“Kamu harus pacaran denganku!” “T-Tidak.” “Apa katamu?!" Gabriel mendesis tak percaya jika gadis kolot seperti Angela menolaknya. *** Tentu saja hanya orang yang tidak waras yang berani menolak berkencan dengan Gabriel Leon alias The Midas. Ia adalah salah satu pemimpin mafia terkenal yang juga memiliki perusahaan konstruksi dan perbankan di Miami. Tidak seperti namanya yang berarti kaki tangan Tuhan, Gabriel tidak punya belas kasihan di hatinya. Dia menguasai pangsa peredaran senjata ilegal namun tidak ada polisi yang berani menangkapnya. Sampai suatu hari salah satu pesaingnya membuatnya rugi besar. Tidak mau dijatuhkan, Gabriel mencari celah untuk membalas. Saat itulah ia mengenal Angela Terrel ialah seorang staf keuangan biasa yang menyusun proposal analisis tender yang memenangkan perusahaan saingan terbesarnya yaitu Winston. Gabriel melihat sesuatu yang tersembunyi di balik matanya yang indah, serta bibirnya yang sensual, meski Angela menutupi semua itu dengan penampilannya yang kolot. Semenjak pertemuan mereka, Gabriel yang tidak sadar telah jatuh cinta, berusaha keras menarik malaikat itu ke sisinya.
view moreDua dokter dan Nina Terrel memberikan kesaksian serta dokumen soal pengobatan dan perawatan Gabriel Leon di rumah sakit. Polisi akhirnya menerima jaminan yang diberikan oleh pengacara sehingga Gabriel bisa dibebaskan. Betapa senangnya Gabriel saat melihat Nina adalah salah satu orang yang membebaskannya. Begitu ia melihat Nina, ia langsung memeluknya.“Oh, Nyonya Terrel. Aku sangat senang kamu datang. Kamu adalah malaikat pelindungku,” ujar Gabriel tersenyum lebar memeluk Nina.Nina pun tersenyum dan menepuk punggung Gabriel dengan usapan lembut. “Apa kamu baik-baik saja?” tanya Nina sambil menjarakkan sedikit pelukannya.Gabriel melepaskan napas panjang lalu mengerucutkan bibirnya seperti merajuk. “Sudah dua malam aku tidak bisa tidur. Aku ditempatkan dalam ruangan sempit dengan tahanan lain tanpa ada tempat untuk berbaring. Lenganku makin sakit pagi ini.”Gabriel mengadu pada Nina dengan sikap yang nyaman dan dekat. Nina pun langsung mengangguk dan mengerti.“Ayo, kamu harus diperik
“Sampaikan pada Angela, aku ingin bertemu dengannya,” ujar Gabriel memberikan perintah pada Knight. Knight membesarkan matanya.“Untuk apa?” Knight separuh berbisik pada Gabriel.Keduanya sedang berada di ruang pertemuan tahanan. Gabriel sudah lebih dari 24 jam berada di kantor Polisi dan belum ada satu pun kesaksian yang bisa membuatnya keluar dari sana.“Angela harus melihat perbuatan Winston padaku.”“Lalu kamu kira dia akan membelamu?” cibir Knight masih tertegun tak percaya. Gabriel langsung mencebik sedikit membuang wajahnya ke samping.“Dia sudah memaafkanku, Knight. Aku tahu jika dia gadis yang polos dan memiliki hati yang tidak akan kau mengerti.” Knight balas mencebik dengan dengus sinis.“Memangnya kamu tahu, Tuan?”“Aku tahu. Karena aku sudah bicara dengannya. Dengarkan aku. Jika Angela datang dan dia melihat aku tidak bersalah, maka dia akan memberikan kesaksian bahwa aku berada di rumah sakit selama ini. Dia bisa membebaskanku.”Knight masih menatap Gabriel begitu serius
