Share

Bab 22. Bayangan Bos

Gilang bangun dari duduknya sembari menatap sang mami yang pergi begitu saja. "Mi!"

"Sudah lah, kamu pergi saja ke kantor!" titah sang papi pada Gilang. "Jadi lah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Papi akan pantau kamu terus, kalau selama tiga bulan ini masih belum berubah, kamu akan Papi coret dari daftar ahli waris."

Sang papi pun pergi meninggalkan anaknya sendirian di meja makan. Kali ini Papi Rizky bersikap tegas pada Gilang.

Gilang terduduk kembali di kursinya, ia benar-benar merenungi semua ucapan orang tuanya. "Aku akan berubah, Mi," gumamnya. Lalu, bangkit dari duduknya, merapikan jas, kemudian mengayunkan langkahnya keluar rumah.

Haris sudah berdiri di samping mobil mewah berwarna hitam pekat. Mobil baru untuk mengantar atasannya.

Gilang celingukan mencari keberadaan mobil kesayangannya. "Di mana mobil saya?" tanya Gilang pada laki-laki yang membukakan pintu mobil untuknya.

"Saya tidak tahu, Tuan," jawab Haris dengan sopan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status