Share

Baju Pengantin

Lastri sudah disibukkan dengan aktivitasnya seperti biasa di pagi buta. Berjongkok di depan tungku, untuk memasak nasi dan merebus air. Aroma khas kayu bakar memenuhi ruangan, disertai suara derakan kayu yang perlahan terbakar, menerbangkan bunga api di sekitaran tungku. Rumah kecil itu terasa hangat oleh api pembakaran, walau asapnya tetap tak membuat nyaman mata tua Lastri.

Seruni keluar dari kamar dengan kepala yang berdenyut sakit, semalaman gadis itu tidak bisa tidur dengan lelap. Pikirannya terus tertuju pada sang calon suami. Lelaki matang itu sudah berhasil membuat otak polosnya terkontaminasi virus cinta. Beruntunglah dulu dia bisa menjaga hati dan pikirannya dari hal seperti ini, hingga setidaknya tidak membuat dia mengabaikan pelajaran sekolahnya dulu.

Begitu keluar, Seruni dibuat takjub dengan gamis berwarna putih tulang, berbahan brukat yang digantung di dinding dekat kamarnya. Khimar senada, tergantung terpisah.

Lastri yang mendengar suara pintu kamar berderit, menol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status