Knight Hugo membawa banyak pengacara terkenal untuk membebaskan Gabriel Leon dari kantor polisi. Tidak hanya pengacara yang mengajukan jaminan pada Hakim untuk kebebasan, Knight bahkan bicara langsung pada Walikota.“Tuan Leon adalah pengusaha terhormat yang sedang dipermalukan oleh lawan bisnisnya dengan kasus seperti ini. Dia adalah orang baik dan kalian tidak punya hak menahannya dengan kasus obat-obatan terlarang. Itu bukan miliknya,” pungkas salah satu pengacara yang terus mendebat detektif Enrique Hobaz.Enrique mendengkus kesal dan kembali menunjukkan kesaksian dari Patricia dan Kimberly yang merupakan teman Summer Winston.“Mereka dengan jelas mengatakan jika anak buah The Midas yang memberikan barang itu untuk disembunyikan di dalam mobil milik Summer Winston. Menurutmu bukti apa lagi yang kuperlukan?” Enrique kembali menyanggah.“Kalian tidak punya bukti apa pun!” pengacara itu masih tetap menunjuk kesal pada Enrique.“Dia adalah penjahat dan kalian malah membelanya!” kali i
Malcolm mengira jika adiknya Summer pulang semalam. Saat ia masuk ke kamar Summer dan ia tidak ada, Malcolm kini mulai panik.“Mana Summer?” tanya Malcolm pada salah satu pelayan.“Nona Summer belum pulang dari semalam, Tuan.”“Apa?”Malcolm mendengus kesal lalu menyuruh pelayan itu pergi. Ia turun sambil membawa ponselnya. Malcolm segera menelepon Summer tapi ponselnya mati.“Ke mana dia?” Malcolm menggerutu pelan. Ia turun ke bawah dan melihat Angela baru saja keluar kamar hendak berangkat bekerja. Malcolm segera menghampiri Angela saat ia masih sibuk melihat isi tasnya.“Kamu mau ke mana?”Angela terkesiap kaget dan menaikkan pandangan pada Malcolm. Ia tersenyum canggung. “Aku mau pergi ke kantor, Tuan.”“Kantor apa? Pengacara Dirk Hoffman?” Angela masih tertegun lalu ia mengangguk.“Kalau begitu kamu bisa mengundurkan diri dari
Enrique menemani Summer yang memilih check in di sebuah hotel dari pada pulang ke rumah. Ia belum bertanya apa pun termasuk hal yang membuat Summer menangis.“Kamu akan menginap kan?” Summer langsung bertanya tanpa basa-basi. Seolah ia dan Enrique adalah teman baik, Summer seperti bebas bicara apa saja pada detektif itu.Enrique terkesiap mendengar pertanyaan seperti itu. Ia terkekeh aneh dan menggeleng. “Aku harus kembali bekerja. Aku harus lembur.”Summer langsung memajukan bibirnya. Ia berubah kesal saat Enrique tidak mau menemaninya.“Lalu untuk apa kamu mengantarkan aku?” hardiknya kesal.“Bukankah kamu yang meminta?” Enrique dengan polosnya bertanya.“Bukan berarti kamu bisa pergi seenaknya!” Summer langsung mengambek pada Enrique yang tidak mengerti. Enrique berkacak pinggang dengan perasaan dongkol. Summer sering kali membuatnya kesal tapi belakangan ia malah akrab dengan ga
Summer dengan kesal berjalan sendiri mencari taksi. Mobilnya sudah dibawa pulang oleh pengawal Malcolm saat kakaknya itu datang menjemput. Dengan kesal dan air mata yang menggantung, Summer masuk ke dalam taksi.“Nona ....”“Jalan saja, nanti akan kuberitahu berhenti di mana!” ucap Summer langsung memotong. Sopir taksi itu pun menjalankan mobilnya. Sedangkan Summer hanya memandang ke arah luar seraya menyeka air matanya. ia sangat kecewa pada Malcolm yang hanya bisa membuatnya merasa tak berguna sama sekali. Bahkan seumur hidupnya, Summer hanya akan dianggap seperti anak kecil manja yang tidak memiliki kemampuan apa pun selain menghabiskan kekayaan orang tuanya.“Memangnya siapa yang peduli padaku?” gumamnya pelan dengan rasa sedih.Belum ada beberapa menit, Summer lantas mengambil ponselnya lalu menelepon Enrique. Entah mengapa, hanya polisi itu yang terlintas di kepalanya.Enrique hampir sampai ke kantor Polisi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments