami Sekte Sutan yang menjadi tuan rumah ko

  • Jenderal Naga   Bab 2290

    Chandra memang sangat percaya diri dengan kemampuannya. Kelompok itu terus berjalan maju, sampai akhirnya mereka tiba di depan pintu gerbang gunung Sekte Sutan. Di kaki gunung, terdapat sebuah prasasti batu setinggi 100 meter yang terukir kata ‘Sekte Sutan’. Di luar pintu gerbang, terdapat banyak sekali orang yang berkumpul untuk berpartisipasi dalam kompetisi. “Sekte Sutan sungguh arogan. Mereka menyuruh orang sebanyak ini untuk menunggu di depan pintu gerbang mereka,” ujar Tetua Joni dengan raut wajah kesal yang langsung disetujui oleh tetua yang lain. “Benar! Kita semua sudah tiba di Sekte Sutan, tapi mereka sama sekali tidak keluar menyambut kita.”“Sekte Sutan semakin lama semakin mendominasi selama beberapa periode terakhir.”Sampai akhirnya, Ketua Sekte berkata, “Semuanya, tenang dan tunggulah dengan sabar.”Chandra memperhatikan sekelilingnya dan menemukan ada sekitar 30 ribu orang yang berkumpul di depan pintu gerbang. Sebagian besar dari orang-orang ini adalah orang-orang g

  • Jenderal Naga   Bab 2289

    Yosan sudah berada di tempat Chandra selama beberapa hari. Dia pasti sudah mencari Chandra di dalam kamar dan tidak mendapati Chandra di sana. Namun, hari ini tiba-tiba saja Chandra muncul dari dalam kamar. Chandra hanya bisa terpaku tanpa bisa mengatakan sepatah kata pun. Di sisi lain, Yosan juga tidak banyak bertanya. Dia memang sudah masuk ke dalam kamar untuk mencari Chandra. Namun, dia sama sekali tidak berhasil menemukan jejak Chandra setelah mencarinya ke segala penjuru.Dia sama sekali tidak tahu ke mana perginya Chandra. Dia juga tidak tahu, bagaimana Chandra bisa tiba-tiba muncul dari dalam kamar. Namun, dia tetap tidak banyak bertanya. Karena dia sadar, setiap orang pastinya memiliki rahasianya masing-masing, termasuk Chandra. “Para tetua yang lain sudah membawa murid mereka ke Sekte Sutan. Kita juga harus segera ke sana,” ujar Yosan lalu berdiri. Para tetua lainnya sudah berangkat bersama murid mereka masing-masing. Di sisi lain, Yosan masih harus menunggu Chandra yang m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status