Share

63. Sebuah Ancaman

Bram sangat malu pada Marchel atas perilaku Petty, Bram sangat marah dan kesal pada Petty, untungnya dia tidak masuk. Kalau saja Petty ada di kantor, pastinya sudah di damprat Bram. Bram menyesali perilaku Petty, dia minta maaf pada Marchel,

"Maafkan saya Cel, saya tidak berhasil mendidiknya lebih baik, "ujar Bram. " Tadinya saya menaruh harapan pada Petty, dengan kejadian ini, saya akan batalkan program magangnya." Lanjut Bram

"Kesalahannya, Petty tidak fokus pada pekerjaannya pak, dia tidak memiliki semangat untuk maju." Tukas Marchel

Bram setuju dengan apa yang di katakan Marchel, menurut Bram, Petty terlalu manja dengan keadaan, sehingga tidak memiliki semangat juang untuk meraih kesuksesan.

Marchel mengemukakan, kalau dia tidak ingin mendampingi Petty lagi, karena dia merasa beda jalur dengan Petty. Bram memaklumi ketidakinginan Marchel mendampingi Petty.

Bram merasa punya andil atas keributan dalam rumah tangga Marchel, karena dialah yang meminta March
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status