Beranda / Romansa / Jerat Cinta Sang Mafia / Bab 42. Kedamaian Semu

Share

Bab 42. Kedamaian Semu

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-23 19:00:24

Angela benar-benar ketakutan saat melihat Summer marah. Ia berteriak mengusir Angela dan mengatainya sebagai anak haram. Hal itu bahkan disaksikan oleh seluruh pelayan yang berada di rumah itu.

“Aku tidak akan mau menerima anak harammu di rumah ini, Dad! Rumah ini milik Ibuku!”

PLAK- Alexander menampar Summer yang sudah kelewatan. Malcolm langsung bangun dan memegang tangan ayahnya.

“Apa yang kamu lakukan, Dad! Summer adalah Putrimu dan tidak seharusnya kamu memukulnya!” hardik Malcolm ikut membentak Alexander. Alexander menyentakkan tangannya dari Malcolm yang sedang melindungi Summer. Summer tampak terengah dan terluka. Ia meneteskan air mata lalu terisak melihat sikap Alexander yang membela Angela.

“Aku tidak mau mengulang ini terus menerus.” Alexander menggeram dengan mata berkaca-kaca bicara pada Malcolm dan Summer.

“Angela tidak bersalah atas kesalahan yang kulakukan. Jika kalian membencinya, maka kal

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 44. Kritis

    The Midas mulai kehilangan jejak Angela yang kini sudah tidak pulang ke rumahnya. Bahkan ia tidak terlihat di mana pun di Winston maupun di kota. Rencana The Midas untuk meluluhkan Angela kini harus berhenti.“Aku sudah mengikuti Sekretaris Winston. Dia tidak bertemu Angela sama sekali.” Knight melapor pada The Midas. The Midas mengamuk lagi dengan melemparkan gelas yang sedang ia gunakan. Kepalanya menunduk dengan kesal meremas rambut dengan kedua tangannya. Knight juga mulai resah. Perusahaan Leon Enterprise tidak akan mendapatkan bagiannya dalam proyek Oddysey jika seperti ini.“Apa dia melarikan diri ke luar kota?” ucap The Midas dengan keresahannya menoleh pada Knight.“Aku rasa tidak mungkin. Ibunya masih tinggal di rumah yang sama. Hanya Angela yang pergi.” Knight menjawab dengan raut sama cemasnya. The Midas mendengkus sinis dan membuang muka. Ia berpikir beberapa saat tapi tidak ada yang melintas di pikirannya. Idenya

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 43. Terpaksa Menerima

    “Aku akan mengembalikan uang itu, Tuan. Aku tidak mau mengambilnya,” ujar Angela akhirnya bicara setelah beberapa saat meneteskan air mata.“Apa itu maksudnya kamu akan tetap tinggal di sini?” sahut Malcolm menyindir.“Aku tidak mau berada di sini, Tuan ....”“Cukup. Jangan panggil aku Tuan kalau di rumah ini. Aku bukan majikanmu.” Malcolm menyela dengan raut makin kesal. Angela pun hanya diam dan serba salah. Ia tidak bisa berbuat apa pun selain ingin pergi dari rumah Winston.“Tuan Alexander yang membawaku kemari. Dia bilang aku aman di sini. Aku tidak pernah berniat sama sekali untuk membuat Nona Summer pergi,” ujar Angela lagi masih melirih sedih. Malcolm menarik napas panjang lalu menyandarkan punggung ke kursi.“Aku dan Ibuku sudah merencanakan untuk pindah dari kota ini.”“Apa?” Kening Malcolm kini berubah mengernyit.“Siapa yang mengusirmu keluar dari kota ini? Apa The Midas yang melakukannya?” hardik Malcolm jadi malah marah. Angela segera menggeleng.“Bukan. Dia tidak tahu a

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 42. Kedamaian Semu

    Angela benar-benar ketakutan saat melihat Summer marah. Ia berteriak mengusir Angela dan mengatainya sebagai anak haram. Hal itu bahkan disaksikan oleh seluruh pelayan yang berada di rumah itu.“Aku tidak akan mau menerima anak harammu di rumah ini, Dad! Rumah ini milik Ibuku!”PLAK- Alexander menampar Summer yang sudah kelewatan. Malcolm langsung bangun dan memegang tangan ayahnya.“Apa yang kamu lakukan, Dad! Summer adalah Putrimu dan tidak seharusnya kamu memukulnya!” hardik Malcolm ikut membentak Alexander. Alexander menyentakkan tangannya dari Malcolm yang sedang melindungi Summer. Summer tampak terengah dan terluka. Ia meneteskan air mata lalu terisak melihat sikap Alexander yang membela Angela.“Aku tidak mau mengulang ini terus menerus.” Alexander menggeram dengan mata berkaca-kaca bicara pada Malcolm dan Summer.“Angela tidak bersalah atas kesalahan yang kulakukan. Jika kalian membencinya, maka kal

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 41. Penolakan Keras Saudara Tiri

    Summer mengernyit heran pada Angela yang datang dengan sebuah koper di depan rumahnya. Angela hanya berbalik pada Summer lalu menundukkan kepalanya.“Apa yang kamu lakukan di sini?” hardiknya pada Angela. Pelayan di rumahnya lalu sedikit membungkuk dan menjelaskan seraya mengambil koper yang berada di tangan Angela.“Nona Summer, Nona Angela akan tinggal di sini.”“Apa?” pekik Summer melotot.Angela jadi makin kecut. Ia tidak berani bicara apa pun sama sekali selain mengikuti pelayan itu masuk ke dalam. Sedangkan Summer masih tidak terima dan langsung marah. Ia mengikuti Angela ke dalam lalu menghalanginya.“Tunggu!” teriaknya membentak Angela. Ia menarik tangan Angela dan itu menghentikannya di ruang depan.“Kamu tidak berhak masuk ke rumah ini!”“Ada apa ini?” Alexander datang tepat saat keributan itu nyaris terjadi. Summer langsung menunjuk pada Angela dan mema

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 40. Keputusan Terberat

    The Midas menerima laporan jika Nina Terrel membuang semua bunga pemberiannya. Ia kesal sampai melempar gelas wiski ke dinding hingga hancur. Sekarang bukan hanya Angela yang menjadi pihak yang harus ia takhlukkan tapi ibunya juga.“Kamu harus bersabar, Tuan. Kita tidak bisa mengharapkan gadis itu akan luluh dalam waktu satu hari kan?” sahut Knight mencoba memberikan pandangan. The Midas berbalik pada Knight dan mendelik kesal.“Apa aku harus merayu Ibunya juga?” sindirnya sarkas. Ujung bibir Knight terangkat dan ia mendengkus pelan.“Tentu saja tidak. Tapi jika kamu bisa merebut hati wanita itu, dia mungkin akan mengizinkanmu menjadi menantunya.” Knight menjawab berusaha berkelakar.“Tidak lucu, Knight!” Knight langsung menaikkan kedua tangannya ke udara seperti menyerah. The Midas makin uring-uringan. Ia sudah menghabiskan banyak waktu dan uang untuk bunga-bunga itu.“Aku tidak punya banyak wa

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 39. Kembali Ke Rumah Ayah

    Setelah berbicara dengan detektif Enrique, Angela berencana beristirahat di kamar. Ia dilarang oleh Ibunya untuk turut serta membereskan halaman mereka dari bunga-bunga. Nina tidak ingin mata-mata The Midas melihat Angela di depan rumah.Setelah masuk ke kamar dan mengganti pakaian, Angela duduk seraya memikirkan semuanya. Ibunya berencana untuk pindah secepatnya dari Miami. Mungkin mencari kota lain yang lebih aman. Sedang melamun, ponsel Angela berdering. Ia terkesiap dan menoleh pada ponsel itu lalu mengangkatnya.“Halo?”“Bagaimana keadaanmu? Apa The Midas masih datang?” tanya Malcolm langsung pada pokok masalah. Angela tersenyum miris lalu menarik napas panjang.“Semalam dia datang mengirimkan kelompok musisi ke rumahku, Pak. Dia ingin meminta maaf.”“Apa?” sahut Malcolm dengan sedikit memekik. Angela sedikit menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur. Setelah beberapa tahun, baru kali ini

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status