Maggie sama sekali tidak mengetahui tingkat kekuatan Chandra. Namun, dia mengetahui kekuatan ilmu pedang Chandra, begitu pun Paul. Karena mereka melihat ketika Chandra sedang mengasah ilmu pedangnya di ruang waktu. Maggie tersenyum lalu berkata, “Tunggu saja dan lihat pertunjukkannya.”Caro tampak meremehkan Maggie seraya berkata, “Sepertinya tidak perlu tiga orang hanya untuk menghadapimu. Aku saja sudah cukup. Anak muda, kamu maju saja dan serang aku. Kamu bisa menang dariku selama kamu bisa menahan tiga seranganku. Dengan begitu, aku akan memberikan inti jiwa ini.”Chandra sangat arogan, begitu pun Caro. Dia sangat percaya diri dengan kekuatannya sebagai seorang Pesilat Mahasakti. Chandra langsung menggelengkan kepalanya dan Caro dengan cepat bertanya, “Apa maksud gelenganmu itu?”Chandra berkata dengan tenang, “Aku tidak punya dendam apa pun denganmu. Jadi, kamu tidak perlu terlalu serius begitu. Begini saja, aku akan menganggapmu menang kalau kamu bisa menahan satu serangan peda
Chandra datang ke hadapan Verda, lalu bertanya sambil tersenyum, “Kak Verda diganggu?”Wajah Verda langsung menjadi muram. “Apa hubungannya denganmu?” tukas Verda dengan nada ketus.“Apakah kamu ingin aku bantu rampas kembali Inti Jiwa itu?” tanya Chandra.“Kamu?”Verda melirik Chandra dengan ekspresi tidak percaya. Namun, dia juga khawatir Chandra akan mencuri perhatian. Jadi dia mengingatkan pria itu, “Chandra, lupakan saja. Mereka bertiga bersekutu. Nggak ada yang bisa kalahkan mereka. Kecuali kamu gabung dengan kami. Kita tiga lawan tiga. Mungkin kita masih punya kesempatan.”“Nggak perlu, aku bisa sendiri.” Chandra tersenyum lebar.Di kejauhan, Caro dan yang lainnya hendak pergi. Tiba-tiba Chandra muncul. Begitu melihat Chandro, Caro langsung merasa senang. Dia pun berkata, “Loh, bukannya kamu pecundang yang itu? Saat di Klan Guno, kamu memilih mengaku kalah saat lawan aku. Sekarang kekuatanku sudah meningkat lagi. Jadi, kamu ingin bantu mereka?”Caro tersenyum lebar. Chandra bahk
Caro, Ligo, dan Dipa. Ketiga orang tersebut sangat kuat, masing-masing lebih gila dan arogan dari yang lain.“Sialan.” Yuga memasang raut wajah muram dan mengumpat marah, “Kalian kira aku benar-benar mudah ditindas?”Usai berkata, Yuga mengeluarkan pedangnya dan menyerang lebih dulu. Tubuhnya berkelebat cepat, lalu muncul di depan Caro yang sedang memegang Inti Jiwa. Pedang di tangan Yuga mengeluarkan cahaya dan langsung menyerang titik vital lawan.Caro melangkah mundur. Meskipun Yuga sangat cepat, Yuga tetap tidak bisa menyerang Caro. Saat Caro mengangkat tangannya, sebuah kekuatan dahsyat keluar dari lengan bajunya dan mengadang energi pedang yang menyerang ke arahnya.Duar!Kekuatan Caro dan energi pedang milik Yuga saling beradu. Kedua kekuatan yang mengerikan bertabrakan dan meledak. Yuga terhempas hingga mundur sejauh puluhan meter.Caro juga mundur sepuluh meter sebelum dia melepas kekuatannya. Banyak orang berkumpul di sekitar.“Nggak disangka, mereka bertiga akan bersekutu.”
Sesaat kemudian, terdengar suara raungan marah dari rawa. Tubuh besar ular piton putih terbang ke udara, lalu dia membuka mulut dan menyemburkan gas beracun dari mulutnya. Gelombang esensi sejati mengandung gas beracun mengerikan, yang dapat membunuh siapa pun yang terkena gas beracun itu.Ketiganya tidak berani gegabah. Mereka segera mundur ke tempat yang aman. Kemudian, pertarungan sengit terus berlanjut. Chandra tidak mengambil tindakan apa pun. Dia hanya mengamati situasi dari kejauhan.Pertempuran itu menarik banyak perhatian. Tak lama kemudian, ribuan orang berkumpul di sekitar. Dalam ribuan orang itu pada dasarnya mereka satu tim yang beranggotakan tiga atau lima orang. Mereka semua yang berani datang ke sini tentunya percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.“Ckck.” Chandra melihat pertarungan di kejauhan. Dia pun berdecak dan memuji, “Pesilat mahasakti memang hebat. Meskipun Verda masih belum paham Prasasti Jalan, dia bisa menggunakan prasasti ini. Prasasti ini mengandung
Chandra melihat ke sekeliling. Di daerah ini, semua tanaman telah layu, tanah menjadi gundul. Hal itu disebabkan oleh pengaruh Energi Iblis.Chandra tampak bingung. “Aneh sekali. Kenapa ada Energi Iblis di area ini?”Maggie juga berkata, “Aku bisa merasakan kekuatan yang mengerikan. Kita nggak usah masuk lebih dalam. Ayo pergi ke tempat lain saja. Nggak sepadan kalau kita kehilangan nyawa karena hadapi bahaya yang sebenarnya bisa kita hindari.”“Iya, pergi ke tempat lain saja. Gunung Waku sangat besar. Kita nggak harus pergi ke sini,” timpal Paul.Chandra mengangguk setuju. “Oke, ayo kita ganti tempat.”Ketiganya sepakat memilih untuk tidak menelusuri ke area lebih dalam. Mereka memilih untuk mengubah arah. Setelah mereka bertiga pergi, mereka terbang dengan kecepatan penuh dan mencari monster kuat di Gunung Waku.Sesaat kemudian, mereka masuk ke area rawa. Di tengah rawa, gelembung-gelembung hitam mengepul, ada racun hitam mengepul dari rawa. Di rawa tersebut, banyak monster melata. T
Pada saat ini, di gunung belakang Sekte Sutan.Kaisar Suci Sekte Sutan sedang mengasingkan diri. Tempat itu adalah sebuah rumah batu bawah tanah rahasia. Seluruh bangunan itu terbuat dari batu hitam. Seorang pria berpakaian hitam duduk di lantai. Wajahnya pucat pasi seperti tak berdarah.Tiba-tba, pintu batu didorong terbuka. Kaisar Suci Sekte Sutan masuk. Pria berpakaian hitam itu melihatnya dan bertanya, “Bagaimana? Sudah beres?”“Semua orang sudah diarahkan ke Gunung Waku,” jawab Kaisar Suci Sekte Sutan.“Bagus.”Pria berpakaian hitam itu tampak gembira. “Kalau begitu, ada harapan Moko bisa bangkit kembali.”“Tazi, aku nggak peduli apa yang ingin kamu lakukan. Tapi aku sudah lakukan apa yang aku janjikan padamu. Kapan kamu akan penuhi janjimu padaku?” tanya Kaisar Suci Sekte Sutan.Pria di depan Kaisar Suci Sekte tidak lain dan tidak bukan adalah Tazi, orang yang muncul di Klan Guno sebelumnya dan dibuat mundur oleh Chandra.Senyum merekah di wajah pucat Tazi. “Jangan khawatir, aku