Share

Bab 21. Di Hatimu Nggak Ada Cinta Yang Tulus

Keesokan paginya Gilang sudah siap-siap ke kantor. Laki-laki itu sudah berpakaian rapi, menggunakan setelan jas berwarna abu muda. Apa pun yang dikenakan pewaris FaRiz Group itu selalu sedap dipandang mata.

“Pagi, Mi, Pi,” sapa Gilang pada kedua orang tuanya yang sudah duduk di kursi dengan meja persegi panjang di depannya yang sudah tersedia menu untuk sarapan pagi.

“Mi, pulang kerja aku mau ke apartemen, mau mengambil barang-barang penting yang tertingal di sana.” Gilang meminta izin kepada sang mami supaya maminya percaya kalau ia mau berubah.

“Nggak perlu,” sahut Papi Rizky dengan tegas. “Semua barang-barang kamu sudah diambil Haris dan sebentar lagi dia sampai.”

Benar saja apa yang dikatakan sang papi. Baru beberapa menit lalu ia berbicara, Haris sudah datang membawa barang-barang penting milik Gilang dari apartemennya.

Laki-laki muda yang berusia dua puluh lima tahun dengan alis yang tebal, ramb

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status