Share

105. Kritis

Author: Freyaa
last update Last Updated: 2025-10-05 17:53:09

Zeze menutup mulutnya dengan telapak tangan, airmata sudah membanjir membasahi wajah cantiknya namun pandangannya tak berkedip memperhatikan layar proyeksi besar di depannya.

Luca di sebelah Zeze, menggenggam telapak tangan keponakannya itu, jantung dalam rongga dadanya berdentam-dentam, tak siap kehilangan siapapun lagi anggota keluarganya.

Pierre sudah termasuk bagian dari keluarga besarnya karena calon suami yang disukai Zeze, keponakannya.

Jika Pierre dan Simon tak selamat, bukan hanya Zeze yang akan terpuruk, tapi mereka semua. Keluarga besar Salvatore mungkin akan kecewa pada Luca yang menjalankan misi diam-diam, terkesan brutal juga dadakan dan terburu-buru tanpa persiapan matang.

"I love you, Young Lady."

"Aku mencintaimu, Zee."

Simon dan Pierre sama-sama berbisik rendah, memejamkan kelopak mata, bersiap untuk kematian yang menyapa di depan mereka.

Tiba-tiba ...

Netra Luca yang tadinya tegang dan gugup, kini bersinar cerah melihat siluet dua motor sport melaju sangat c
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tessa M
naahh.. uncle luca tanggung jawabbbbb......
goodnovel comment avatar
rianur378
uuwwaahhh,,, sport jantung bener nich,,, oowch tidak Pierre,,, semoga selamat,,, huhuhu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   106.

    "Baiklah Pierre, aku minta maaf sudah menyeretmu ke dalam situasi ini, jika kau tak mau bangun, bearti kau tak layak untuk Zee, adikku!"Simon berkada dingin lalu bangkit berdiri, ia sudah melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu Pierre siuman."Atas nama Luca, saya juga minta maaf." Luciano turut mengikuti Simon, berhenti memompa dada Pierre yang tetap terbaring kaku dengan wajah pucat seakan darah pun berhenti mengalir dalam tubuhnya."Aku akan mengobati tubuhmu, jangan kuatir." sejalan dengan duo lelakinya, Zetha meraih tas medis, berniat menjahit ulang cidera bekas peluru yang kembali terbuka pada tubuh Pierre."Maaf, mungkin kau memang tak layak untuk Zee. Tapi sebagai ibunya, aku tetap harus berterima kasih padamu." Zetha berbisik sudah siap dengan benang dan jarum di tangan.Beep ...Beepp ...Bep!Monitor portable yang dihubungkan Simon ke organ vital Pierre berdetak, semakin naik dan naik.Tangan Simon yang sudah menyentuh gagang pintu ruangan untuk berganti pakaian ba

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   105. Kritis

    Zeze menutup mulutnya dengan telapak tangan, airmata sudah membanjir membasahi wajah cantiknya namun pandangannya tak berkedip memperhatikan layar proyeksi besar di depannya. Luca di sebelah Zeze, menggenggam telapak tangan keponakannya itu, jantung dalam rongga dadanya berdentam-dentam, tak siap kehilangan siapapun lagi anggota keluarganya. Pierre sudah termasuk bagian dari keluarga besarnya karena calon suami yang disukai Zeze, keponakannya. Jika Pierre dan Simon tak selamat, bukan hanya Zeze yang akan terpuruk, tapi mereka semua. Keluarga besar Salvatore mungkin akan kecewa pada Luca yang menjalankan misi diam-diam, terkesan brutal juga dadakan dan terburu-buru tanpa persiapan matang. "I love you, Young Lady." "Aku mencintaimu, Zee." Simon dan Pierre sama-sama berbisik rendah, memejamkan kelopak mata, bersiap untuk kematian yang menyapa di depan mereka. Tiba-tiba ...Netra Luca yang tadinya tegang dan gugup, kini bersinar cerah melihat siluet dua motor sport melaju sangat c

