Share

20: Pulangnya Tuan Omar

Setelah dari pemakaman, Abizar berhasil membujuk ayahnya untuk pulang. Saat menyetir Abizar mengusap matanya yang memerah, padahal sudah dua jam mereka di sana, baru di detik ini Abizar merasakan lelehan air mata membasahi kedua pipinya.

“Aku akan pulang ke Arab Saudi, siang ini.” Suara Omar yang terdengar serak. Ayahnya duduk di bangku belakang, karena dia butuh tempat luas untuk membaringkan diri. Abizar yang duduk di bangku setir, tidak disadari oleh ayahnya bahunya terguncang, anaknya nyaris menangis seperti ayahnya.

“Silahkan,” Abizar menjawab dengan suara parau.

“Jaga makam ibumu.”

“Tentu saja,” Abizar membalas.

“Jangan mengecewakan Layla dan keluarganya.”

“Tidak bisa janji,” Abizar mendesis.

“Jadilah anak yang berbakti dan penurut.”

“Tidak bisa janji.”

“Sesekali pulang ke Saudi.”

“Tidak bisa jan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status