Share

Bab 53. Tak Tahan Lagi

Mengerjapkan mata, lelaki tampan itu mulutnya terbuka beberapa saat.

            “Mas,” kata Bumi lirih, mendekat ke ranjang.

            “Bumi... kok... k... kamu di sini?” tanya Langit tergagap. Tak terpikirkan sama sekali olehnya kalau Bumi ada di rumahnya sekarang ini. Di samping tempat tidurnya.

            “I... iya,” jawab Bumi kikuk. “Masih pusing?”

            Setelah dapat menguasai diri, Langit menarik selimut dan membetulkan letak bantal. Pelipisnya mendadak berdenyut. Tadi memang suara motor Bumi, tapi ia tak berharap Bumi akan menemuinya di sini. Lantas, kenapa Bumi tak memakai motor baru pemberiannya?

            &ld

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status