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   104. Genting

    New York, salah satu kota pusat perbankan di dunia, kota yang dikenal tak pernah tidur, lalu lintas padat dan suara sirene samar bergema dari arah mana-mana seakan bersahutan, bercampur dengan deru klakson mobil.Bangunan markas besar NYPD (New York City Police Department Headquarters) berdiri kokoh dengan kaca gelap dan struktur baja, terletak di One Police Plaza, Manhattan, menjadi tujuan Gurkha yang dikemudikan oleh Ted dengan Luca Spencer duduk pada kursi penumpang.Dari arah jalan lain Simon dan Pierre saling berpacu dengan tujuan yang sama dengan Ted dan Luca Spencer. Di halaman depan gedung NYPD, terdapat barikade besi dan lampu sorot yang membuat tempat tersebut seperti benteng.Polisi berseragam terlihat masuk-keluar seakan seperti rutinitas yang biasa, meskipun sudah menjelang dinihari. Mereka membawa berkas, berbicara lewat radio, sebagian naik ke mobil patroli yang berjejer di sepanjang jalan.[Semua siap?] terdengar suara Luca Salvatore bertanya melalui sambungan radio ke

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   103. Team Untuk Pierre

    "Ambu ..." Felix bergumam serak saat Charles memberitahu ada helikopter keluarga Jakovsky mendarat di halaman belakang. Susie gegas turun dari helikopter lalu berlari masuk ke kediaman Felix dan Freyaa pun meloncat langsung memanjat ke gendongan Susie begitu wanita separuh baya yang masih terlihat sangat sehat juga seksi tersebut memasuki ruangan tengah. "Oh, Sayang ...apakah kau baik-baik aja? Apakah ada cidera? Bagaimana perasaanmu?" cecar Susie sambil mendekap Freyaa erat-erat dalam pelukannya. Kepala Freyaa mengangguk-angguk, tak ada kata yang berhasil meluncur keluar, tenggorokannya tercekat dan titik air hangat jatuh meluncur di sudut matanya yang sengaja gadis kecil itu sandarkan wajah ke atas pundak Susie. "Sekarang ada ambu di sini, kau akan baik-baik aja, hem?" Susie membelai lembut punggung Freyaa yang bisa ia rasakan tubuh putri bungsunya Zetha dan Luciano tersebut bergetar menangis. Tak lama kemudian, Felix datang menyambut Susie, menekan tombol pada kursi rodanya se

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   102. Bersiap-siap

    Ailea menghampiri Susie yang sedang duduk di kursi malas, memangku bayi Lula, berjemur di bawah sinar matahari pagi. "Ambu ..." panggil Ailea lembut pada ibu kandung yang hampir semua waktunya digunakan untuk mengurus anak-anak keluarga Salvatore. Susie menoleh, tersenyum manis yang di balas Ailea juga tersenyum, meraih bayi Lula ke gendongannya. "Apakah ada masalah? Katakanlah ..." Susie melihat wajah Ailea sedikit gelisah dan tatapan mata putri tertuanya itu tidak fokus. Ailea menatap netra ibu yang sangat ia kasihi tersebut lekat-lekat, "Felix membutuhkan Ambu di Amalfi. Ku dengar kediaman Felix diserang prajurit dan Nicca bersama Freyaa ..." "Bagaimana keadaan Felix, saudaramu?" Susie memotong cepat perkataan Ailea dengan bertanya tentang Felix, putra keluarga Salvatore yang paling dekat dengannya."Dominic memberitahu Vince, Felix mengalami cidera, Nicca juga sempat kritis. Jadi, pasti Felix membutuhkan Ambu untuk merawatnya juga Nicca ..." Ailea memberitahukan apa yang dikat

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   101. Menuju Puncak

    Langit sore Islandia menyambut kedatangan Zeze dan Luca, jet mereka perlu transit juga pengisian bahan bakar. Sedangkan Pierre menatap langit jingga dari jendela rumah sakit dengan perasaan sepi juga rindu yang tak biasa pada Zeze. [Kita dapat pesanan misi. Semua akomodasi, transportasi dan keperluan pribadi ditanggung pemesan.] sebuah pesan masuk ke ponsel Pierre yang baru saja ia aktifkan. "Detail tujuan?" Pierre mengetik balasan. [New York. Detail misi diberikan setelah kita menerima pesanan. Bagaimana?] "Identitas pemesan!" Meskipun rata-rata orang yang memesan 'jasa' ke kelompok Libra yang dibentuk dan dipimpin oleh Pierre, banyak menggunakan identitas palsu, tetap saja Pierre berharap bisa mendapat info dari identitas palsu tersebut. [Luca Salvatore.] Tanpa sadar bibir Pierre berdecak begitu matanya membaca balasan dari Luca Spencer, rekannya di Libra, kelompok pencuri profesional. "Deal, terima!" [Yakin?]"Ya, sangat yakin. Beritahu Luciano agar bersiap!" [Dia sudah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status